Bindusara berkata pada tabib "Kita telah membawa air suci untuk Ibu Ratu Helena." tabib membuat Helena meminumnya. Helena menjadi sadar, Chanakya curiga. Justin mengatakan "Ini adalah keajaiban.
Helena : "Apa kau (Bindusara) baik-baik saja? Bagaimana dengan istri dan putra-putramu? mereka aman? Api itu sangat berbahaya, seperti neraka."
Bindusara : "Semua baik-baik saja, jangan khawatir."
Helena : "Siapa yang melakukan itu?"
Bindusara : "Rajajiraaj."
Helena : "Apa? Kami sangat menghormatinya dan dia malah melakukan itu?Ini adalah kesalahanku, aku menerima lamarannya. Aku ingin membunuhnya, ia mencoba untuk membunuh keluargaku, dia tidak punya hak untuk hidup."
Bindusara : "Rajaji pasti akan dihukum tapi sebelum itu di pengadilan, aku akan bertanya kepadanya tentang mitra dalam kejahatan."
Helena : "Kau meragukan bahwa orang lain juga terlibat dengan dia? Semua anggota keluarga? Siapa yang akan melakukan itu?"
Chanakya : "Siapa pun itu, dia sangat pintar dan besok nama orang itu akan terungkap."
Helena : "Aku harap Rajaji akan mendapatkan hukuman seberat-beratny
Bindusara : "Tentu." ia memintanya untuk beristirahat.
Chanakya berpikir -Bagaimana Helena bisa begitu tenang mengetahui bahwa Rajaji tertangkap oleh Bindusara?-
Ashoka : "Ayahmu telah ditangkap. Kau tidak akan dijatuhi hukuman mati sekarang."
Ahankara menangis, ia memegang tangan Ashoka.
Ahankara : "Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin bicara dengannya."
Ashoka : "Itu tidak mungkin."
Ahankara : "Aku tidak akan hidup dengan tanda bahwa ayahku adalah pengkhianat. Aku akan tetap bersalah sepanjang hidupku. Aku ingin bertemu dengannya." ia menangis.
Prajurit meminta Ashoka untuk pergi. Ahankara menempatkan tangan Ashoka dikepalanya dan memintanya untuk berjanji "Berjanjilah padaku bahwa kau akan mempertemukan aku dengan ayahku untuk sekali ini saja." Ashoka menjadi cemas, Ahankara menangis, Ashoka menatapnya.
Sushima : "Kita harus membunuh Rajaji sedemikian rupa hingga semua musuh kita akan merasa takut dan tidak akan pernah berpikir untuk melakukan kesalahan lagi. Aku memintamu untuk membawa Rajaji ke pasar dan membakarnya di depan semua orang, karena dia banyak orang yang meninggal dalam insiden itu, dia harus merasakannya juga."
Bindusara : "Aku mengerti kau marah tapi harus ada batasan antara kemarahan dan hukuman."
Ashoka datang.
Ashoka : "Aku memiliki permintaan. Biarkan Ahankara bertemu Rajaji sekali saja."
Sushima : "Apa kau tidak tau? Yang Mulia telah memerintahkan agar tidak ada yang boleh menemui Rajaji."
Bindusara : "Mengapa kau ingin Ahakara bertemu dengannya?"
Ashoka : "Aku mengerti penderitaannya,
Sushima : "Aku tidak bisa mengerti mengapa kau menujukkan kepedulian terhadap putri seorang pengkhianat, menunjukkan kepedulian terhadap anak-anak yang meninggal dalam insiden itu, bagi orang tua yang kehilangan anak-anak mereka."
Ashoka : "Mengapa putri seorang pengkhianat diberikan hukuman? Apa salahnya? Kita mengambil ayahnya darinya, itu sudah cukup."
Sushima : "Aku tidak setuju. Itu sama saja tidak menghargai mereka yang meninggal akibat ulah Rajaji. Kita tidak tau apakah Ahankara bersalah atau tidak. Bagaimana jika mereka bertemu nanti, mereka malah membuat konspirasi lain?"
Bindusara : "Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu ini, Ashoka, karena situasi. Demi Magadha. aku telah membuat keputusan bahwa tidak ada yang boleh bertemu dengan Rajaji."
Ashoka sedih, ia melihat ke arah Sushima dan pergi dari sana.
Ashoka datang menemui Dharma.
Dharma : "Siapapun dapat melihat kita."
Ashoka : "Aku berada dalam masalah besar. Aku merasa ingin melakukan sesuatu, aku telah berjanji pada seseorang tapi bagaimana jika untuk memenuhi janji aku justru menyakiti orang lain, aku tidak ingin melukai siapapun."
Dharma : "Tidak baik melanggar janji. Jika kau tidak ingin menyakiti siapapun maka kau harus mencari cara bagaimana kau bisa memenuhi janjimu dan tanpa menyakiti siapapun.
Ashoka : "Aku menemukan jawaban." ia memeluk ibunya dan pergi.
Di pagi hari, Ashoka datang ke kamar Ahankara, ia mengalihkan perhatian prajurit bahwa ia menemukan beberapa keributan dan meminta mereka untuk pergi dan melihatnya. Mereka pun pergi. Ashoka datang menghampiri Ahankara dan berkata "Ayahmu telah dibawa ke pengadilan, kau bisa melihatnya, datanglah bersamaku." mereka pergi
Dari penjara, Rajaji dibawa ke pengadilan. Ia melihat Ahankara berdiri jauh, Ahankara menangis, Rajaji sedih melihatnya. Prajurit membawanya dari sana. Ahankara menangis.
Prajurit datang ke kamar Ahankara dan menemukan Ahankara dan Ashoka disana, Ashoka pergi.
Di pengadilan.
Bindusara : "Kau ingin membunuh kami dan kau berdiri terpidana dihadapan kita. Ini adalah keadilan Tuhan, jika kau masih memiliki rasa takut pada Tuhan maka beritahu kebenaran mengenai konspirasi. Jika kau mengatakan yang sebenarnya maka kau tidak akan dihukum mati tapi aku menyakinkanmu bahwa hidupmu akan jauh lebih buruk daripada kematian. Aku tau kau tidak sendirian menyusun rencana ini karena rencana ini sangat besar. Siapa yang bersekongkol denganmu? Rajaji, beritahu kami siapa namanya, yang meninggalkanmu dalam masalah, yang mencoba untuk membunuh keluarga Maurya."
Rajaji ingat bagaimana ia bertemu Justin, Justin mengatakan kepadanya "Apa yang kau pikirkan bahwa jika kau menyerah maka mereka akan meninggalkan Ahankara? Kau telah menyerang keluarga kerajaan Magadha, ketika konspirasi besar dibuat maka hukumannya besar juga, keluarga musuh dibunuh sehingga tidak ada masalah di masa depan, hanya aku dapat menyelamatkan Ahankara."
Rajaji : "Kau telah menipuku, kau masih berpikir bahwa aku akan percaya padamu?"
Justin : "Kau tidak memiliki pilihan lain, jika kau lari maka anak putrimu akan mati juga, aku menunjukkanmu cara dimana kau dapat menyelamatkan putrimu, aku tahu kau tidak memiliki alasan untuk mempercayai kami, tetapi kau tidak memiliki pilihan lain juga."
Rajaji : "Bahkan jika Ahankara tetap hidup, hidupnya akan sengsara, ia akan hidup lebih buruk dari pada pelayan, aku ingin putriku dikirim jauh dari Magadha. Aku akan tetap diam didepan Bindusara."
Kilas balik, Bindusara meminta Rajaji mengatakan kebenaran .
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN