http://hrn07.blogspot.com
Sinopsis Mahaputra Episode 76 (Tayang 30 September 2013 On Sony TV)
Ditenda Jalal, dia berteriak merasa sedih atas kematian Ayahnya, Bhairam Khan yang ada disana juga merasa sedih,
Di kamar Uday, dia dan Chundawat masih saja membahas tentang Jalal,
Ditenda Jala, Bhairam Khan mencoba untuk menenangkan Jala yang terlihat
sedih, dia mengatakan kalau kematian ayahnya itu adalah takdir dari
Tuhan, dan sekarang tugasnya adalah untuk memenuhi keinginan ayahnya
untuk menguasai India, dia juga mengatakan kalau tidak lama lagi Jalal
akan menjadi seorang Raja menggantikan posisi ayahnya, setelah
mengatakan itu Jalal masih terlihat sedih, Bhairam Khan merasa bingung,
kemudian dia pergi meninggalkan Jalal sendiri, diluar dia melihat
beberapa wanita yang ingin masuk ke tenda Jalal, Bhairam Khan mengatakan
“Maham Anga, kemudian salah satu dari wanita itu ternyata ada Maham
Anga, Maham Anga melihat kearah Bhairam Khan dengan penglihatan yang
tajam, mereka lama beradu argument, setelah itu mereka kemudian
membicarakan tentang penobatan Jalal sebagai Raja, tak lama Maham
mengejek Bairam, dia mengatakan kalau Jalal selalu mendengarkan apa yang
dia katakan, dia juga mengatakan kalau dia datang ke sini untuk
menobatkan Jalal sebagai Raja Mughal, kemudian dia meminta Bhairam untuk
mempersiapkan segala sesuatu untuk penobatan, kemudian Maham pergi
masuk ke tenda Jalal, Bhairam melihatnya dengan sinis, lalu dia juga
masuk kedalam tenda,
Didalam tenda, Maham menemui Jalal, dia
menyentuh Jalal dengan lembut, Jalal dengan sedih langsung memeluk
Maham, Bhairam melihat mereka, Maham mencoba untuk menghiburnya, dia
memintanya untuk menjadi orang yang kuat dan berani, dia juga mengatakan
kalau Raja Hemu telah melakukan kesalahan dengan menyebabkan kematian
Humayun, dia meminta Jala untuk membalas dendam atas itu, Jalal yang
tadinya merasa sedih, berterima kasih pada Maham Anga, dia mengatakan
kalau dia telah siap untuk dinobatkan sebagai Raja, dia juga mengatakan
kalau dia akan membalas dendan pada orang yang menyebabkan ayahnya
meninggal, Bhiram Khan senang melihat Jalal bangkit lagi, Jalal memeluk
kembali Maham, Maham melirik kearah Bhairam Khan, dia seolah olah
mengatakan kalau dia lebih hebat dari Bhairam Khan,
Di kamar
Uday, Uday dan Chundawat membicarakan tentang penobatan Jalal yang tak
lama lagi dilaksanakan, kemudian Chundawat mengatakan kalau Jalal akan
dinobatkan sebagai Raja, tapi dia malah meminta Mahaputra untuk pergi
meninggalkan Istana, Uday berpikir atas kata kata Chundawat,
Pada pagi hari, terlihat sebuah rumah tua, Mahaputra masuk kedalam rumah itu,
Disisi lain, semua orang memuji Jalal, Jalal berjalan menuju singgasananya,
Dirumah tua, Mahaputra melihat lihat kesekeliling rumah itu,
Ditempat Jalal, Maham anga memakaikan sebuah topi perang pada Jalal sebagai Mahkota,
Ditempat Mahaputra, dia sedang mengikatkan sebuah kain dikepalanya,
Ditempat Jalal, Bhairam Khan mencium sebuah pedang dan memberikannya pada Jalal
Ditempat Mahaputra, dia sedang membersihkan rumah tua itu
Ditempat Jalal, Bairam Khan mengatakan kalau Jalal sekarang sah menjadi
seorang Raja, semua memuji Jalal, setelah penobatan itu dilakukan,
Jalal mengatakan kalau dia akan meneruskan perjuangan ayahnya untuk
kerajaan Mughal, kemudian dia berdiri dan mengatakan kalau dia ingin
membalas dendam pada Raja Hemu, dia menyatakan untuk perang
Di
Istana Mewar tepatnya di koridor Istana, Uday dan Chundawat sedang
berjalan sambil membicarakan tentang Jalal, tiba tiba seorang prajurit
datang dan mengatakan kalau perang antara Jalal dan Raja Hemu akan
segera tiba,
Ditempat Jalal, Jalal dan pasukannya telah
siap untuk berperang, kemudian Bhairam Khan memberikan aba aba untuk
berperang, perang pun dimulai, setelah beberapa saat, seorang datang
menginformasikan pada
Jalal kalau prajurit mereka kurang, dengan semangat Jalal mengatakan
‘jika mereka memiliki keberanian, maka mereka pasti menang, perang masih
berlangsung, kemudian prajurit lain datang menemui Bairam Khan dan
menginformasikan kalau salah
satu prajurit mereka berhasil memanah mata Raja Hemu, dan dia juga
mengatakan kalau Raja Hemu telah terjatuh, Bhairam Khan senang
mendengarnya,
Dirumah tua, Mahaputra sedang makan dengan
seadanya, kemudian dia teringat saat-saat sedang berada di istana,
ketika dia dan teman temannya sedang makan dengan dilayani ibunya, dia
kemudian minum,
Ditempat Jalal, banyak prajurit yang
meninggal, prajurit Jalal membawa Hemu yang telah terluka ke hadapan
Jalal dan Bhairam Khan, Bairam meminta Jalal untuk memenggal kepalanya,
Jalal terlihat tidak mampu untuk membunuhnya, kamudian Hemu
menertawakannya, Hemu
mengatakan kalau dia masih anak anak, mendengar itu Jalal mengangkat
pedangnya dan memenggal kepala Hemu, Bhairam Khan berteriak memuji
Jalal, kemudian para prajurit ikut memujinya,
Di Istana, Mewar,
Uday dan Chundawat membicarakan tentang perang antara Jalal dan Hemu,
kemudian seorang prajurit datang dan mengatakan Kalau Jalal berhasil
memenangkan perang dan memenggal kepala Hemu,
Ditempat
Mahaputra, dia sedang tidur, dia masih terbayang baying ketika dia saat
berada di Istana, dimana dia merasa bahagia, kemudian dia mengambil
tasnya dan membukanya, dia mengambil lukisan Jaiwanta, dia teringat akan
kata kata ibunya yang memintanya untuk menjadi orang yang lebih berani
dalam kondisi apa pun, dia terlihat sedih dan rindu pada Jaiwanta