SINOPSIS JODHA AKBAR ANTV
INI EPISODE 508 BAGIAN B
Shahensha terlihat berada di Divan-I-Khas bersama para
menterinya memperbincangkan masalah politik. Jalal mempersilahkan Raja
Birbal untuk mengenukakan pendapatnya. Dan Birbal pun mulai berbicara
(Suara Birbal tak diperdengarkan) Pada awalnya tampak Shahenshah sedang
serius menyimaknya. Akan tetapi kemudian suara Dammu yang sedang membaca
mantra-mantranyalah yang terdengar dikupingnya. Shahenshah tampak
bingung dan ia pun mengira Birbal lah yang membacakan mantra itu.
Shahenshah tiba-tiba berdiri dan marah: “Kyā kahā āpa karē Raja
Birbal-saab? Bagaimana ini apa yang kau katakana Raja Birbal-saab?
Mengapa kau malahan membacakan mantra-mantra!?!?!? Semua menteri yang
hadir termasuk Abu Fazl, Salim dan Mann Singh tergeran-heran melihat
kelakuan dan perkataan Shahenshah. Birbal menjawab: “Parantu Shahenshah
hum koi nehi mantra. Shahenshah aku tak membaca mantra” Jalal tetap
marah dan berkata: “Aku mendengar nya sendiri kau menggumankan mantra”
Birbal: “Shahenshah aku tadi hanya membicarakan politik saja” Jalal
tetap marah dan tiba-tiba kepalanya terasa pening. Ia terus mendengar
dengungan mantra yang diucapkan Dammu dikepalanya. Jalal pun mendadak
pergi begitu saja meninggalkan sidang. Semua yang hadir tercengan. Todar
Mal bertanya apa gerangan yang terjadi pada Shahenshah? Birbal
menjawab: “Aku juga tak tahu Todar Mal ataukah mungkin saja Shahenshah
sedang lelah”
Laboni
dan Dammu berbincang dikamar. Dammu menceritakan bahwa ia melihat
boneka Jalal bergerak berbalik arah tadi. Ini pertanda ilmu ishir mereka
kurang berhasil. Tetapi bila hubungannya dengan Jodha terputus maka
Jalal akan mudah dikuasai. Dammu berkata: “Kau harus mengusai tubuh
Jalal malam ini juga” Tiba-tiba pelayan datang dan menyampaikan bahwa
Dammu dipanggil menghadap Ruqaiya. Laboni kesal dan berkata: “Apa sih
keperluan Ruqaiya?” Sebelum pergi ke Ruqaiya maka Dammu terlihat
melakukan ritual ilmu sihirnya. Laboni bertanya apa itu yang dipengang
Ibunya? Dammu menjawab ini adalah Jimat. Dammu meminta Laboni menunggu
dan ia pun pergi memenuhi panggilan Ruqaiya.
Dammo
memasuki kamar Ruqaiay. Hoshiyar langsung mengadu bahwa inilah
orangnya. Ruqaiya meminta Hoshiyar diam. Ruqaiya: “Tahu kah kau aku ini
siapa?” Dammu mengiyakan: “Ya yang mulia kau adalah kepala istri-istri
Shahenshah” Ruqaiya lanjut berkata: “Hem walaupun begitu kau tetap saja
berlaku seenaknya terhadap pelayan khusus ku. Aku bisa saja menjatuhkan
menghukum berat pada mu” Dammu memohon maaf dan berjanji tak akan
melakukannya lagi. Hoshiyar pun tak kalah ikutan nyeletuk: “Awas ya
jangan samapai kau melanggranya. Kau tak akan bisa dimaafkan oleh Ratu
Ruqaiya. Bahkan Shahenshah sekalipun takut kepada Ratu Ruqaiya!!!” Dammu
mengangguk akan tetapi kemdian diam-diam ia memncakan
mantra kutukan kepada Hoshiyar. Hoshiyar kemudian lanjut ngoceh awalnya
dia hanya berkata: “Kau sedang berhadapan dengan Ratu Ruqaiya” akan
tetapi ocehannya kemudian tak terkontrol dan ia berkata: “Ratu Ruqaiya
kau keterlaluan. Selalu saja menjadi penghalang diantara Shahenshah dan
Ratu Jodha. Shahenshah bahkan tak menganggap mu saudaranya sendiri
apalagi istrinya. Kepribadian dan diri mu jauh dibawah Ratu Jodha”
Hoshiyar terus mengeluarkan isi hatinya tanpa bisa berhenti. Dammu
tersenyum kecil karena berhasil membalas perlakuan Hoshiyar padanya.
Ruqaiya akhirnya berdiri dan memaki Hoshiyar dan melempatrkan
sekeranjang buah kea rah Hoshiyar: “Apa-apaan kau ini Hoshiyar!!! Berani
nya kau kurang ajar!!! Hoshiyar malah lanjut mengeluarkan unek-uneknya:
“Ratu Ruqaiya kau bisa saja memerintah-rintah kami tetapi kau sama
sekali tak berharga dimata kami” Ruqaiya naik pitam dan memukuli
Hoshiyar. Ruqaiya menguisir keluar Dammu. Dammu tersenyum sinis dan
pergi keluar. Ruqaiya lanjut memaki Hoshiyar habis-habisan.
Adegan
pindah ke Aram Banu yang dengan centil memanggil Amijan Jodha dan ingin
mengajaknya bermain. Jodha menjawab: “Aku masih sibuk menyelesaikan
pekerjaan ku” Aram Banu tetap saja meminta Jodha bermain dengan nya. Tak
lama kemudian Jalal masuk kekamar dan ia mengatakan: “Ayolah ajak lah
dia bermain. Aram Banu bagaimana kalau kau bermain dengan Abujan?” Aram
Banu tampaknya takut langsung memeluk Jodha: “Aku tak mau bicara dengan
Abujan” Jodha memandang Jalal sambil cemberut. Lalu katanya: “Aram Banu
tak mau bicara dengan mu Shahenshah. Ia ngambek karena
kau meninggalkannya dan berdiri begitu saja sampai ia terjatuh tadi
malam” Jalal masih tak tahu apa yang terjadi semalam: “Aku tak ingat
melakukan hal itu semalam? Maafkan Abujan Aram Banu” Aram Banu:
“Baiklah. Aku terima permohonan maaf mu. Kita main petak umpet ya
bersama Amijan. Aku ngumpet dan Amijan yang akan mencari. Abujan tutup
matanya Amijan ya” Jalal mendekat dan duduk dibelakang Jodha. Hehehe
tampaknya Shahenshah kali ini ambil kesempatan dalam kesempitan nih.
Jalal langsung memeluk Jodha satu tangan menutup mata Jodha dan satunya
lagi menggenggam tangan kiri Jodha. Jodha protes: “Apa-apan sih
Shahenshah lepaskan aku” Jalal bilang mata mu ka harus ditutup. Aram
Banu berkata: “Bukan begitu Abujan. Matanya kurang tertutup” Jalal
semakin jahil tangan kirinya malahan sekarang Jodha memeluk Jodha
semakin erat. Jalal meberi isyarat agar Aram Banu segera pergi
bersembunyi. Aram Banu pun pergi. Jodha menghitung “Satu, dua, tiga …
sampai sepuluh” Jalal semakin menikmati memeluk istri tercintanya itu.
Sementara Jodha berusaha melepaskan diri: “Sudah selesai ayo lepaskan
aku!” Sementara Jalal senyum-senyum bahagia berhasil menggoda istriya.
Jodha berkata: “Dimana Aram Banu ya?” Jalal mesem-mesem sambil berkata:
“Aku tak bisa mengatakannya padamu” Jodha bilang ia akan mecarinya
sendiri dan ia memanggil-manggil nama Aram. Jalal
mengggoda Jodha dan berkata: “Kalau kau ku beri tahu maka apa hadiahnya
yang akan kau berikan bagi ku?” Jodha merengut dan bilang “Tak ada
hadiah untuk mu. Aku akan mencarinya sendiri” Jodha mencari Aram lagi
dan Jalal memandang sambil tersenyum usil. Sementara Aram Banu terlihat
keluar dari persembunyiannya lalu pindah ketempat lain. Aram Banu sampai
ditempat dimana Dammu menyimpan boneka Jalal. Aram Banu masuk kedalam
ruangan itu dan menutup pintu untuk bersembunyi. Terdengar suara Jodha
memanggil nama Aram. PIkir Aram Banu wah ada boneka lucu nih dan
diambilnya lah boneka itu. Aram Banu lalu mengintip keluar dan dari jauh
melihat Jodha diluar. Jodha memanggil nama Aram tetapi dia diam saja.
Sementara Dammu kaget melihat Jodha ada disana dan berpura-pura
menyapanya. Jodha berkata ia mencari Aram Banu karena mereka sedang main
petak umpet. Tiba-tiba terlihat Aram Banu berlari keluar dari
persembunyiannya itu. Jodha pun mengikutinya dari belakang. Laboni
mengintip dari belakang ia tampak cemas. Dammo buru-buru keruang
persembunyiannya dan betapa kagetnya ia karena boneka Jalal tak ada
disana lagi. Laboni menyusul Ibunya dan bertanya sedang apa Jodha
disini? Dammu berkata: “Yang yang penting adalah ternyata boneka Jalal
yang sudah dibacakan mantra kini hilang. Pasti dibawa oleh Aram Banu”
Laboni tampak kuatir: “Lalu apa yang mesti kita perbuat sekarang? Masih
ada boneka lain kah yang bisa kita pakai?”
Jodha
berlari-lari mengejar Aram Banu yang memasuki kamar Hamida. Akhirnya ia
berhasil tertangkap. Hamida sedang berada dikamar berbincang dengan
Ruqaiya. Aram Banu berhasil melepaskan diri dari Jodha dan berlari
menghampiri Ruqaiya. Aram Banu dipangku Ruqaiya. Kemudian Ruqaiya
melihat boneka yang dibawa Aram Banu: “Aram Banu dari mana kau dapatkan
boneka itu? Aram Banu mengatakan ia
menemukannya di kamar tadi dimana ada Dammu. Jodha: “Sudahkah kau minta
ijin sebelum mengambilnya?” Aram bilang belum. Jodha: “Aduh itu tidak
boleh Aram Banu” Ruqaiya membela Aram: “Jodha biarkanlah dia kan hanya
anak kecil” Jodha menjelaskan: “Bukan begitu Ruqaiya. Anak-anak harus
diajarkan memahami mana yang baik mana yang salah” (OMG Ruks masih aja
ngak bisa bijaksana) Sementara itu Leela KW 2
alias Laboni datang bersama Dammu. Katanya dia membawa beberap boneka
lagi untuk Aram Banu. Laboni meminta Aram untuk melihatnya. Aram Banu
sambil berlari menghempaskan boneka Jalal. Laboni kaget melihat arah
jatuhnya boneka. Aram Banu bertanya apakah semua boneka itu untuknya?
Laboni tersenyum dan mengiyakan permintaan Aram Banu, Sambil berlutut
Laboni diam-diam mengambil boneka Jalal dan meberikan kepada Dammu untuk
disembunyikaan
KLIK DIBAWAH
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis JODHA AKBAR