http://hrn07.blogspot.com
Ashoka : "Aku tidak bisa berbohong."
Chanakya : "Dalam perang, kita
harus memutuskan apakah kita harus menggunakan kekerasan atau
kebohongan, itu tergantung pada musuh. Musuh Magadha itu pandai, untuk
menjebak mereka, kita harus berbohong, mereka akan melakukan kesalahan
dengan ini dan kita akan menangkap mereka, bahkan jika kita memiliki
kekuatan untuk menyerang musuh, kita harus menunjukkan hal ini kepada
musuh dan jika tidak mampu menyerang musuh maka kita harus menunjukkan
seperti kita dekat dengan mereka, ini semua untuk melindungi tanah air
kita. Kau harus melakukan ini untuk menangkap Varahmir."
Ashoka meminta restu lalu pergi dari sana.
Chanakya : "Masa depan Magadha ada di tangan Ashoka."
Kasturi : "Aku tidak mengerti mengapa Acharya Chanakya menerima tuduhan itu? Apa perlunya?"
Dharma : "Dia tau apa yang dia lakukan. Jika dia telah menerima ini
maka pasti ada alasan dibalik itu. Aku hanya khawatir, bagaimana jika
Acharya Chanakya tidak bisa mendapatkan bukti untuk membuktikan dirinya
tidak bersalah. Apa yang akan terjadi nanti?"
Ahankara menangis, ia melihat makanan. Ashoka datang kesana.
Ahankara : "Dia (Rajaji) tidak boleh melakukan ini."
Ashoka : "Aku tau kau tidak akan menyukainya. Tapi aku belum pernah
melihat seorang ayah seperti ayahmu. Ia akan dihukum dan kau bisa
dihukum juga."
Ahankara : "Dia mengatakan yang sebenarnya."
Ashoka : "Itu tidak benar, ia menyatakan Acharya Chanakya sebagai
tersangka. Aku tau betul bahwa Acharya Chanakya tidak bersalah, ia culik
saat itu, aku melihatnya, dia bahkan sekarat disana. Aku tau tidak ada
orang yang pernah percaya padaku sebelumnya, tapi sekarang semua akan
percaya padaku. Kita tau seseorang yang bisa mengatakan semuanya
mengenai konspirasi, dia Varahmir. Ia akan ditangkap dan kebenaran
tentang ayahmu akan terungkap, dan orang yang bersalah adalah ayahmu
yang masih mendengarkan musuh dan menghancurkan hidupmu."
Ahankara menangis.
Ahankara datang ke penjara, Rajaji melihatnya, mencoba untuk bangun tapi jatuh.
Rajaji : "Keinginan terakhirku adalah melihat putriku. Aku telah sekarat demi melihatmu."
Ahankara : "Saat kematian sudah dekat, maka orang itu akan mengatakan kebenaran, tapi kenapa ayah masih berbohong?"
Rajaji : "Berbohong apanya?"
Ahankara : "Ayah telah begitu banyak berbohong sampai-sampai ayah tidak mengerti apa yang aku bicarakan?"
Rajaji : "Aku melakukan ini demi kebaikanmu."
Ahankara : "Jika ayah memang peduli padaku maka ayah tidak akan
melakukan ini. Ayah egois, ayah mengatakan kebohongan dengan menuduh
Acharya Chanakya. Ayah telah menerima kematianku. Segera Acharya
Chanakya akan terbukti benar dan aku akan dihukum mati juga. Agen
Chanakya berhasil menangkap Varahmir, setelah itu Varahmir akan
mengatakan semua kebenarannya pada Yang Mulia Bindusara. Yang Mulia
telah berjanji bahwa jika ayah mengatakan kebenaran maka ia akan
membebaskanku, tapi sekarang ayah yang akan terbukti sebagai pembohong
dan pengkhianat, jadi aku akan mendapatkan hukuman mati juga.
Rajaji
berpikir -Kalau begitu aku harus melakukan sesuatu agar Varahmir tidak
bisa bertemu Bindusara- kemudian Rajaji pura-pura pingsan dan prajurit
segera pergi untuk memanggil tabib.
Ashoka mengatakan Chanakya tahu musuh-musuhnya dengan baik, itulah mengapa dia bilang padaku ini akan terjadi.
Noor menyirami tubuhnya dengan minyak tanah.
Noor pada dasi(pelayan) : "Aku tidak bisa melihat putraku sebagai pengecut, lebih baik aku mati."
Syamak datang kesana.
Noor pada Syamak : "Kau harus memutuskan, apakah kau ingin hidup
sebagai pengecut atau hidup bersamaku? Jika kau tidak bisa keluar dari
rasa takut maka bagaimana bisa kau akan melindungi tanahmu?"
Syamak : "Jangan lakukan itu, jangan membuatku bimbang."
Noor menunjukkan Syamak api dan meminta Syamak untuk maju menyelamatkanny
a. Justin datang kesana dan membuang api dari tangan Noor, Syamak pingsan melihat api.
Justin : "Ini gila. Bagaimana bisa kau melakukan ini pada putramu?"
Noor : "Aku tidak bisa melihat putraku sebagai pengecut."
Justin : "Dia bukan hanya putramu tapi..." ia berhenti karena melihat Helena.
Helena : "Keberanian itu ada di dalam darah. Karena ia memiliki darah
Khorasani, kau harus menerima bahwa putramu adalah seorang pengecut, itu
akan memberimu sedikit rasa sakit. Mimbar datang kesana dan mengatakan
"Tabib tidak ada di istana, dia pergi ke penjara karena Rajaji sakit.
Helena datang menemui Nicator.
Helena : "Rajaji sakit di penjara? Apakah dia memberi kita petunjuk?"
Tabib datang menemui Helena dan Justin, Ashoka membuntutinya.
Tabib : "Rajaji hanya berpura-pura sakit jadi aku pergi ke sana dan
mengambil pesannya. Dia bilang bahwa jika aku tidak mengantarkan pesan
ini maka dia akan menuduhku terlibat dalam konspirasi." ia memberikan
pesan pada Justin.
Justin : "(Membaca pesan). Varahmir berada di target Chanakya."
Helena memerintahkan prajurit untuk menangkap Varahmir dan membunuhnya, prajurit pun pergi.
Ashoka berpikir -Prajurit ini pasti pergi untuk mencari Varahmir- ia mengikuti prajurit.
Bindusara pada Khalatak : "Semua orang yang dikatakan Chanakya bisa jadi terlibat dalam semua ini."
Helena datang.
Helena : "Emosi tidak bisa menyalip kebenaran. Kau tidak bisa melakukan ketidakadilan."
Bindusara : "Kau benar tapi aku tidak ingin terburu-buru karena ketidakadilan bisa saja terjadi."
Helena : "Kau tidak harus menunggu lebih lama, begitu banyak Magadha
membayarnya. Jika semuanya sudah jelas bahwa Chanakya terlibat maka kau
harus segera mengambil tindakan."
Bindusara : "Kebenaran belum terungkap." ia pergi.
Khalatak : "Jika Chanakya tidak bersalah lalu siapa yang berbuat kriminal?"
Prajurit suruhan Helena meminta kepada seorang pedangan untuk
mengembalikan barang milik ibu suri Helena, ia memberinya koin emas.
Pedagang tsb menerimanya dan berkata "Barangnya ada di gudang." Ashoka
yang mendengar ini mengerti bahwa barang yang di maksud adalah Varahmir.
Benar ternyata, Varahmir ada di gudang. Ashoka datang ke gudang dan
berteriak memanggil Varahmir, ia tidak menemukannya kemudian ia melihat
seseorang bersembunyi di keranjang, ia tau itu Varahmir.
"Kau tidak perlu bersembunyi."
"Siapa kau?"
Tak lama kemudian...Pedagang
itu terkejut karena keranjangnya hilang begitu juga dengan isinya yaitu
Varahmir (kakkakakaka). Prajurit Helena memerintahkan pada prajurit
lain untuk mencari Varahmir "Ia pasti berada di sekitar sini." mereka
pergi.
Pedagang mendengarkan suara gaduh di gudang, Ashoka menampakan diri dan menempatkan pedangnya ke leher si pedagang.
"Tiidak mungkin kan untuk membawa Varahmir dari sini?"
"Ketika aku telah mendapat restu dari guruku maka aku bisa melakukan apa-apa."
"Beri aku hadiah, setelah itu kau boleh pergi membawa keranjang itu."
"Aku tidak punya apa-apa untuk diberikan padamu."
"Baiklah, kalau begitu kau harus bertarung dengan pegulatku, jika kau berhasil menang kau boleh membawa keranjang itu."
Ashoka menerimanya (Aduh Ashoka, kalau kamu menang, mungkin si pedagang itu bakal ngasih kamu keranjangnya bukan Varahmir)
Ashoka melihat pegulat dan pegulat itu berotot. Ashoka berkata "Pasti
sulit untuk melawannya. Sebelum bertarung, aku ingin beristirahat."
Ashoka melakukan push up dan mengoleskan minyak di tubuhnya, ia datang,
pertarungan dimulai. Pegulat mencoba untuk menyerang Ashoka tapi Ashoka
terus bergerak ke sana-sini, pegulat itu melompat ke arah Ashoka, Ashoka
segera bergerak, pegulat jatuh di tanah dan pingsan. Pedagang
mengatakan "Kau bukan anak biasa, terimalah keranjangnya." Ashoka
membuka keranjang dan menemukan Varahmir sudah tidak ada, ia tertegun.
(Tuh kan bener....Ashoka Ashoka)
Vrahmir berlari-lari di pasar untuk menyelamatkan diri namun...Ia
terkejut melihat prajurit Helena. Ia dikelilingi oleh mereka. (Nah lohh)
Helena datang menemui Chanakya.
Helena : "Nasib tidak dapat diubah dengan menutup mata. Besok Yang Mulia akan mengumumkan keputusannya, apakah kau siap?"
Saat itu Chanakya sedang bersemedi. Chanakya membuka mata.
"Kau pasti tidak mengira akan mengambil bagian dari ini." lanjut Helena.
Chanakya : "Ini semua takdir, aku tidak bisa melawannya. Aku tidak menggunakan kekuatan untuk menghentikannya tapi aku menciptakan hal-hal yang baru."
Helena : "Kita berdua tau bahwa kau tidak memiliki bukti untuk membuktikan bahwa kau benar."
Chanakya : "Aku tidak memilikinya saat ini tetapi kau tidak bisa
mengatakan apa-apa tentang masa depan dan kebenaran tidak bisa
disembunyikan lama-lama."
Helena : "Aku akan memastikan bahwa hal itu tidak terjadi."
Ashoka datang ke pasar dan sedang mencoba untuk menemukan Varahmir.
Ternyata prajurit Helena membawa Varahmir ke gudang. Varahmir mulai
berkicau "Apa yang akan kau dapatkan dengan membunuhku? Ini adalah
perangkap Helena, aku selalu melakukan apa yang dia katakan, dia tidak
menghargaiku, ia malah ingin membunuhku. Orang Yunani ini tidak hanya
satu, mereka ingin memanfaatkan aku saja, apa yang terjadi denganku akan
terjadi padamu juga, apa yang akan kau dapatkan dengan membunuhku?
biarkan aku pergi."
Radhagupta mengatakan pada Bindusara "Apa yang
akan terjadi jika Acharya Chanakya tidak mendapatkan bukti bahwa ia
tidak bersalah?" Bindusara menjawab "Bukti yang melawan dia. Jika ia
tidak menunjukkan apa-apa maka aku harus menghukumnya, aku hanya berdoa
agar hari buruk itu tidak datang ke Magdha."
Ashoka mendapat
info dari seseorang bahwa Varahmir ada di gudang. Prajurit Helena hendak
membunuh Varahmir namun Ashoka datang ke sana dan menyelamatkannya.
Prajurit Helena memerintahkan kepada prajurit lainnya untuk menangkap
Ashoka. Ashoka berlari dari sana, dia datang ke pasar dan berkelahi
dengan mereka. Ashoka melempar sesuatu pada mereka dan berlari, ia
kembali ke gudang dan membawa Varahmir dan datang ke pasar, ia
bersembunyi di toko. Prajurit Helena mengatakan "Dia akan pergi ke
istana dengan Varahmir, kita akan menangkap mereka disana saja." mereka
pergi.
Nicator pada Helena : "Kita tidak boleh membiarkan Varahmir hidup."
Helena : "Itu adalah idemu."
Nicator : "Aku tau ini ideku tapi kau juga menyetujuinya."
Helena : "Seharusnya aku tidak mendengarkannya.
Aku tidak tau apa yang dipikirkan Chanakya mengenai Varahmir saat ini.
Bagaimana jika Varahmir mengatakan kebenaran pada Bindusara? Kita yang
akan di sebut penjahat bukan Chanakya."
Nicator : "Kau berkata seolah semua nya sudah selesai."
Helena : "Ayah telah mengakhiri semuanya ketika ayah menyerahkanku pada
Chandragupta. Aku selalu berusaha mendapatkan kebebasan. Ayah bersamaku
saat ini hanya karena untuk balas dendam."
Nicator : "Cukup Helena!
Mengapa kau selalu mengejekku dengan hal itu? Aku sudah minta maaf
berkali-kali. Jika kau tidak percaya padaku (lagi) lalu kenapa kau
meminta saran dariku?"
Justin : "Cukup. Ini bukan saatnya untuk melawan, ini saatnya untuk bersatu.
Justin mendapat pesan bahwa Varahmir melarikan diri.
Helena : "Tidak. Dia telah melarikan diri, tapi jangan sampai dia tiba disini."
Helena meminta prajurit untuk perketat keamanan.
Helena : "...Jika ada yang mencoba datang ke istana maka bunuh saja dia."
Justin : "Itu tidak benar."
Helena : "Jangan bertindak seperti pengecut. Bahkan jika Varahmir mati,
Chanakya akan mengambil keuntungan dari itu, kita harus membunuh
Chanakya juga, Aku akan membunuh Chanakya hari ini." Nicator dan Justin
tertegun.
Subrasi pada Charumitra dan Noor "Jika Acharya Chanakya
terbukti sebagai penjahat maka Yang Mula tidak ingin mempercayai
siapapun (lagi)."
Charumitra : "Lebih baik untuk membuka mata, aku
meragukan niatnya saat ia menyangkal Sushima menjadi ahli waris, ia
justru memberi nama Syamak untuk itu."
Noor : "Jangan bawa-bawa anakku dalam semua ini."
Charumitra : "Syamak itu pengecut, dia takut pada api."
Noor : "Siapa yang tidak takut pada api? Putraku bisa mengatasi rasa takut."
Charumitra : "Siapa yang menginginkan seorang (calon) raja yang
memiliki rasa takut pada api? Siapa tahu Acharya Chanakya memang
terlibat dalam semua ini."
Dharma : "Dia tidak bersalah!." semua terkejut.
Dharma : "Maaf, tapi aku tidak bisa mendengarkan perlawanan terhadap
Acharya Chanakya, jika pengkhianat katakanlah bahwa dia adalah penjahat
maka apakah kita akan meragukannya? Dia telah memberikan segalanya untuk
Magdh."
Noor : "Beraninya kau bicara seperti ini? Kau hanya pelayan maka bersikaplah seperti pelayan."
Bindusara datang ke sana, Dharma menyembunyikan wajahnya.
Bindusara : "Pelayan ini benar, sampai Acharya Chanakya tidak terbukti
bersalah, maka kita harus tetap menghormati dia sebagai guru,
menghormatinya sama saja menghormati Magdh, aku meminta para istriku
untuk tetap menghormatinya." dia pergi. Dharma berpikir -Aku mengatakan kebenaran dalam keadaan emosional tapi apa itu membawa bahaya bagi Ashoka?-
Pedagang membawa kalajengking untuk Helena dan mengatakan "Itu kalajengking terlatih, digunakan untuk membunuh orang."
Helena membelinya.
Justin : "Ini tidak benar."
Helena : "Kita tidak memiliki cara lain, jika kau tidak bisa
melindungiku maka diamlah dan biarkan aku melakukan apa yang aku
inginkan."
Varahmir : "Aku tidak memiliki kata-kata untuk berterima kasih, seseorang yang menempatkan dirinya dalam bahaya."
Setelah berkata demikian, ia hendak pergi meninggalkan Ashoka, namun Ashoka mencegahnya.
Ashoka : "Aku tidak bodoh. Mereka para prajurit mencoba untuk
membunuhmu agar kau tidak mengatakan yang sebenarnya. Aku menyelamatkan
hidupmu jadi kau bisa mengatakan kebenaran. Kau harus berada di
pihakku."
Varahmir : "Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan? Aku harus pergi..."
Ashoka : "Apa kau pikir bahwa mereka akan membiarkanmu hidup? Acharya
Chanakya telah memberikan kehidupan kepada seluruh Magadha jadi dia bisa
memberikanmu kehidupan juga. Aku meyakinkanmu bahwa jika kau mengatakan
yang sebenarnya maka kau akan diberikan kehidupan, sekarang kau harus
memutuskan apakah kau ingin terbunuh atau hidup dengan mengatakan
kebenaran?"
Varahmir berpikir.
Chanakya sedang duduk di
kamarnya, prajurit datang ke sana, melempar kalajengking dan pergi,
kalajengking itu datang dan menggigit kaki Chanakya, Chanakya tak
sadarkan diri karena racun (OMG pacman emotikon )
Semua orang
berkumpul di pengadilan untuk mendengarkan keputusan samrat Bindusara
mengenai Chanakya. Seorang prajurit datang ke Akramak dan mengatakan
sesuatu, Akramak pergi dari sana. Helena berpikir -Akramak pasti
mengetahui tentang kematian Chanakya-
Bindusara datang bersama Ashoka, ia duduk di singgasana.
Bindusara : "Dimana Acharya Chanakya?"
Helena : "Ini aneh. Acharya Chanakya yang biasanya selalu mementingkan
waktu dan sekarang ia malah membuang-buang waktu. Mungkin dia takut
untuk dihukum."
Bindusara : "Mengapa Anda mengatakan itu?"
Helena : "Tidak baik menunda-nunda waktu."
Chanakya datang bersama dengan Radhagupta.
Chanakya : "Anda benar. Tidak baik datang terlambat tapi ketika itu tentang Magadha, aku pun bisa datang dari kematian."
Semua orang terperangah, terutama Helena.
Chanakya : "Aku telah digigit oleh kalajengking jadi aku terlambat."
Bindusara : "Anda baik-baik saja?"
Chanakya : "Tidak ada yang terjadi padaku. Tapi aku tidak yakin jika
yang mengirim kalajengking ke kamarku baik-baik saja. Ini aneh,
kalajengking itu datang jauh-jauh untuk membunuhku, ada seseorang yang
ingin bahwa kalajengking itu membunuhku, tetapi mereka tidak tahu bahwa
tubuhku ini memiliki begitu banyak racun jadi sedikit racun kalajengking
itu tidak bisa menyakitiku, semua tahu bahwa aku biasa memberikan racun
pada samrat Chandragupta Maurya untuk membuatnya terbiasa
menggunakannya tetapi aku merasakannya racun itu terlebih dahulu sebelum
dia, jadi tubuhku telah mengandung begitu banyak racun di dalamnya,
kalajengking yang asing itu tidak bisa menyakitiku, sekarang aku
menjadikannya sebagai peliharaanku"
Helena : "Lalu yang telah mengirim kalajengking itu?"
Chanakya : "Aku dapat memberitahu namanya dengan mudah tapi aku tidak
punya bukti jadi aku harus memiliki saksi yang tidak hanya bisa
mengatakan nama-nama musuh tetapi saksi yang benar-benar terlibat dalam
konspirasi ini, aku ingin saksi seperti itu dan aku berhasil
mendapatkannya."
Bindusara : "Siapa salah satunya?"
Chanakya : "Dia ada di sini.... Ashoka..."
Helena : "Ia saksi? Semua tahu dia adalah muridmu, pernyataan ini tidak cukup."
Chanakya : "Aku tidak bilang bahwa dia adalah saksi, tapi untuk
menunjukkan saksi itu, Ashoka dibutuhkan dalam hal ini." ia meminta
Ashoka untuk membawa saksi itu."
Ashoka menghampiri sebuah karung dan membuka talinya. Semua menyaksikannya. Kemudian Ashoka membuka karung itu dan.....Munculah Varahmir! Helena dan Justin terkejut.
Bindusara : "Siapa dia?"
Acharya : "Varahmir... Dia adalah arsitek yang sama yang membuat desain
istana baru untuk Rajaji dan membuat jalan rahasia didalamnya. Ketika
musuh takut kepadanya, mereka mencoba untuk membunuh Varahmir dan karena
merasa dibuang oleh musuh...Varahmir memutuskan untuk memberitau kebenaran padamu."
Bindusara : "Kau (Varahmir) akan dilindungi. Beritahu nama mereka."
Varahmir melihat ke arah Heleena.
Varahmir : "Dalam konspirasi ini, disertai Rajaji, musuh yang telah
lama mengkhianati Magadha ini, orang-orang Yunani terlibat di dalamnya."
Semua makin memfokuskan pandangan dan menyimak Varahmir.
Bindusara : "Siapa namanya?"
Justin ingat bagaimana Helena mengatakan bahwa ia tidak berguna.
Varahmir hampir menunjuk ke arah Helena namun....Ia diserang oleh
belati. Justin yang melempar belati ke lehernya. Varahmir tewas
seketika, semua terkejut.
Justin datang ke depan.
Justin :
"Pengkhianat seperti dia seharusnya tidak hidup, sebelumnya aku telah
mencoba untuk membunuhnya, tapi mengapa aku tetap membiarkannya hidup."
Justin berkata pada Bindusara "Ya, itu aku, ular yang sebenarnya ada di tempat ini." semua tertegun.
Justin : "Aku ingin membakar semuanya, aku ingin membunuh semuanya, aku
yang membuat konspirasi ini." Helena mendengarkan semua ini terkejut.
KEDUA
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN