http://hrn07.blogspot.com
Chanakya mengatakan pada Radhagupta "Helena telah meminta Bindusara
untuk membiarkan dia membunuh Justin dengan tangannya, dengan begitu
dia diperhitungkan sebagai ratu yang hebat (great queen), di tahun-tahun
mendatang orang akan memanggil Justin pengkhianat. Dan Helena, setelah
memberikan kematian pada Justin, ia akan menjadi ratu yang hebat dan
siapapun yang menjadi kepribadian yang hebat di dalam bangsa maka tidak
mungkin untuk menang melawannya, kita bisa menang melawan seseorang
tetapi kita tidak bisa menang melawan pengikutnya, kehormatan dia ada
dalam hati rakyat."
Helena mengatakan pada dirinya sendiri "Aku
tidak pergi untuk mengemis bertekuk lutut. Salah satu prediksi dari
wanita tua telah menjadi kenyataan tapi aku tidak ingin kalah seperti
ini." seniman datang ke sana dan mengatakan "Anda memanggilku?" Helena
mengatakan "Aku ingin kau membuat sketsa (lukisan gambar) Justin, di
mana aku akan selalu merasa bahwa Justin masih hidup."
Ahankara memberikan surat kepada Ashoka.
Ahankara : "Bagaimana jika ini tidak sampai pada ibuku?"
Ashoka : "Jangan berpikiran buruk, kau akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu ibumu hanya melalui surat ini."
Ahankara : "Apa yang kau lakukan ini adalah pengkhianatan."
Ashoka : "Jika aku tidak membantumu maka aku akan merasa tidak enak."
Ahankara : "Aku tidak ingin kau dihukum dan merasa bersalah karena aku."
Ashoka : "Aku akan merasa bersalah jika aku tidak membantumu." ia pergi. Ahankara tersenyum manis.
Noor dan Syamak datang untuk bertemu Justin di penjara. Justin melihat
Syamak dan ingat bagaimana Noor mengatakan kepadanya bahwa Syamak adalah
anaknya. Justin menjadi emosional, ia duduk bertekuk lutut, melihat
Syamak dan menangis, ia mencium tangannya.
Syamak : "Kenapa kau lakukan itu? kenapa?"
Justin tertegun.
Syamak : "Apa pun yang kau katakan tapi aku tahu kau tidak bisa membunuhku. Kau bukan orang baik-baik, kau sangat jahat."
Justin menangis.
Justin : "Aku tidak tahu apa-apa."
Justin membisikkan Syamak sesuatu, Syamak tertegun mendengarnya. Noor membawa Syamak dari sana.
Bindusara berkata pada dirinya sendiri "Dengan kematian Justin besok,
banyak yang akan berakhir dari hidupku, rasa sakit dari luka tidak akan
pernah pergi. Aku telah mengampunimu, tapi tidak bisa melupakan itu."
Justin masih berada di balik jeruri besinya, seniman membuat sketsa. Helena juga ada disana, dia menangis.
Mir menemui Noor dan mengatakan "Aku bilang berkali-kali agar jangan
berpikir tentang Justin." ia akan menamparnya tapi Syamak datang dan
mengatakan "Berhati-hatila
h! Jika kau menyentuh ibuku maka aku akan melupakan siapa dirimu!"
Mir dan Noor tertegun.
Sushima mengatakan pada Charumitra dan Khalatak "Besok Syamak akan
melihat gurunya mati." Khalatak mengatakan "Ini bukan waktu untuk
berdiskusi, ini adalah waktu untuk mengambil keuntungan dari situasi
ini, besok aku akan bicara dengan Brahmana dan mereka akan memaksa Yang
Mulia untuk menjadikan pangeran Sushima sebagai raja baru, besok Justin
akan mati dan pangeran Sushima akan memperoleh kehidupan yang baru."
Kembali ke scene seniman membuat sketsa Justin dan Helena masih menangis bersedu.
Syamak sedang duduk di kamarnya dengan perasaan sedih, Ashoka datang dan duduk di sampingnya.
Ashoka : "Aku tahu apa yang kau rasakan sekarang, Justin adalah gurumu dan seorang Guru."
Syamak ingat bagaimana justin membisikkan dia di telinganya untuk menjadi penguasa dan melindungi ibunya.
Syamak : "Aku akan menjadi raja dari Magadha sehingga aku bisa melindungi ibuku."
Ashoka : "Kau akan menjadi raja yang hebat, aku akan menjadi panglimamu dan akan membuat Magadha lebih kuat."
Prajurit menemui Justin dan mengatakan "Waktumu telah tiba."
Justin mandi, ia diberi makanan untuk dimakan, Justin ingat bagaimana
ia diberikan hukuman mati oleh Bindusara, bagaimana Syamak datang
menemuinya, dia menangis, tangannya gemetar. Setelah itu dia makan dan
minum.
Helena melihat sketsa Justin. Prajurit datang dan
mengatakan "Segera Justin akan dihukum mati." ia pergi, Helena
menyentuh sketsa dan emosional.
Bindusara datang menemui Justin di penjara.
"Apa kau memiliki keinginan terakhir?"
Justin melihatnya. Kemudian menutup matanya dan melihat Noor, Syamak dan Helena.
"Keinginan terakhirku adalah bahwa ibuku tidak hadir di sana ketika aku akan diberikan hukuman mati."
"Hal itu tidak mungkin karena aku telah memenuhi keinginannya, dia ingin memberikanmu mati dengan tangannya."
Justin terkejut.
"Jika Helena telah berpikir seperti itu maka pasti ada alasan di balik itu." Bindusara pergi.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN