Mahidevran pergi keluar menemui Yahya. “Berikan surat itu,” kata Mahidevran memaksa. Yahya terpaksa memberikannya. Mahidevran membacanya. “Jadi besok kau akan menemuinya. Mihrimah berani seperti ibunya. Bukankan sudah kukatakan agar kau memutuskan hubungan cinta ini? engkau adalah orang kepercayaan putraku, seharusnya kau selalu melindungi dan mengawasinya? Kau malah berbuat seperti ini di belakangku… Aku tahu kau tidak berniat buruk, Yahya. Kau setia pada putraku. Tapi ini akan jadi kelemahanmu, dan aku tak akan membiarkannya. Kelemahanmu ini akan membawamu pada persekutuan busuk dan pengkhianatan…”
“Sultanim, saya tidak akan pernah mengkhianatimu,” kata Yahya..
“Kau akan membuat keputusan, Yahya. Kau ikut ke Manisa, atau tinggal di sini…”
Rustem bertemu Hurrem di lorong. Dia berkata bahwa dia bertemu dengan Ayaz Pasha dan ia tidak yakin Ayaz Pasha merekomendasikan namanya sebagai calon wakil perdana menteri kepada Sultan. Hurrem mengatakan kejadiannya tidak seperti itu. Shah Sultan mengetahui pencalonan Rustem, dan bertindak cepat dengan mencalonkan suaminya di posisi tersebut. Mereka pasti sudah merencanakannya, kata Hurrem. Ayaz Pasha lemah sedangkan Lutfi Pasha orang yang kuat, begitu pula Shah Sultan cerdik seperti ular. Rustem mengatakan agar Hurrem berhati-hati, terutama mengenai masa depan Mehmet. Hurrem menyuruh Rustem agar tenang dan ia akan berhati-hati.
SELENGKAPNYA KLIK DIBAWAH
Sinopsis serta Ulasan Abad Kejayaan ANTV Selasa 2 Juni 2015
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis JODHA AKBAR