Adegan dimulai dengan suasana di ruang makan di istana. Jalal dan anggota keluarga kerajaan tampak sedang disuguhi makanan. Jalal duduk di tengah dan dikanan kiri nya ada Murad, Daniyal dan Hamida. Sementara itu terlihat Ruqaiya menyajikan makanan masakannya dipiring Jalal. Kemudian giliran Salima yang juga menyuguhkan masakannya di piring Jalal. Mereka tampak bahagia. Jodha memperhatikan dari jauh dengan raut wajah penuh rasa was-was. Sambil tersenyum Hamida berkata kepada Jalal: “Aj har begam ne tumhari liye kuch na kuch khās bana Jalal. Hari ini istri-istri mu menghidangkan sesuatu yang istimewa untuk mu Jalal” Kemudian Hamida memandang Jodha sambil bertanya: “Jodha beta tumne Jalal kuch nehi banaya? Jodha anak ku apakah kau tidak membuat sesuatu untuk Jalal?” Jodha menjawab: “Tentu Amijan aku membuat sesuatu” Jodha berjalan kesamping Jalal dan membawakan semangkuk nasi. Jalal sedari tadi tampak tersenyum bahagia memandangi Jodha. Ruqaiya dengan sinis melihat nasi yang dibawakan Jodha dan menyeletuk: “Apa-apan ini? Apa yan istimewa? Kau hanya memasak nasi biasa saja!” Jalal menyela perkataan Ruqaiya: “Kis ne kaha ki caval kisi kam nehi. Tak ada yang salah menyuguhkan nasi” Jalal lanjut berkata: “Apne humari liye sabji kurm banaya hei. Kau telah memasak Sabji Kurm (semacam kari sayuran). Salima humari liye Shahi Korma banaya hua hei. Salima telah memasak Shahi Kurma (sejenis kari khas kerajaan). Aku yakin semua masakan ini sedap rasanya. Tentunya aku butuh nasi untuk mendampingi semua masakan itu bukan kah begitu?” Semua tersenyum tanda setuju mendengar perkataan Jalal itu.
Kemudian Jalal meminta Ruqaiya mengambilkan nasi untuknya dan mempersilahkan Hamida dan yang lain mulai makan. Jodha tetap terlihat was-was. Jalal mulai memakan nasi dan lauk-pauk lainnya. Jodha terus memperhatikan dengan seksama. Ia tampak berdoa dalam hati: “Ya Tuhan semoga saja semua tidak terbukti benar” Jodha berdoa agar apa yang dikatakan Yogi Udeynaath tidak terjadi. Jalal terlihat amat menikmati makanannya dan makan dengan lahap. Selesai makan Jalal mencuci tangannya dan mengucapkan terimakasih atas semua masakan yang lezat ini. Wajah Jodha terlihat sedikit lega karena Jalal tidak bereaksi muntah setelah makan nasi yang telah dicampur bumbu masak Masala dari Yogi Udeynaath. Pikir Jodha berarti tidak ada ilmu sihir hitam yang mempengaruhi Jalal. Kemudian Jalal mohon pamit untuk pergi beristirahat. Jodha tersenyum lega dan berkata dalam hati : “Shahenshah kali jadu shekar nehi hai. Raja ternyata tidak dalam pengaruh ilmu sihir hitam”
Kamera memperlihatkan Jalal tidur disebelah Jodha. Tak lama kemudian Jalal mulai gelisah dan terbangun. Ia tampak memegang-megang kepala karena pusing. Ia pun beranjak dari tempat tidur. Jalal berjalan terhuyung-huyung menabrak sebuah guci. Kemudian ia pun terjatuh. Jodha terbangun kager dan segera menghampirinya. “Ada apa? Kenapa kau?” teriak Jodha panik. Jalal berkata ia tak tahu kenapa. Jodha bergegas mengambilkan minum. Sementara Jalal tersengal-sengal panik. Jodha memberinya minum. Jodha bilang ia akan segera memangil Tabib. Jalal kemudian tampak muntah. Jodha kaget dan kembali menolong Jalal yang sedang muntah-muntah. Jodha lalu flash back dan teringat semua perkataan Yogi Udeynaath tentang Jalal yang akan muntah-muntah jika ia memang dalam pengaruh imu hitam.
Sementara itu dikamarnya Laboni dan Dammu sedang berbincang. Dammu berkata sambil tertawa jahat: “Laboni efek mantra-mantra ilmu sihir kita telah bekerja dengan sempurna. Jalal Tab tak tumhare Laboni. Jalal menjadi milik mu sekarang Laboni. Jalal telah tunduk kepada perintah kita” Laboni dengan senyum She Devil nya berkata: “Apa yang aku inginkan maka akan ku dapatkan” Tak lama kemudian pelayan mengumumkan kedatangan Malika Hindustan di kamar Laboni. Dammu dan Laboni terkejut. Ia langsung pura-pura menyambut kedatangan Jodha dan mempersilahkan masuk. Jodha datang bersama Moti Bai dan terlihat beberap pelayan lainnya membawa kotak-kotak hadiah. Laboni bertanya: “Yeh sab. Kya hai Jhijisa? Semua ini. Ada apa Kakak?” Jodha tampak tersenyum aneh tak seperti biasanya. Tampaknya is sudah curiga. Jodha teringat penjelasan Yogi Udeynaath dan ia pun terlihat berhati-hati ingin membuktikan kebenarannya. Yogi Udeynaath berkata jika ia bimbang akan adiknya maka Jodha harus mengambil barang milik Leela Palsu alias Laboni dan sembunyi-sembunyi membawa kepadanya. Jodha berkata kepada Leela Palsu alias Labonbin: “Leela aku baru sadar sejak datang ke istana aku belum memberikan mu hadiah apapun. Aku kan kakak mu” Labonbin menjawab: “Kau tak perlu repot-repot Kakak” Jodha tak kalah ia pun pandai bersandiwara dan berkata: “Hadiah-hadiah ini adalah tanda perhatian ku pada mu. Sebagai tanda betapa aku menyangi mu” Jodha kemudian menyuruh Moti Bai memperlihatkan isi kotak-kotak hadiah dari nya tersebut. Semua berisi perhiasan yang indah. Jodha bilang ini semua adalah perhiasan miliknya. Laboni dipersilahkan memilih. Wajah Laboni terkagum-kagum melihat semuanya dan berkata ia bingun harus pilih yang mana? Jodha memperhatikan perhiasan di lengan Labonbin. Jodha bilang: “Ayo aku bantu pilihkan” Jodha menarik tangan Laboni dan mengajaknya duduk di meja rias dan membantu mematut didepan cermin. Jodha dan Moti Bai membantu melepaskan perhiasan yang dikenakan Laboni dan memasangkan 1 set perhiasan dari salah satu kotak hadiah. Jodha bertanya: “Lihat lah bukan kalung indah sekali?” Laboni tersenyum bahagia dan menjawab: “Ya Kakak kalung ini sanga cantik sekali” Jodha menyuruh Moti Bai memasangkan anting-anting pasangannya. Lalu secara diam-diam Jodha mengambil anting-anting Laboni dan memberikannya kepada Moti Bai. Jodha memuji betapa cantiknya anting-anting ini dikenakan oleh Leela Palsu alias Labonbin. Terpesona akan keindahannya Labonbin pun bilang ia setuju dengan Jodha dan sangat menyukainya. Jodha melarang Labonbin melepaskannya. Katanya biarkan langsung dipakai karena tampak sesuai untuk Labonbin. Tanpa disadari Labonbin telah tertipu oleh Jodha. Labonbin terus tersenyum bahagia memandang ke cermin. Jodha pun pamit pergi dan Leela Palsu tersenyum mengucapkan salam hormatnya. Jodha berjalan keluar sambil berkata dalam hati: “Ap hume jhumke lekar. Aku mengambil anting-anting mu. Tu hume us tantra kaha paat jana hoga. Aku akan memastikan ilmu sihir itu musnah jika memang ada”
LANJUT KE BAGIAN KEDUA
Sinopsis Jodha Akbar ZEE TV Episode 519 Tayang 3 Juni 2015 Bagian kedua
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis JODHA AKBAR