Raman sedang meminum anggur di ruangannya, Raman sedang memikirkan Ruhi
(anaknya) dan mulai marah, apalagi ketika Raman teringat pada Shagun
(mantan istrinya) “Bagaimana bisa dia membuangku begitu saja” Raman
teringat masa lalunya bersama Shagun, ketika dia mengajaknya untuk pergi
bersamanya dalam sebuah perjalanan namun Shagun menolaknya dengan
alasan tidak ingin meninggalkan bayinya sendirian di rumah, kemudian
Shagun bertengkar dengan Raman, Shagun bilang kalau dia tidak bahagia
hidup bersama Raman dan dia tidak ingin bersama dengannya lagi, semuanya
sudah selesai ! Raman berusaha membujuk Shagun tapi Shagun malah
mengatakan kalau dirinya mencintai laki laki lain,
Sementara itu pesta masih terus berlangsung Mihika (adik Ishita) sedang
menghadapi kesempatan interview pekerjaannya dengan pamannya Amrita,
Mihir memberikan kode pada Mihika “Apa yang Mihir lakukan disini ?”
bathin Mihika dalam hati, sementara itu Rumi sedang ngobrol dengan
temannya dan mengatakan kalau Mihika terlihat sangat hot malam ini “Aku
pasti akan mendapatkannya” ujar Rumi, kemudian Rumi bertemu dengan
Mihika, Amrita juga ada disana “Waaah kamu hebat, Mihika ,,, rupanya
kamu kenal dengan banyak orang” ujar Amrita “Dia ini tetanggaku” sela
Rumi, kemudian Amrita meninggalkan mereka berdua dan pergi bersama
temannya “Aku merasa iba atas apa yang terjadi dengan keluargamu, kenapa
kamu menghukum aku untuk Raman, percayalah padaku, Mihika ,,, aku ini
adalah temanmu, kenapa kamu memutuskan hubungan kita ?” kemudian Rumi
berdansa bersama dengan Mihika sambil berkata dalam hati “Seharusnya
Mihir tidak datang diantara kami” bathinnya dalam hati
Ashok sedang mengatakan hal hal yang menyakitkan yang menentang Raman,
tepat pada saat itu Mihir datang kesana dan Ashok melihatnya dengan
tatapannya yang tajam,
Sementara pada saat itu Ishita sedang merawat seekor anak anjing, Ishita
teringat pada Ruhi sambil tersenyum “Apa yang sedang Ruhi lakukan saat
ini ya ? Apakah aku harus menelfonnya ?” bathin Ishita dalam hati, saat
itu Ruhi sedang bersama pelayannya dan tidak bisa tidur nyenyak, dari
tadi Ruhi gelisah “Aku sangat rindu pada bibi Ishita, dia itu sangat
baik dan sangat mencintai aku” ujar Ruhi gelisah “Apakah kamu ingin
menelfonnya ?” saran pelayannya kemudian Ruhi menemukan nomer telfon
Ishita dan segera menelfonnya, Ruhi sangat senang bisa mendengar suara
Ishita, Ishita sangat kaget ketika Ruhi menelfonnya lalu mereka berdua
tertawa bersama sama dengan sangat bahagia “Bagaimana kabarmu, sayang
?”, “Bibi Ishita, aku sangat merindukan kamu” Ishita terharu “Bibi juga
sama, sayang ,,, lalu dimana ibumu ?” ujar Ishita “Ibu pergi ke pesta”
Ishita tertegun “Lalu kamu di rumah sama siapa, sayang ?”, “Aku bersama
Amma (pelayan Ruhi)” kemudian Ishita ngobrol dengan Amma dan memintanya
untuk memberikan obat untuk Ruhi tepat waktu “Aku telah memberikan
resepnya pada nyonya Shagun, kamu juga bisa menulisnya lagi” Amma
langsung menulis resep yang diberikan oleh Ishita “Kalau begitu sekarang
tidurkanlah dia, dia mungkin lelah” pinta Ishita, kemudian Ishita
meminta Ruhi untuk menelfonnya kapanpun dia merindukannya, Ruhi merasa
senang ketika Ishita mengajaknya ngobrol di telfon kemudian diapun
tertidur “Dokter Ishita, Ruhi sudah tertidur” Ishita tersenyum senang
“Selimuti tubuhnya dengan baik” ujar Ishita kemudian menutup telfonnya