Jalal perlahan menarik Jodha dan memeluknya. Jodha pura-pura ngambek: “Shahenshah apa-apaan sih?” Jalal menjawab sambil senyum mesra: “Aku kan mau memandikan mu” Jodha: “Ah bukan kau yang kotor dengan debu? Jalal balik meledek sambil memegang tangan kiri Jodha: “Ya tetapi kan tangan mu ikutan kotor terkena debu-debu dikepala ku tadi” Jodha membalas ledekan Jalal: “Gandē to ap kō dil thē. Bukankah sekarang yang kotor justru hati (pikran) mu” Jalal tak mau kalah dan lanjut semakin nakal menggoda: “kī
hamari keh saf karete va apke khubsurat hāth mele hoge thē. Perkataan ku bersih dan lengan mu yang indah ini. Uruslah hati ku ini dan buatlah ia bersih (baik) kembali” Jalal menggengam tangan Jodha dan mendekatkannya ke dadanya. Jodha meledek: “Banyak orang di istana ini nanti ada orang yang tiba-tiba masuk ” Jalal merayu: “Memangnya siapa yang boleh masuk ke Hamam khusus Raja? Jodha ini adalah waktu yang indah untuk kita berdua. Aku tak ingin kau mengabaikannya” Wajah Jodha langsung tampak tersipu malu. Ia tetap saja mau keluar. Tapi Jalal mencegahnya dan berkata: “Kitnā khūbsūrat or hum āpsē mōhabbat karnā jāyēṅge. Kau sangat cantik sekali dan aku ingin bersama mu malam ini. Malam yang indah ini janganlah kau kecewakan diri ku ini” Aduh Neng Jodha kok jual mahal sih ia malah tetap aja mau pergi: “Shahenshah lepas kan aku”
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis JODHA AKBAR