http://hrn07.blogspot.com
~Masih scene di pengadilan.
Helena pada Bindusara : “Apa ini? Niharika yang mengatakannya? Jika kau menikah, kau harusnya memberitahuku.”
Bindusara : “Yang dikatakan Niharika itu benar. Aku menikahi Dharma 14
tahun yang lalu. Ketika aku terluka, Dharma yang melindungi dan
menyelamatkanku
. Tapi dia sudah tidak ada di dunia (kehidupan) ini lagi, jadi bagaimana bisa dia merencanakan semua ini?”
Niharika : “Cara itu direncanakannya untuk menunjukkan kematiannya.”
Bindusara : “Rumahnya terbakar dan Mir telah menyaksikan kematiannya.”
Niharika : “Aku bisa menunjukkan bukti bahwa yang tewas digubuk itu
bukanlah Dharma.” kemudian ia menunjukkan sebuah gelang. Mir tersenyum
sinis.
~Flashback
Mir mengikuti Dharma, Dharma bersembunyi.
Ketika Dharma berlari untuk menyelamatkan diri, Mir menemukan gelangnya
yang jatuh, lalu ia mengambil gelang itu dan ia berikan pada Niharika
“Dengan melihat ini Bindusara tidak akan bisa mengelak bahwa Dharma
masih hidup. Mungkin dia tidak akan terima bahwa Dharma adalah
pengkhianat. Tapi kita akan menanam benih kecurigaan yang akan menjadi
langkah pertama kita.”
~Niharika : “Apa kau(Bindusara) ingat ini(gelang Dharma). Ini adalah milik Dharma.”
Bindusara melihatnya dan ia ingat saat ia memberikan gelang itu pada Dharma 14 tahun silam.
Bindusara : “Mengapa kau(Mir) berbohong padaku? Kau bilang bahwa kau
telah melihatnya mati. Aku melihat wajahnya di istana ini tapi kau
meragukanku.”
Mir : “Mungkin aku salah lihat dan berpikir
bahwa itu mayat Dharma. Setelah itu, dia tidak bertemu dengan Anda
selama bertahun-tahun jadi aku percaya bahwa dia sudah mati. Aku juga
merasakan kehadirannya di istana ini, aku bahkan melihatnya di
pernikahan Justin, kemudian aku mencoba untuk mencarinya. Tapi terjadi
kebakaran di Istana dan aku melupakannya. Aku berpikir untuk tidak
memberitahukannya padamu karena kau sudah sangat cemas.” Ia menjadi kesal pada Dharma.
Helena : “Apapun yang dia(Mir) lakukan, hanya untukmu(Bindusara). Jika dia(Dharma) masih hidup lalu mengapa dia tidak menemuimu?”
Niharika : “Dharma tidak datang karena dia ingin balas dendam, dia
ingin membalas dendam karena Yang Mulia Bindusara telah membuatnya
menunggu tapi dia tidak kembali padamu.”
Bindusara : “Aku tidak ingin mendengar sepatah kata pun bahwa Dharma adalah istri yang berkhianat.”
~Sementara itu...
Charumitra : “Entah nama siapa yang disebut Niharika di pengadilan.”
Noor : “Aku telah mengirim pelayan untuk mengetahui tentang hal itu.”
Subrasi : “Entah kenapa masalah terus berdatangan ke dalam kehidupan Yang Mulia.”
Piring jatuh dari tangan Dharma.
Charumitra pada Subrasi : “Aku tidak mengerti mengapa kau tetap menjadikannya sebagai pelayanmu.”
Charumitra memarahi Dharma, seorang pelayan datang dan memberitahu
bahwa istri Yang Mulia yang disebut oleh Niharika adalah Dharma.
Subrasi : “Yang Mulia tidak akan sanggup mendengarnya.”
~Niharika : “Aku mungkin memang istri dari seorang pengkhianat tapi ini
merupakan kenyataan pahit bagimu bahwa ternyata kau adalah suami dari
istri yang berkhianat. Apa kau akan melakukan keadilan? Lakukanlah
sekarang! Mudah untuk memberikan hukuman pada anak dan suami orang lain
(musuh), sekarang cari dia dan bunuhlah dengan tanganmu sendiri.
Buktikanlah untuk pertama kalinya bahwa tidak ada cinta melainkan tugas
seorang raja.”
Ashoka ada disana dan mendengarkan itu, ia heran mengapa Acharya Chanakya hanya diam.
Helena pada Niharika : “Tenanglah. Jangan berpikir bahwa dengan kami
mengirimkan surat untuk pembicaraan damai maka kami akan mendengarkan
semua perkataanmu itu.”
Bindusara : “Keadilan ditegakkan atas dasar bukti, jika kau (Niharika) punya buktinya maka tunjukkanlah.”
Niharika : “Aku memiliki buktinya tapi apakah kau akan menerimanya?”
Helena : “Jangan memikirkan itu, ketika datang ke pengadilan maka Maurya akan menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.”
Niharika : “Begitu banyak kesatuan dalam keluarga ini. Baiklah, aku akan menunjukkannya. Bukti pertama, seorang pelayan jatuh dari lantai atas. Saat itu Yang Mulia sedang berada di hutan.”
Amatya Khalatak ingat kejadian itu.
Khalatak : “Ya, seorang pelayan tewas, dia pelayan permaisuri Subrasi. Kematiannya sampai saat ini masih menjadi misteri.”
Helena : “Lalu, apa hubungannya dengan Dharma?”
Niharika : “Dharma datang ke istana ini untuk pertama kalinya, ia ingin
bicara dengan Justin. Pelayan itu melihatnya dan Dharma membunuhnya.”
~Flashback.
Mir pada Niharika : “Permaisuri Charumitra membunuh pelayan itu dan
jika kau menyalahkan Dharma maka permaisuri Charumitra akan setuju dan
dia akan merasa aman. Dia akan setuju dengan kita.
~Bindusara :
“Ini tidak benar. Dharma-ku tidak pernah membunuh orang lain. Amatya
(Khalatak) juga memberitahukan bahwa itu adalah bunuh diri.”
Khalatak : “Tapi kami merasa ragu bahkan Acharya Chanakya pun merasa bahwa itu pembunuhan.”
Chanakya : “Ya, aku rasa itu memang pembunuhan tapi aku tau bahwa Dharma tidak akan pernah bisa melakukan hal sekeji itu.”
Khalatak : “Anda mengatakan seolah-olah Anda mengenal dewi Dharma.”
Chanakya : “Pertemukan tidak diperlukan untuk mempercayai seseorang.
Jika Yang Mulia telah menikahi seseorang maka orang itu pasti baik. Aku
tidak bisa percaya bahwa dia adalah istri yang berkhianat. Aku percaya
Yang Mulia sepenuhnya.”
Niharika : “Jika Anda percaya padanya, maka
mengapa Anda tidak terima bahwa dia melihat Dharma di Istana? Jika
Dharma masih hidup mengapa ia bersembunyi? Ini semua direncanakan, dia
menunjukkan wajahnya pada Yang Mulia sekali sehingga Yang Mulia
terganggu pikirannya dari proses pembangunan istana baru. Dengan begitu,
ia(Dharma) bisa dapat kesempatan untuk membuat istana dari lakh dengan
mudah. Tapi Anda memerintahkan panglima-mu untuk mencarinya. Dia
terjebak di istana baru sehingga dia mencuri pakaian putri Agnishikha
dan memakainya kemudian pergi keluar istana.”
Lalu Niharika menunjukkan pakaian-pakaian
itu.
Helena : “Itu miliki putri Agnishikha.”
Mir : “Prajuritku melihat seorang wanita berlari keluar istana malam itu.”
Mir memanggil prajurit itu dan memintanya untuk mengatakan, Bindusara memintanya untuk memberitahu ciri-cirinya.
Prajurit : “Rambutnya panjang dan tubuhnya tinggi.”
Bindusara : “Ada banyak pelayan yang seperti itu.”
Niharika : “Ada bukti lagi. Dharma menemui Justin di penjara.”
Prajurit : “Seorang wanita mematikan diya (lampu) dan menemui Justin
tapi aku tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana wajahnya. Setelah
itu, wanita tsb melarikan diri” (padahal sebenarnya itu Noor, ingat
episode sebelumnya kan?)
Niharika : “Itu membuktikan bahwa Dharma masih hidup. Alasan semua ini adalah untuk membalas dendam terhadapmu(Bindusara). Semua nya sudah jelas, sekarang katakan, apakah kau lebih mencintai istrimu itu atau Magadha?”
Bindusara menjadi marah dan meninggalkan ruang pengadilan begitu saja
tanpa berkata apa-apa. Niharika, Helena dan Mir tersenyum sinis.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN
Artikel keren lainnya: