http://hrn07.blogspot.com
~Devi. Upacara terakhir Justin akan dilakukan. Pundit mengatakan "Kita melakukannya dengan ritual kami, jika Ibu Suri Helena ingin melakukan sesuatu sesuai dengan ritual Yunani maka dia bisa melakukannya." Noor mendukung Helena. Helena menghampiri Justin yang tubuhnya diletakkan di antara tumpukkan kayu. Helena mengingat bagaimana saat Justin masih kecil. Helena meletakkan sebuah koin dimulut Justin, dan ia memotong rambutnya (sebagian) dan meletakkan potongan rambutnya itu di dada Justin. Helena mengatakan "Pengorbananmu akan menjadi alasanku untuk hidup, impian apa pun yang saya telah melihat untuk Anda, saya akan memenuhinya bahkan jika saya harus membunuh mimpi seluruh magdh untuk itu." ia kembali, Bindusara melihat tubuh Justin yang sudah terbujur kaku, Noor menangis, Bindusara hendak melakukan ritual terakhir. Helena mengatakan "Ketika seorang pria tidak memiliki anak maka saudaranya yang melakukan ritual terakhirnya tapi bisakah aku meminta Syamak untuk melakukan ritual terakhir Justin?" semua memusatkan perhatian pada Helena. Helena bilang "Justin sangat menyayangi Syamak, ia menganggapnya sebagai anaknya, itu akan membuat jiwanya damai, ia akan percaya bahwa jika Syamak memenuhinya maka ia akan mendapatkan ketenangan." Syamak datang ke depan dan mengatakan "Dia guruku, aku telah belajar segala sesuatu darinya, dengan melakukan ritual terakhir, aku akan merasa bahwa minimal aku melakukan sesuatu untuk dia." ia mengambil kendinya dari Bindusara, dan menempatkan di bahunya kemudian berputar di sekitar tubuh Justin. Semua menyaksikan, Noor menangis. Syamak berhenti, ia mengingat bagaimana Justin memintanya untuk menjadi begitu kuat sehingga ia bisa melindungi ibunya, kemudian ia menyalakan api dan membakar tubuh Justin. Dhrupath menangis. Mir menghampiri Noor dan Helena, Helena mengatakan kepadanya "Aku telah mengorbankan putraku untuk Syamak, sekarang mimpi kita adalah satu dan itu akan baik jika kita saling mendukung dalam hal ini." Noor berkata dalam hati *Apa yang tidak bisa terjadi ketika dia (Justin) masih hidup, itu terjadi setelah kematiannya* Beberapa prajurit datang dan mengatakan "Ujjain akan menyerang kami." semua tertegun. Kemudian prajurit itu mengatakan lagi "... aku tidak bisa menjangkau Ujjain, pasukan Ujjain menyerangku, aku merasa beberapa pasukannya telah tiba di Magadha." Mir meminta semua anggota keluarga untuk pergi ke istana.
~Devi. Utusan (pembawa berita) datang ke
pasar dan mengumumkan pada orang-orang agar masuk ke rumah mereka
masing-masing, dan pintu gerbang Magadha akan ditutup.
~Devi. Bindusara datang ke pengadilan.
Bindusara
: "Apa yang kau(Mir) lakukan? Kau panglima dan kau tidak tahu tentang
apa-apa? Bahkan setelah kebakaran. Kau tidak hati-hati (ceroboh), musuh
telah memasuki Magadha dan kau tidak tahu tentang hal itu? Perbatasan
berada di bawah pengawasan prajuritmu."
Mir : "Aku akan menyelidiki tentang hal itu."
Bindusara : "Jika kau tidak bisa memenuhi tugas-tugasmu maka kau harus mengundurkan diri dari posisimu."
Bindusara melihat Akramak.
Bindusara
: "Aku memiliki calon yang lebih layak darimu, waktumu tidak banyak.
Cari semua prajurit musuh dan jika tidak maka aku akan mengambil
tindakan terhadapmu. Kau adalah mertuaku, tapi dalam hukum tapi jika
tentang Magadha maka kau hanya panglima bagiku.
fb.com/ashokasamratantv
~Devi.
Istri Rajaji, Niharka, mengatakan kepada anaknya yang baru lahir "Aku
tidak bisa pergi dengan Rajaji ke Magdh karena aku harus melahirkan,
kini tujuanku yang pertama adalah untuk membebaskan Ahankara dan
kemudian membalas dendam atas kematian Rajaji. Aku akan menghabisi
dinasti Maurya."
~Devi. Niharka duduk di
singgasana dan berkata kepada prajurit "Semua telah mengambil keputusan
yang baik untuk bersatu denganku, kalian semua berasal dari kasta yang
berbeda tetapi kita hanya memiliki satu tujuan yaitu untuk membalas
dendam pada Maurya, mereka telah menghina kami, mereka telah memberikan
Rajaji kematian yang sangat pahit. Bagaimana Bindusara tahu bahwa kita
telah memasuki Magadha?" Seorang prajurit mengatakan "Kita tidak
melakukan apa-apa." Niharka melihat wajah semua tentara dan mencoba
membaca ekspresi, dia menemukan satu prajurit ketakutan, katanya
"Tangannya menunjukkan rahasia nya, tanganmu menunjukkan bahwa kau bukan
prajurit. Aku tahu semua prajuritku tapi siapa kau?" Prajurit itu
hendak menyerangnya tapi dia mengambil pedang dan membunuhnya di tempat,
Niharka mengatakan untuk memberikan pesan kepada Bindusara bahwa kita
akan menyerangnya.
~Devi. Ashoka mengatakan pada Bindusara "Jika perang terjadi, maka aku akan pergi bersama Anda."
Bindusara : "Usiamu belum mencukupi untuk ikut dalam perang dan kau tidak berpengalaman."
Ashoka
: "Aku adalah pengawal Anda jadi bagaimana aku bisa meninggalkan Anda
dalam perang, aku telah berjanji pada Anda untuk melindungi Anda."
Bindusara
: "Jika kau ingin membantuku maka bantulah Ahankara, lindungi Ahankara,
aku telah berjanji pada Rajaji bahwa aku akan merawatnya dan sekarang
ketika Ujjain telah mengumumkan serangan terhadap kita maka ada yang
akan mencoba untuk menyakiti Ahankara."
Ashoka berjanji.
~Devi.
Ahankara mengatakan pada Sushima "Kau tidak bisa lakukan ini padaku,
Yang Mulia telah berjanji pada ayahku bahwa dia akan memberiku kehidupan
yang baik." Sushima mengatakan "Diam! ayahmu meminta janji tetapi tidak
perlu bahwa kita harus mengikutinya. Ujjain ingin menyerang kami, aku
akan menunjukkan padamu sekarang." ia hendak memukulnya tapi Ashoka
datang dan menahan tangan Sushima, Ashoka datang di depan Ahankara
menghadap Sushima.
fb.com/ashokasamratantv
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN