~Masih scene Ashoka dengan Prajurit Ujjain.
Prajurit : "Kau mencoba untuk membuatku takut dengan menunjukkan pedang?"
Ashoka : "Ini adalah pedang Chandragupta Maurya. Anak yang memiliki pedang ini pasti mempunyai beberapa keahlian yang tidak biasa. Aku prajurit dari Magadha dan jika aku telah memutuskan untuk bicara dengan ratu Niharika maka tidak ada yang bisa menghentikanku.
~Sementara itu di kamar Noor. Noor berpikir "Bagaimana caranya menemukan Dharma dalam keadaan seperti ini? Jika aku tidak menemukannya maka aku yang akan kalah dalam perang ini. Aku harus menemukan Dharma itu." kemudian berbalik dan berhadapan dengan Dharma. Ia menegur Dharma "...Bagaimana jika aku kenap-kenapa?!"
~Prajurit datang ke Niharika dan memberitahukan kedatangan Ashoka, Niharika memintanya untuk memanggil Ashoka. Ashoka datang dan memberi salam pada Niharika.
Ashoka : "Aku penduduk Magadha dan aku ingin mengatakan sesuatu."
Niharika : "Bagaimana jika aku tidak mau mendengarkan?"
Ashoka : "Maka aku akan berpikir bahwa Anda tidak memiliki keberanian untuk bicara dengan anak-anak."
Niharika : "Baiklah. Katakanlah, tapi hanya dua hal."
Ashoka : "Pertama, aku ingin perang ini dihentikan."
Niharika : "Tidak mungkin."
Ashoka : "Anda tidak akan mendapat apa-apa, banyak orang yang tidak berdosa akan mati dalam perang."
Niharika menjadi marah.
~Helena mengatakan pada Nicator dan Mir "Aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan membunuh putraku sendiri, pemikiran yang sama kita tidak pernah berpikir bahwa Mir akan bergabung bersama kami. Rekan kita terus berubah tapi tidak dengan tujuan. Niharika menolak untuk bicara tapi kita harus mengendalikan Bindusara dan memintanya untuk menjalin perdamaian. Kita harus menemukan Dharma dan untuk itu perang ini harus dihentikan."
~Ashoka mengatakan pada Niharika "Seseorang yang akan mati dalam perang, akan lebih berguna jika dia melayani ibukota." Niharika melihat tanda luka di tangan Ashoka yang dibuat Ahankara.
~Chanakya menempatkan dua kalajengking dalam satu wadah (mangkuk). Dua kalajengking itu mulai berkelahi.
Chanakya : "Keduanya beracun dan ingin menang sendiri, lalu bagaimana mereka bisa bersatu?"
Radhagupta : "Mengapa Anda berpikir bahwa Mir Khorasan dan Ibu Suri Helena telah berjabat tangan?"
Chanakya : "Cara mereka akan melawan satu sama lain. Itu menunjukkan di dalamnya."
Radhagupta : "Yunani membunuh putra Khorasan kemudian bagaimana dia bisa berjabat tangan dengan mereka? Hal ini bisa terjadi hanya ketika mereka mendapatkan keuntungan yang sama."
Chanakya : "Aku tidak bisa bertahan. Mereka saling melawan satu sama lain dan sekarang cara mereka menunjukkan kepercayaan saling mendasari. Itu menunjukkan ada sesuatu yang mencurigakan. Aku harus bicara dengan Yang Mulia."
~Helena pada Bindusara : "Aku pasti bangga melihat kau bersiap untuk perang tapi aku merasa khawatir dan bersalah. Itu semua terjadi karena putraku, Justin, dan putraku yang lain menempatkan hidupnya dalam bahaya untuk menyelamatkan rakyatnya."
Bindusara : "Kau tidak bersalah, Caramu telah menunjukkan martabat dan kejujuran terhadap Magadha. Aku melakukan tugasku, aku harus melindungi rakyatku."
Nicator : "Kami tidak menghentikanmu untuk menjalankan tugasmu, kami hanya ingin mengatakan bahwa kita tidak harus meninggalkan jalan kedamaian."
Mir : "Aku pun berpikir bahwa kita harus bicara dengan ratu Niharika demi Magadha. Aku ingin bicara dengannya secara pribadi."
Chanakya datang.
Chanakya : "Itu luar biasa untuk mendengarkan Mir. Tapi aku aku ingin tau, trik apa yang kau miliki yang akan menenangkan Niharika?"
Mir : "Aku bisa mencobanya."
Chanakya : "Jika panglima pergi menemui Niharika maka dia (Niharika) bisa saja melakukan hal yang sama yaitu apa yang dia lakukan terhadap prajurit biasa (yang terbunuh itu lohh). Lalu siapa yang akan menangani penghinaan itu?"
Khalatak : "Bahkan aku pun berpikir bahwa kita tidak harus menunggu untuk bicara. Itu bisa mengecewakan orang-orang."
Bindusara mengambil restu dari Helena. Ashoka datang.
Ashoka : "Tidak perlu pergi berperang. Aku telah bicara dengan ratu Niharika dan dia bersedia untuk bicara dengan damai."
Bindusara : "Bagaimana kau bicara dengannya?"
*Kilas balik menunjukkan dialog Ashoka dan Niharika*
Ashoka : "Untuk menjalin perdamaian kita perlu kekuatan lebih maka dari itu tidak perlu berperang."
Niharika : "Bagaimana kau mengenal Ahankara?"
Ashoka : "Kita memiliki kemauan yang kuat, jika ada orang di tempatnya maka ia akan hancur tapi dia kuat dan hidup dengan hormat, dia telah melihat ayahnya meninggal, bagaimana jika terjadi sesuatu kepada Anda dalam perang? hanya melakukan pembicaraan damai sekali saja dan jika Anda tidak setuju maka Anda selalu memiliki pilihan untuk perang."
Niharika berpikir.
Niharika : "Baiklah. Minta Yang Mulia Bindusara untuk mengirim seseorang untuk pembicaraan damai."
Kilas balik berakhir.
Khalatak : "Bagaimana kita bisa mempercayaimu?"
Ashoka memberikan surat pernyataan, Bindusara membacanya.
Ashoka : "Dalam surat ini, ratu Niharika telah meminta orang suruhan Bindusara untuk datang dan bicara dengannya."
Khalatak : "Kau tidak melakukan suatu yang baik, kau pergi melawan yang Bindusara dan membuat kami lemah dihadapan musuh, mereka akan berpikir bahwa kami mengirim anak-anak untuk berbicara dengan musuh, kau harus dihukum."
Ashoka pada Bindusara : "Aku tidak pergi untuk melawan Anda, aku bisa menerima hukuman dari Anda tapi aku tidak bisa melihat orang mati dalam perang."
Bindusara : ''Kau membuatku bangga lagi dan lagi."
Subahu : "Dia (Ashoka) juga menyelamatkan Vasunandan."
Ashoka : "Ujjain telah meracuni air danau dan dia meminumnya. kami telah memperingatkan agar tidak ada yang boleh meminum air dari itu."
Chanakya : "Kau membuktikan bahwa kemampuan tidak tergantung usia, jika orang-orang sepertimu berada di sini maka masa depan pasti aman."
Helena berpikir dia melakukan pekerjaan kami, Bindusara meminta Mir untuk pergi dan berbicara dengan Niharika.
~Noor berpikir "Jika semua pelayan disini maka pasti Dharma ada disini juga. Tapi bagaimana aku menemukannya?" ia melihat Syamak dan Dhrupath memainkan permainan. Syamak bertanya pada Dhrupath "Apa yang ada dalam kotak ini?" Dhrupath menebaknya. Noor mendapat ide dan mengatakan "Kita harus membuat permainan yang menarik." kemudian ia memanggil semua pelayan.
Subrasi : "Apa yang kau lakukan, permaisuri Noor?"
Noor : "Aku menghibur anak-anak sehingga mereka tidak berpikir tentang perang."
Charumitra : "Mengapa tidak Mengapa membuat mereka berpikir semua baikbaik saja? Mereka akan menjadi lemah jika seperti ini."
Subrasi : "Aku mengerti, mereka memahami situasi, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak jadi kita tidak boleh membuat mereka cemas. Lebih baik jika mereka terhibur."
Noor : "Semua pelayan akan menyebutkan nama mereka. Siapapun yang akan diingat oleh Syamak dan Dhrupath maka dia adalah pemenangnya."
Subrasi : "Itu sulit."
Noor : "Untuk mempermudah. Aku akan meminta pelayan untuk menceritakan kehidupan pribadi mereka jadi mereka akan mengenalinya dengan mudah."
Noor berkata dalam hati "Jika Dharma disini maka dia akan ragu-ragu untuk mengatakan itu."
Dharma ada disana dan tegang.
~PRECAP (Cuplikan Episode Selanjutnya) - Bindusara bertanya "Siapa pengkhianat itu?" Niharika mengatakan "Dia adalah orang yang sama yang dicintai Yang Mulia Bindusara lebih dari hidupnya." Helena mengatakan "Beritahu namanya. Aku akan memenggal kepalanya!" Niharika berkata "Yang Mulia Bindusara yang akan membunuhnya dengan tangannya dan namanya adalah...Dharma
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN