Desi Tashan | Risma Deviera
Ashoka mencari tentang Dharma di Champanagri. Ia bingung apa yang harus dilakukan, dia datang ke Mandir dan berkata kepada Tuhan "Aku melakukan ini untuk cinta seseorang, untuk menjaga kepercayaan cinta untuk seseorang, aku melakukan ini untuk keadilan, bantu aku." Pendeta datang dan menawarkan dia parsad.
Ashoka : "Aku mecari dewi Dharma, ia menikah dengan raja."
Pendeta : "Jika ada gadis dari desa menikahi seorang raja kemudian diketahui selama bertahun-tahun,
Dharma mengatakan pada Chanakya bahwa "Aku tidak bisa melakukan ini, ini adalah kecurangan, bagaimana jika ia menangkapku?"
Chanakya : "Ia dapat menangkap Anda dan itu akan jauh lebih berbahaya dan menyakitkan bagi Yang Mulia."
Dharma : "Jika aku tahu bahwa itu akan berbahaya untuk putra dan suamiku maka aku tidak akan datang kemari sebelumnya, aku lelah dengan semua ini, bagaimana jika aku tertangkap atas melakukan kecurangan? Aku akan membungkuk rendah di mata Yang Mulia? Rasa hormatku adalah segalanya di mata Yang Mulia, bagaimana jika Ashoka tahu semua ini."
Chanakya : "Anda pikir aku tidak peduli Ashoka? dia pewaris bagiku, sampai tidak ada bukti terhadap Anda, tidak ada yang bisa terjadi pada Anda seperti ucapan yang diterima ibu seperti Helena yang membunuh anaknya sendiri, mereka menjadikannya Devi(Dewi), bagaimana nilai kebenaran Anda dalam pengadilan? Yang Mulia mempercayai Anda tapi sebenarnya Anda tidak bisa menyangkal tuduhan musuh yang telah mereka tempatkan pada Anda, jika Anda tidak bekerja sama denganku maka aku tidak akan mampu membantu Anda dan Ashoka, pikirkan dia, dia mencari kebenaran dan dia akan menemukannya dan kemudian ia akan membutuhkan ibunya untuk mengatakan kepadanya mengapa ia melakukan semua itu dan jika Anda tidak bersamanya maka ia akan hancur, ini adalah satu-satunya cara di mana Anda dan aku bisa mendapatkan apa yang kita inginkan."
Ashoka menghampiri seorang pria dan menunjukkan patung Dharma tapi pria tsb tidak tahu tentang dia. Seorang pria tua mengatakan pada Ashoka "Bicaralah dengan Varshawali, dia dapat membantu Anda, ia memiliki catatan dari semua keluarga dan nenek moyang mereka, ia memiliki detailnya, dia tinggal dekat perbatasan desa ini tetapi ia tidak akan berbicara dengan mudah." Ashoka mengatakan "Jika ia memiliki jawaban untuk pertanyaanku maka aku akan dapatkan dengan cara apapun, terima kasih." kemudian pergi. Prajurit datang ke orang tua dan bertanya tentang Ashoka, ia menunjukkan kepadanya jalan, prajurit pergi membuntuti Ashoka.
Di istana memulai Havan, Dharma datang dan berdiri di belakang Bindusara. Charumitra mengatakan pada Helena "Yang Mulia tidak akan menerima Ahankara dan hubungan Sushima."
Helena : "Ia telah meminta untuk diberikan waktu, kita akan menggunakan waktu ini."
Charumitra : "Kita bisa kalah dari Noor yang pintar dan dapat membawa Syamak menuju tahta."
Helena : "Jangan khawatir, Sushima hanya akan menikah dengan Ahankara saja."
Charumitra pergi, Noor datang dan mengatakan "Kita menipu Charumitra, tapi bagaimana kita akan menenangkan Bindusara?"
Helena mengatakan "Jika Dharma datang secara terbuka hari ini maka kelemahannya akan berada di tangan kita maka itu tidak akan sulit untuk mendapat 'ya' dari Bindusara."
Pendeta mengatakan pada Bindusara "Dengan havan ini, semua dosa akan dibersihkan." Bindusara berpikir "Aku telah melakukan dosa dengan menyakiti orang yang paling kucintai, entah apakah dia akan memaafkanku atau tidak." Dharma berpikir "Aku akan berbakti dan akan membawa kebenaran itu keluar atau akan tetap membawa Yang Mulia jauh dari kebenaran itu." pooja dimulai.
Ashok datang ke Varshawali, Varsha mengatakan "Jika kau datang sendiri maka akan lebih baik." Ashoka berkata "Aku sendiri." Varsha tertawa.
Varsha : "Anda harus menjawab 3 pertanyaanku maka aku akan menjawabmu."
Ashoka: "Tanyalah."
Varsha : " Teka-teki dapat mengatakan yang sebenarnya atau ebohongan, atau dapat menyakiti siapa pun dan ia memintanya untuk memberitahu apa itu? jika Anda menjawab salah maka Anda harus pergi."
Ashoka : "Jawabannya adalah kata-kata."
Varsha : "Tepat. Dua teka-tekiku, di masyarakat tetapi tidak ada yang bisa melihat."
Ashoka : "Masa depan."
Varsha : "Semua takut, dia bisa meghabisi siapapun, dia bagus tapi tidak bagus juga, katakan siapa itu?"
Bindusara melakukan pooja, Radhagupta melihat Helena dan berpikir "Aku tidak berpikir mereka melalukan sesuatu hari ini, perhatiannya lebih ke pooja." Bindusara menempatkan minyak di kund havan dan api merambat dan tangan Bindusara terbakar, Dharma yang berdiri di belakang berteriak "Yang Mulia!" Mir melihatnya dan tertegun, menjadi semua kaget, Mir mencoba untuk melihat Dharma, Radhagupta membawa Dharma dari sana, Dharma berlari, Mir berlari di belakangnya, Dharma bersembunyi di balik pilar, Mir melihat dupatta di belakang pilar.
Ashoka menjawab teka-teki Varsha "Waktu. Sekarang Anda harus menjawabku."
Varsha : "Bagaimana kau tahu? Jawabanmu benar."
Ashoka : "Anda mengatakan Anda akan bertanya hanya tiga pertanyaan, sekarang jawab aku, kau tahu tentang Dharma? dia dulu tinggal di sini, bisa Anda ceritakan tentang dia?"
Varsha mencari dalam dokumen tentang dia.
Mit datang untuk menyerang Dharma, dupatta Dharma melayang di udara, dia mencoba untuk menangkapnya namun Mir datang kesana, mereka melihat satu sama lain dan terkejut.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN