http://hrn07.blogspot.com
Bindusara berkata pada tabib "Kita telah membawa air suci untuk Ibu
Ratu Helena." tabib membuat Helena meminumnya. Helena menjadi sadar,
Chanakya curiga. Justin mengatakan "Ini adalah keajaiban.
Helena :
"Apa kau (Bindusara) baik-baik saja? Bagaimana dengan istri dan
putra-putramu? mereka aman? Api itu sangat berbahaya, seperti neraka."
Bindusara : "Semua baik-baik saja, jangan khawatir."
Helena : "Siapa yang melakukan itu?"
Bindusara : "Rajajiraaj."
Helena : "Apa? Kami sangat menghormatinya dan dia malah melakukan
itu?Ini adalah kesalahanku, aku menerima lamarannya. Aku ingin
membunuhnya, ia mencoba untuk membunuh keluargaku, dia tidak punya hak
untuk hidup."
Bindusara : "Rajaji pasti akan dihukum tapi sebelum
itu di pengadilan, aku akan bertanya kepadanya tentang mitra dalam
kejahatan."
Helena : "Kau meragukan bahwa orang lain juga terlibat dengan dia? Semua anggota keluarga? Siapa yang akan melakukan itu?"
Chanakya : "Siapa pun itu, dia sangat pintar dan besok nama orang itu akan terungkap."
Helena : "Aku harap Rajaji akan mendapatkan hukuman seberat-beratny
a."
Bindusara : "Tentu." ia memintanya untuk beristirahat.
Chanakya berpikir -Bagaimana Helena bisa begitu tenang mengetahui bahwa Rajaji tertangkap oleh Bindusara?-
Ashoka : "Ayahmu telah ditangkap. Kau tidak akan dijatuhi hukuman mati sekarang."
Ahankara menangis, ia memegang tangan Ashoka.
Ahankara : "Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin bicara dengannya."
Ashoka : "Itu tidak mungkin."
Ahankara : "Aku tidak akan hidup dengan tanda bahwa ayahku adalah
pengkhianat. Aku akan tetap bersalah sepanjang hidupku. Aku ingin
bertemu dengannya." ia menangis.
Prajurit meminta Ashoka untuk
pergi. Ahankara menempatkan tangan Ashoka dikepalanya dan memintanya
untuk berjanji "Berjanjilah padaku bahwa kau akan mempertemukan aku
dengan ayahku untuk sekali ini saja." Ashoka menjadi cemas, Ahankara
menangis, Ashoka menatapnya.
Sushima : "Kita harus membunuh
Rajaji sedemikian rupa hingga semua musuh kita akan merasa takut dan
tidak akan pernah berpikir untuk melakukan kesalahan lagi. Aku memintamu
untuk membawa Rajaji ke pasar dan membakarnya di depan semua orang,
karena dia banyak orang yang meninggal dalam insiden itu, dia harus
merasakannya juga."
Bindusara : "Aku mengerti kau marah tapi harus ada batasan antara kemarahan dan hukuman."
Ashoka datang.
Ashoka : "Aku memiliki permintaan. Biarkan Ahankara bertemu Rajaji sekali saja."
Sushima : "Apa kau tidak tau? Yang Mulia telah memerintahkan agar tidak ada yang boleh menemui Rajaji."
Bindusara : "Mengapa kau ingin Ahakara bertemu dengannya?"
Ashoka : "Aku mengerti penderitaannya,
dia akan kehilangan ayahnya, aku tau bagaimana rasanya kehilangan ayah.
Ahankara akan kehilangan ayahnya, dia hanya ingin bertemu dengannya
sebentar saja."
Sushima : "Aku tidak bisa mengerti mengapa kau
menujukkan kepedulian terhadap putri seorang pengkhianat, menunjukkan
kepedulian terhadap anak-anak yang meninggal dalam insiden itu, bagi
orang tua yang kehilangan anak-anak mereka."
Ashoka : "Mengapa putri seorang pengkhianat diberikan hukuman? Apa salahnya? Kita mengambil ayahnya darinya, itu sudah cukup."
Sushima : "Aku tidak setuju. Itu sama saja tidak menghargai mereka yang
meninggal akibat ulah Rajaji. Kita tidak tau apakah Ahankara bersalah
atau tidak. Bagaimana jika mereka bertemu nanti, mereka malah membuat
konspirasi lain?"
Bindusara : "Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu
ini, Ashoka, karena situasi. Demi Magadha. aku telah membuat keputusan
bahwa tidak ada yang boleh bertemu dengan Rajaji."
Ashoka sedih, ia melihat ke arah Sushima dan pergi dari sana.
Ashoka datang menemui Dharma.
Dharma : "Siapapun dapat melihat kita."
Ashoka : "Aku berada dalam masalah besar. Aku merasa ingin melakukan
sesuatu, aku telah berjanji pada seseorang tapi bagaimana jika untuk
memenuhi janji aku justru menyakiti orang lain, aku tidak ingin melukai
siapapun."
Dharma : "Tidak baik melanggar janji. Jika kau tidak
ingin menyakiti siapapun maka kau harus mencari cara bagaimana kau bisa
memenuhi janjimu dan tanpa menyakiti siapapun.
Ashoka : "Aku menemukan jawaban." ia memeluk ibunya dan pergi.
Di pagi hari, Ashoka datang ke kamar Ahankara, ia mengalihkan perhatian
prajurit bahwa ia menemukan beberapa keributan dan meminta mereka untuk
pergi dan melihatnya. Mereka pun pergi. Ashoka datang menghampiri
Ahankara dan berkata "Ayahmu telah dibawa ke pengadilan, kau bisa
melihatnya, datanglah bersamaku." mereka pergi
Dari penjara,
Rajaji dibawa ke pengadilan. Ia melihat Ahankara berdiri jauh, Ahankara
menangis, Rajaji sedih melihatnya. Prajurit membawanya dari sana.
Ahankara menangis.
Prajurit datang ke kamar Ahankara dan menemukan Ahankara dan Ashoka disana, Ashoka pergi.
Di pengadilan.
Bindusara : "Kau ingin membunuh kami dan kau berdiri terpidana
dihadapan kita. Ini adalah keadilan Tuhan, jika kau masih memiliki rasa
takut pada Tuhan maka beritahu kebenaran mengenai konspirasi. Jika kau
mengatakan yang sebenarnya maka kau tidak akan dihukum mati tapi aku
menyakinkanmu bahwa hidupmu akan jauh lebih buruk daripada kematian. Aku
tau kau tidak sendirian menyusun rencana ini karena rencana ini sangat
besar. Siapa yang bersekongkol denganmu? Rajaji, beritahu kami siapa
namanya, yang meninggalkanmu dalam masalah, yang mencoba untuk membunuh
keluarga Maurya."
Rajaji ingat bagaimana ia bertemu Justin,
Justin mengatakan kepadanya "Apa yang kau pikirkan bahwa jika kau
menyerah maka mereka akan meninggalkan Ahankara? Kau telah menyerang
keluarga kerajaan Magadha, ketika konspirasi besar dibuat maka
hukumannya besar juga, keluarga musuh dibunuh sehingga tidak ada masalah
di masa depan, hanya aku dapat menyelamatkan Ahankara."
Rajaji : "Kau telah menipuku, kau masih berpikir bahwa aku akan percaya padamu?"
Justin : "Kau tidak memiliki pilihan lain, jika kau lari maka anak
putrimu akan mati juga, aku menunjukkanmu cara dimana kau dapat
menyelamatkan putrimu, aku tahu kau tidak memiliki alasan untuk
mempercayai kami, tetapi kau tidak memiliki pilihan lain juga."
Rajaji : "Bahkan jika Ahankara tetap hidup, hidupnya akan sengsara, ia
akan hidup lebih buruk dari pada pelayan, aku ingin putriku dikirim jauh
dari Magadha. Aku akan tetap diam didepan Bindusara."
Kilas balik, Bindusara meminta Rajaji mengatakan kebenaran .
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN