SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 28 (09 January 2014) by. Sally Diandra Shaggun mencegah Ruhi bertemu dengan kakek dan neneknya, tuan dan nyonya Bhalla, tuan dan nyonya Bhalla melihat Ishita juga ada disana, mereka langsung mencerca Ishita “Ini semua karena kamu !” mereka menegur Ishita karena mengganggu masalah pribadi mereka, tepat pada saat itu Raman datang kesana dan memanggil ibu dan adiknya “Ibu, Rumi !” Ruhi melihat ayahnya dan memanggilnya “Papaaa” Shagun dan Ishita saling memandang satu sama lain “Ada apa ini ? Apa yang terjadi ?” tanya Raman heran “Lihat mereka ! Ishita ada disini bersama dengan Shagun” ujar nyonya Bhalla kesal “Aku bisa melihat, ibu ,,, hal ini tidak membuat aku terkejut lagi, kehidupanmu itu kosong itulah mengapa kamu melakukan hal ini, berlakulah dewasa !” Raman lalu mengajak ibu dan adiknya untuk pergi dari sana, Ruhi terus menerus memanggil ayahnya “Papaa ,,, papaaa, neneeeek ,,,” teriak Ruhi sambil menangis, lagu Teri bechaini darad bantlenge hum pun mulai mengalun Raman menegur Rumi karena mendatangi rumah Shagun “Jangan menegur dia, Raman ! Ibu yang meminta dia untuk menemani ibu kesana, ibu tidak bisa hidup tanpa Ruhi, Raman !” ujar nyonya Bhalla sedih “Kita tidak bisa memaksa mereka meskipun kita menahan mereka, aku akan mendapatkan Ruhi kembali dengan cara yang legal” ujar Raman,
Sementara
itu di rumah Shagun, Ichita mencoba menenangkan Ruhi dan memintanya
untuk tidak menangis lagi “Apakah kamu lihat tadi bagaimana keluarganya
Raman, mereka selalu saja menghancurkan impianku, mereka ingin
memisahkan aku dari anakku, mereka tidak berfikir bagaimana diriku tanpa
Ruhi
Shagun memesan dua tiket ke London untuk dirinya sendiri dan Ashok,
Ishita yang masih ada disana mendengar hal ini dan sedikit terkejut “Apa
yang Shagun lakukan ?” bathin Ishita dalam hati “Apakah aku telah
membuat sebuah kesalahan besar tanpa berfikir terlebih dahulu, di satu
sisi ada Raman dan di sisi yang lain ada Shagun, tidak ada seorangpun
yang berfikir tentang Ruhi” bathin Ishita dalam hati
Sementara
itu sebuah perkumpulan masyarakat sedang mengadakan sebuah pertemuan,
tuan Bhalla dan Appa ada disana dan mereka sedang tertawa terbahak
bahak, disana rupanya ada pemilihan yang sedang diselenggarakan di dalam
perkumpulan masyarakat tersebut dan hanya para pemilik rumah yang bisa
ikut ambil bagian, orang orang dalam perkumpulan itu mulai pada
bergunjing tentang Ishita dan Raman “Cukup ! Cukup ! Jangan menghina
siapapun tanpa mengetahui tentang keadaan yang sebenarnya tentang
mereka, ini adalah kesalahan anakku, bukan mereka” ujar tuan Bhalla
“Ishita telah menyelamatkan nyawa Ruhi, kalau tidak Ruhi akan mati”
bentak tuan Bhalla pada semua orang, Appa segera bangun dan meninggalkan
tempat itu
Di
rumah Ruhi, Ishita mengatakan pada Ruhi kalau dia harus pergi, Ruhi
menolaknya sambil memeluknya erat “Aku akan datang kapanpun kamu
memanggilku, sayang” Ishita meminta Ruhi untuk menjaga dirinya baik baik
dan meminta pada pelayannya untuk membawa Ruhi bersamanya “Maaf, aku
sudah sangat terlambat, aku akan datang lagi” ujar Ishita kemudian pergi
dari sana
Mihir
mengirimkan beberapa obat obatan untuk Mihika karena Mihika sedang
batuk, Mihika membaca surat Mihir yang dia kirimkan bersama sebuah obat
sirup herbal, Mihika tersenyum membacanya dan terkenang akan kenangan
mereka yang terakhir bersama Mihir, mata Mihika berkaca kaca ketika
teringat Mihir, sementara itu Ishita bertemu dengan Vandu dan Bala
“Apakah aku telah melakukan kesalahan pada Ruhi ?” tanya Ishita, pada
saat yang bersamaan Shravan datang untuk bertemu dengan Ishita namun
pakaiannya basah, Vandu membantunya untuk mengganti bajunya, sedangkan
Ishita masih terus memikirkan Ruhi dan berharap Ruhi baik baik saja
sekarang.
Di
rumah Shagun, Shagun dan Ashoka sedang bersama sama “Aku telah
melengkapi berkas berkas untuk asrama, apakah kamu bahagia sekarang ?”
tanya Shagun dengan gayanya yang manja “Aku bahagia sekarang”, “Haruskah
kita mulai menyiapkan semua persiapannya ?” Ashok tersenyum senang
sambil mengangguk mengiyakan ucapan Shagun, pada malam harinya Ruhi
merasa ketakutan dan berlari ketakutan “Aku takut, ada seseorang disana”
pelayan Ruhi mengabarkan kalau Ruhi takut meihat sebuah boneka “Mama,
aku mau tidur denganmu” Shagun bingung dan dilema “Ayo, Shagun nanti
kita terlambat’ ujar Ashok kemudian beralih memandang Ruhi “Ruhi, kamu
harus tidur di sana, kamu akan tinggal di asrama, buatlah itu sebagai
kebiasaan baru dan bersikaplah sebaik mungkin, sekarang pergilah !” Ruhi
terkejut mendengar ucapan Ashoka “Kenapa kamu mau mengirimkan aku ke
asrama ? Aku tidak ingin pergi kesana dimana tidak ada seorangpun yang
aku kenal ! Aku tidak mau !” ujar Ruhi
Di
tempat Ishita, Shravan terlihat sangat imut dan menggemaskan, Ishita
tersenyum memandangnya “Aku khawatir kalau Shagun itu tidak seperti
kamu, aku fikir dia tidak melihat keperluan Ruhi, dia memang banyak
bicara tentang Ruhi tapi dia tidak menghabiskan waktunya dengan Ruhi”
ujar Ishita “Setiap ibu memang berbeda” sela Vandu “Ruhi menangis sedih,
dia tidak bahagia, dan alasannya adalah aku, Shagun itu sangat sibuk
kehidupannya dan memiliki impian menikah dengan Ashok, dia sebenarnya
tidak ingin menjadi seorang ibu” ujar Ishita lagi “Kamu bilang bahkan
Raman juga tidak mempunyai waktu untuk Ruhi” pada saat yang bersamaan
saat itu Ashok dan Shagun pergi keluar rumah
Mihika
bertemu dengan Rumi dan dia memberikan sebuah surat “Aku tidak bisa
bicara denganmu, Raman memintaku untuk tidak bicara denganmu, Mihir
adalah sahabatnya Raman, dia yang membuat Raman melawan aku, dia yang
membuat Raman bertengkar denganku” namun Mihika malah mendukung Mihir,
Rumi tidak suka melihat hal ini “Aku akan membuat kamu membenci Mihir dan kamu hanya akan menemukanku saja” bathin Rumi dalam hati
Keesokan
harinya, Ama sedang berdoa, pelayan Ruhi rupanya mengajak Ruhi ke rumah
Ishita, Ruhi menangis dan memeluk Ishita erat “Apa yang terjadi, sayang
?” tanya Ishita, Amma juga bertanya hal yang sama “Dia menangis terus
sejak pagi” sela pelayan Ruhi “Aku tidak mau pergi ke asrama !”, “Iyaa,
kami tidak akan mengirimkan kamu kesana” ujar Ishita kemudian mengibur
Ruhi agar tidak menangis lagi “Semalam, tuan Ashok mengatakan padanya
sesuatu dan sejak itu dia tidak bisa tidur” ujar pelayan Ruhi, Ishita
mencoba menenangkan Ruhi dan membuatnya tersenyum “Apakah nyonya Shagun
tahu kalau Ruhi ke sini ?”, “Nyonya Shagun masih tidur karena dia pulang
terlambat dari pesta semalam” sela pelayan Ruhi “Jangan katakan pada
siapapun kalau aku disini, tante” pinta Ruhi di sela sela isak tangisnya
“Sayang, kamu tidak mengerti, tante minta maaf tapi tante harus
mengatakannya pada ibumu” ujar Ishita
Di
rumah Raman, Raman sedang berbicara dengan Mihir tentang perjanjiannya
di telfon “Tidak usah khawatir sama sekali” ujar Mihir, saat itu Raman
bertelanjang dada, Ishita menemuinya untuk membicarakan soal Ruhi,
Ishita melihatnya yang sedang bertelanjang dada dan langsung berbalik
membelakangi Raman “Apa yang kamu lakukan di rumahku ?” bentak Raman
“Apa yang kamu lakukan ?”, “Kamu tidak mengetuk pintu !” bentak Raman
“Aku sudah mengetuk pintu tadi, aku tidak tahu kalau kamu tidak
mengenakan kaos, aku datang kesini untuk mengatakan padamu tentang Ruhi,
Ruhi ada di rumahku” ujar Ishita “Bawa dia kesini !” bentak Raman lagi
“Dia meminta padaku untuk tidak mengatakannya pada semua orang tapi aku
mengabarkan pada Shagun juga” Raman kesal dengan ucapan Ishita “Kenapa
kamu harus mengabarkan padanya ?”, “Yaaa siapa tahu nanti dia akan
mengirimkan orang tuaku ke penjara lagi, aku tidak ingin mengambil
kesempatan itu lagi, tapi Ruhi sangat ketakutan, aku mohon jangan
katakan hal ini pada keluargamu, aku akan mengajak Ruhi berbelanja untuk
menenangkan dirinya” ujar Ishita “Aku akan datang dalam waktu lima
menit !” ujar Raman
SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 29 by. Sally Diandra