EPISODE 539 (01 Juli 2015 on ZeeTv)
By : Oktavia Putri
Sinopsis Jodha Akbar Indonesia
Afwan baru sempat posting sekarang. Selamat membaca
SCENE 1
Shaguni menyerang Jalal dan memenggal kepalanya dengan pedang.
Salim berteriak. “Abbujaaann...!
---------------
Jodha yang telah dirasuki Laboni berkata pada Anarkali. “Bagus sekali, rupanya yang merias wajahku sekarang adalah calon menantuku. Jangan khawatir, Salim telah menceritakan semuanya padaku. Dan aku menjawab ya. Aku akan mempersiapkan pernikahanmu dan Salim.” Ujar Jodha
“Aku tahu bukan Ratu Jodha yang sedang berbicara tetapi orang lain.” Batin Anar
Anar mengeluarkan sebuah botol kecil dan menunjukkannya pada Jodhani.
“Malika-E-Hind,
Jodhani mengambilnya. “Jangan menyebut dirimu penari karena segera kau akan menjadi istri dari Salim, dan aku tahu kau pasti sangat berpengalaman dalam hal ini. Ayo pergi ke hamam.” Ujar Jodhani
Moti datang dengan membawa pakaian untuk Jodha. Tetapi Jodha tidak menyukainya.
“Dasar bodoh kau Moti Bai!” Jodhani membuang pakaian yang dibawakan Moti. “Aku tidak akan memakainya! Aku akan memilih sendiri pakaianku.” Kata Jodhani
“Kita pergi sekarang?” kata Anar.
“Moti..bersihka
---------------
Di mandir, tubuh yang diperkirakan tubuh Jalal tertutup kain putih dengan bercak noda darah. Salim, Rahim dan Abu Fazal menatap tubuh itu dengan sedih.
Shaguni berbicara pada Salim. “Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan Ratu Jodha Salim. Percayalah padaku, sekarang semuanya akan berjalan baik-baik saja.”
---------------
Jodha ditemani Anarkali pergi ke hamam, Anarkali membantunya berhias disana. Anar meletakkan wewangian di bak mandi.
“Semuanya telah siap sekarang Malika-E-Hind.”
Ruks dan Salima melihat mereka berdua dari kejauhan. “Ratu Ruqaiya, Anarkali telah melakukan tugasnya. Sekarang giliran kita.” Salima berkata pada Ruks. Mereka pun pergi.
Jodha duduk di dalam bak mandi. Anarkali membantu Jodhani.
“Dengan wewangian ini Shahensha akan semakin terpesona dan tergila-gila dengan kecantikan anda.” Ujar Anar
“Seperti Salim yang tergila-gila padamu? Jangan malu-malu.” Ujar Jodhani. Dia memercikkan air pada Anarkali. Dia tertawa. OktaviaPutri.
---------------
SCENE 2
Sementara itu di kamar Jodha, Salima, Moti dan Ruks menebar abu di lantai sekeliling kamar Jodha. Sedangkan di hamam, Jodhani sudah selesai mandi. Anarkali membantu Jodha bersiap-siap.
“Aku rasa Ratu Ruqaiya dan Ratu Salima telah menyelesaikan tugas mereka.” Batin Anar. Anarkali menata rambut Jodha dan dia sengaja berlama-lama melakukannya.
“Sekarang hanya tinggal merias wajahku. Ayo, bantu aku merias wajahku di kamar.” Ujar Jodhani. Jodhani pergi meninggalkan hamam. Anar mengikutinya dari belakang.
Ruks masih sedang menebar abu. Sedangkan Moti dan Salima menutupinya dengan meletakkan kelopak bunga di atasnya.
“Cepat Moti Bai. Jangan sampai Laboni datang dan melihatnya. Kita harus menyelesaikanny
Jodha sedang menuju kamarnya bersama dengan Anarkali. Sedangkan Salima, Ruks dan Moti masih berusaha menyelesaikan tugas mereka.
“Anar, riasan yang kau kerjakan sangat bagus. Kau berhak mendapatkan hadiah.” Ujar Jodhani.
Anarkali tampak was-was berharap Salima dan Ruks telah menyelesaikan pekerjaannya. Tak lama kemudian, Jodhani tiba di kamarnya dan dia terkejut melihat Salima dan Ruks berada di sana. Ruks menyadari kedatangan Jodhani, dia juga terkejut menatapnya. Setelah itu Salima dan Moti juga terkejut melihat kedatangan Jodhani. Suasana tampak sangat tegang.
“Apa yang kalian berdua lakukan di kamarku?!” tanya Jodhani
Lalu secepatnya Ruks menjawab. “Ratu Jodha, kami sedang membuat Rangoli. Kau lupa, kau selalu membuat rangoli ketika Shahensha kembali dari peperangan. Kami pikir, kami akan membantumu merangkainya kali ini. Benar kan Ratu Salima?” Salima mengangguk. “Saat Shahenhsha kembali, dia pasti akan pergi menemuimu pertama kali. “ ujar Ruks
“Bagus sekali. Kalian berdua bisa pergi sekarang.” Kata Jodhani. Jodha masuk ke dalam kamarnya. Anarkali, Salima dan Ruks pergi dari kamar Jodha.
---------------
Hamida memegang tangan Anarkali dan meletakkannya di keningnya.
“Apa yang anda lakukan?” tanya Anar. Dia menarik tangannya.
“Anarkali, aku ucapkan terimakasih padamu karena telah bersedia membantu kami.” Ujar Hamida.
“Anda tidak boleh mengatakan itu Marium Makani. Aku hanyalah seorang penari. Tanganku kotor.” Kata Anar
“Tangan yang telah membantu orang lain, tidak bisa disebut kotor. Apa yang telah kau lakukan untuk Ratu Jodha, aku tidak akan melupakannya.” Ujar Hamida
“Itu sudah menjadi tugasku untuk membantu Malika-E-Hind.”
“Ammijan benar Anarkali. Jika kau tidak bersedia melakukannya, kami tidak akan mungkin bisa menjebak jiwa Laboni.” Kata Salima
“Mereka telah membuat seorang penari menjadi seorang malaikat. Pemikiran yang bodoh!” batin Ruks
“Kita telah berhasil menjebak Laboni. Tapi bagaimana jika dia mencurigai kita?” tanya Hamida
“Ammijan kau jangan cemas. Aku telah meminta Moti Bai untuk selalu bersama Ratu Jodha. Dengan begitu dia tidak akan mendekati abu itu.” Kata Ruks
“Sekarang kita hanya tinggal menunggu Jalal. Kenapa dia lama sekali belum kembali.” Kata Hamida tampak cemas.
---------------
Salim, Rahim, Abu Fazal beserta seluruh pasukan terlihat berjalan memasuki Istana dengan mengusung tubuh yang diperkirakan tubuh Jalal di bahunya. Mereka meletakkan jasad itu di Angori Bagh.
Salim berjalan mendekati Jasad yang diperkirakan adalah Jalal. Shaguni berjalan di sampingnya. Dia melarang siapapun mendekati jasad yang diperkirakan adalah jasad Jalal. Kemudian Shaguni mengeluarkan sebuah kantong dan mengambil sesuatu di dalamnya. Dia menaburkan semacam serbuk atau abu di sekeliling jasad yang tertutup kain putih itu.
“Salim, pergilah dan katakan pada keluargamu bahwa Shahensha telah tewas. Tetapi ingatlah, Laboni bisa saja menyakitimu. Kau harus menjaga jarakmu dengannya.” Ujar Shaguni. Salim menatap jasad itu dengan sedih. Kemudian Shaguni berkata pada Rahim. “Mintalah pada Ibu Ratu Hamida untuk membakar chita (kayu bakar untuk pembakaran mayat di india).”
“Chita...?” ujar Rahim
“Lakukan saja apa yang kukatakan.” Kata Shaguni. Mereka pun pergi. OktaviaPutri.
---------------
SCENE 3
Hamida, Ruks dan Salima cemas menantikan kepulangan Jalal. Salim pergi menemui Hamida, Ruks dan Salima dengan perasaan hancur berkeping-kepin
“Salim, dimana Jalal?” tanya Hamida. Namun Salim tetap diam.
“Jawablah Salim.” Ujar Ruks
Sambil terisak dan terbata-bata, Salim berkata. “Abbu..Jan..Dia
“Ammijan..!” ujar Ruks
“Dadijaan...!” kata Salim. Hamida, Ruks dan Salima menangis.
“Dia melakukan pengorbanan demi istrinya, dan demi cintanya. Kita tidak bisa membiarkan pengorbanan Abbujan sia-sia saja. Shaguni Bai ada bersama kita. Aku yakin dia pasti akan menolong kita. Kita harus bisa menguatkan diri kita. Aku juga harus menyampaikan kabar ini pada Ma-Sa.” Ujar Salim
“Siapa yang akan memberitahukann
“Aku yang akan memberitahukan kabar ini pada Ratu Jodha.” ujar Ruks. Sembari menangis terisak, Ruks melanjutkan. “Aku akan menyampaikan padanya bahwa suami kita telah mati.”
“Aku akan menemanimu Ammijan.” Kata Salim
---------------
Sementara itu, tampak Jodhani sedang menari-nari dengan gembira menantikan kepulangan Jalal. Moti juga ada disana. Tak lama Ruks datang menghampiri Jodhani sambil menangis ditemani Salim.
“Ratu Jodha...” kata Ruks.
Jodhani nampak tak suka dengan kedatangan Ruks. “Kau tidak sopan. Kenapa kau masuk tanpa memberi salam. Panggil aku Malika-E-Hind!”
Tapi Ruks tidak menggubrisnya. Dia masih menangis. “Tidak ada lagi gelar Malika-E-Hind bagimu, juga gelar Padsah Begum untukku.” Kata Ruks
“Apa maksudmu?!” kata Jodhani
“Kita buka lagi seorang Ratu. Ratu Jodha, Shahensha sudah tidak ada lagi. Dia telah tewas. Musuh menyerangnya dan berhasil membunuhnya.” Ujar Ruks
Jodhani tampak sangat marah mendengar kabar itu. Dia meghamiri Ruks dan menarik rambutnya. “Kau selalu menginginkan Shahensha menjauh dariku. Ini pasti hanya tipuanmu! Dengar! Shahensha hanya milikku! Kau pasti sedang bersandiwara Ruqaiya!!” kata Jodhani
“Aku mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana mungkin aku berbohong tentang kematiannya. Jika kau tidak percaya padaku, maka pergi dan lihatlah sendiri jasadnya. Jasadnya ada di Angori Bagh. Aku mengatakan yang sebenarnya. Jalal telah tewas. Lebih baik kau lihat saja sendiri. Ayo.” Kata Ruks.
Ruks menarik tangan Jodhani dan membawanya ke jendela. Ruks menunjuk pada jasad yang terbaring di Angori Bagh tertutup kain putih.
“Lihatlah.” Kata Ruks. Jodhani masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia tampak marah dan terpukul. “Lihatlah Ratu Jodha. Apa yang kukatakan benar. Shahensha telah tewas.” Ujar Ruks sambil menangis terisak.
Jodha sangat marah, dia mulai berteriak-teria
**PRECAP**
Jodhani melihat jasad Jalal di angori bagh. Disana juga ada Shaguni Bai. “Lihatlah Jodha, Jalal telah mati!” ujar Shaguni. Jodhani menatap penuh amarah pada Shaguni. “Kembalilah pada tubuhmu Jodha. Biarkan dia keluar! Jalal telah mati!” kata Shaguni. Badan Jalal tertutup kain putih sedangkan wajahnya terlihat jelas.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN