Masih scene pengadilan...
Helena : "Kau tidak bisa melakukan hal ini."
Justin : "Aku telah melakukannya dan itu adalah kebenaran."
Helena : "Ini tidak benar. Aku tau kau tidak bersalah."
Justin pada Helensa : "Aku tau ibu tidak percaya dengan semua ini, tapi biarkan semua orang tau kebenarannya, biarkan saudaraku tau bahwa akulah api di rumah ini."
Justin pada Bindusara : "Ya Yang Mulia, itu aku. Itulah mengapa aku menerima lamaran pernikahan, aku memperbolehkan batu yang mudah terbakar masuk ke Pataliputra, aku ingin melihat keluarga, istri dan putramu hangus terbakar."
Bindusara : "Mengapa kau begitu marah dan benci? Aku selalu menghormati dan menyayangimu."
Justin : "Kau selalu memberiku permohonan, jika kau memang ingin menghormatiku maka kau harusnya melakukan keadilan untukku tetapi tidak, Magadha tidak pernah berlaku adil terhadap orang-orang Yunani, kami dipandang sebagai orang asing bahkan setelah bertahun-tahun.
Bindusara : “Saudaraku, jika kau mempunyai banyak permintaan, kau bisa memberitahuku sebelumnya.”
Justin : “Apa yang kau lakukan nanti? Apa kau akan menyerahkan tahtamu padaku? Kau akan memberikan permohonan lagi, dengan begitu semua orang akan memanggilmu Yang Agung, ketika seorang adik memberikan tahtanya pada kakaknya. Aku tidak ingin mendapatkan tahta dengan mengemis. Yunani tidak akan pernah bisa menerima permohonan ini jadi aku putuskan apa itu milikku.”
Semua tercegang.
Justin : “Aku akan merebutnya dngan kekuasaanku itulah mengapa aku membuat konspirasi ini, aku tidak mengatakan apa-apa pada Helena karena aku tau dia akan memberitaumu itulah mengapa aku bahkan tidak memberitaukan Nicator mengenai ini.”
Chanakya : “Jika kau memang terlibat dalam konspirasi ini dan ingin mengatakan yang sebenarnya lalu mengapa kau membunuh Varahmir?”
Justin : “Itu karena aku tidak ingin masa depanku akan diputuskan oleh Varahmir, tidak hanya itu, bahkan aku mencoba untuk membunuh Bindusara dua kali sebelumnya, apa pun yang kulakukan itu benar menurutku dan aku menerimanya.”
Noor menangis, Helena tegang.
Justin : “Aku sedih karena semua hidup.”
Mir hendak menghunuskan pedangnya ke Justin namun Bindusara menghentikannya
Bindusara : “Menurut pernyataan Justin, sudah jelas bahwa Acharya Chanakya tidak bersalah, aku memberi pengampunan untuk penahanan rumahnya. Karena dia dan Ashoka, aku menghentikan diri sendiri dari tindakan ketidakadilan dan saudaraku telah menerima kejahatannya, dia juga harus ditangkap sekarang, dia akan diberikan hukuman mati disertai Rajaji.” semua kaget. Akramak menahannya. Prajurit menempatkan rantai di leher, tangan dan kakinya. Helena menangis, begitu juga dengan Noor. Justin dibawa dari sana.
fb.com/
Justin berjalan menuju penjara, semua sorakan prajurit terhadap dirinya bahwa ia adalah pengkhianat. Ashoka melihat ini dari jauh. Justin mengatakan “Aku tidak melakukan sesuatu yang salah, jika aku mendapatkan kesempatan (lagi) aku akan melakukan hal yang sama seperti ini jadi lebih baik tahan aku jika aku bebas maka akan berdampak buruk bagi semua orang.” dia pergi, Helena datang ke sana dan mengatakan “Mengapa kau lakukan ini Justin?”
Justin dibawa ke penjara, ia kurung dalam sel tahanan. Rajaji melihat dia.
“Kenapa kau berada disini? Apa yang terjadi? Varahmir menceritakan semuanya? Bagaimana dengan putriku?”
“Aku membunuh Varahmir dan aku akan membunuhmu juga.” Namun sebelum itu beneran terjadi, prajurit datang menghentikannya
“Bagaimana dengan putriku? Aku ingin bertemu dengan Yang Mulia...” ia terus berteriak agar dibawa kehadapan Bindusara, ia menangis.
Dharma datang menemui Ashoka.
“Apa yang kau pikirkan?”
“Sebelum aku melihat keluarga bangsawan ini...Aku memiliki beberapa arti mengenai kakak. Kakak adalah mereka yang melindungi dia yang lebih muda, yang menunjukkan mereka jalan, yang mendapatkan bahagia dalam keberhasilan mereka, saudara-saudara
“Ini bukan tentang hubungan darah melainkan pemikiran. Ketika kita memiliki kekuatan, kita memiliki amarah dalam diri kita dan kemarahan membawa sisi terburuk untuk kita, manusia mulai melakukan hal yang salah dan kadang ia tidak menyadari kesalahannya, ia berpikir ia benar, ini membuat dia pergi menuju kehancuran.”
“Jika posisi dan kekuasaan membuat pria berpikir seperti itu apa perlunya semua ini? Tidak bisakah kita memiliki masyarakat di mana tidak perlu kekuasaan, tidak ada perbedaan antara raja dan rakyat?”
“Untuk itu kita perlu seseorang yang telah berpikir seperti ini, yang berpikir bahwa apa pun yang dia akan lakukan hanya untuk kebaikan umat manusia, yang berbuat bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk umatnya, di mana dasar pemerintah adalah cinta, hormat, di mana orang tunduk kepadanya karena menghormati bukan karena takut, yang berpikir bahwa bahkan tubuhnya bukan miliknya melainkan untuk melayani orang.”
“Di mana kita akan mendapatkan orang seperti itu?”
“Dia bisa berada di mana saja, mungkin kau salah satunya?”
“Bagiku, panglima sudah cukup untuk melindungi samrat, aku sangat sedih memikirkan apa yang raja lalui nanti? Aku ingin bersamanya.”
Dharma memberkatinya, Ashoka pergi. Setelah Ashoka pergi Dharma mengatakan “Kau benar, bagaimana Yang Mulia akan menanggung semua ini?”
Chanakya berkata kepada Radhagupta “Jika Yang Mulia Bindusara tidak melihat sejarah maka sejarah (sebelumnya) dapat terulang dan akan menempatkan Magadha dalam bahaya. Aku yakin Helena dan Nicator lebih terlibat dalam konspirasi ini dari Justin, setelah kematian Justin, Helena akan membawa badai untuk membalas dendam.”
Nicator sedang mencuci tangannya, Chanakya datang kepadanya.
“Apakah kau mencuci kejahatanmu dengan darah cucumu? Kau telah membuktikan dihadapan semua bahwa kau tidak bersalah tetapi kita tahu kebenaran.”
“Kau tidak bisa memberikan hukuman kepada seluruh keluarga hanya untuk perbuatan seseorang, aku tidak percaya Justin melakukan semua ini, aku sedih tentang hal itu.”
“Aku tau kau memiliki sepiring penuh makanan untuk mengurangi kesedihanmu. Jika dia adalah orang lain maka ia tidak akan mampu menelan airnya.”
Nicator marah dan pergi.
Radhagupta mengatakan “Aku telah belajar dari Anda bahwa kita harus selalu tenang dan tidak marah tetapi aku merasa bahwa Anda tidak tenang. Apakah tidak ada cara untuk mengatakan yang sebenarnya pada Yang Mulia?” Chanakya mengatakan “Ada satu cara, Helena, dia adalah ibu kandung Justin. Cara putranya menyelamatkanny
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN