http://hrn07.blogspot.com
~Di Pengadilan, Bindusara mengatakan “Dharmaku pengkhianat
atau bukan itu hanya akan diputuskan hanya setelah penyelidikan. Sampai
tidak terbukti, aku tidak akan mengumumkan Dharmaku bersalah dan bukti
yang ditunjukkan disini itu belumlah cukup. Acharya Chanakya pernah
dituduh seperti ini dan aku memberinya waktu untuk membuktikannya,
aku melakukan hal sama saat ini juga karena hatiku mengatakan bahwa
Dharma tidak terlibat dalam semua ini. Tapi tugas adalah tugas dan aku
harus memenuhinya. Hanya Mir yang telah melihat Dharma dan hanya dialah
yang bisa menemukannya, aku memberinya tanggung jawab untuk menemukan
Dharma dan membawanya padaku dengan hormat. Penyelidikan ini akan
menjadi rahasia, dan jika dia tidak terbukti bersalah maka aku akan
menerimanya sebagai permaisuriku dan jika kejahatan itu terbukti maka
aku yang akan menghukumnya dengan tanganku.” kemudian pergi dari
pengadilan. Chanakya berpikir “Aku harus mengirim dewi Dharma ke tempat
lain.” sementara itu Ashoka berpikir “Aku harus menemukan dewi Dharma
sebelum orang lain yang menemukannya, aku harus mempertemukan Yang Mulia
dengan pujaan hatinya.”
~Ashoka datang ke kamar Bindusara dan
melihat bercak darah berceceran disana. Ashoka terkejut ketika melihat
patung yang telah hancur berantakan, ia melihat pecahan patung disana
yaitu sebagian wajah dari patung Dharma yang rusak, lalu ia pergi
membawanya.
~Dharma berkata pada Chanakya “Itulah mengapa
aku tidak ingin datang kemari, penjahat menuduh yang tidak berdosa, aku
menerima Yang Mulia mempercayaiku, dia mencintaiku tapi aku tidak ingin
Ashoka juga menanggung semua ini. Apa yang harus kita lakukan?” Ashoka
datang dan mengatakan “Kita harus membantu Yang Mulia dan aku telah
mengambil keputusan, aku tidak bisa melihat temanku menderita, dia
sendirian, serangan musuh ini menyakitkannya,
betapa sakitnya dia? Dia percaya bahwa dewi Dharma tidak bersalah dan
aku percaya akan keyakinannya, aku akan mencari permaisuri yang paling
berharga yaitu Dharma. Aku ingin Yang Mulia maju dan membuktikan bahwa
mereka salah, aku ingin kepercayaan Yang Mulia menang. Aku mengerti,
dengan bersatunya dewi Dharma dengan Yang Mulia maka itu akan membuat
Yang Mulia damai.” mendengar itu Dharma terkejut.
Chanakya : “Bagaimana kau akan menemukannya? Kau tidak tau apa-apa tentangnya dan kau juga belum melihatnya.”
Ashoka : “Aku sudah mendapatkan sesuatu dan aku akan menemukannya
dengan ini.” sambil menunjukkan bagian wajah patung Dharma yang rusak
tadi pada mereka, sontak Dharma dan Chanakya terkejut.
Ashoka : “Apakah Anda pernah melihat wanita seperti ini?”
Chanakya berpikir “Apa ini? Seorang anak ingin mempertemukan ibunya
dengan ayahnya? Dan dengan begitu ia (Dharma) bisa terperangkap dalam
jebakan musuh. Jika ini terjadi maka semua orang harus membayarnya.”
Dharma menjadi tegang.
Ashoka : “Apakah Anda tidak mengenalinya? Tapi pasti ada orang yang mengenalnya, aku harus mencari tahu.” kemudian pergi.
~Helena : “Kita telah menganggu kedamaian Bindusara dan itu akan membawa badai dalam kehidupannya.”
Noor : “Tidak hanya Bindusara tapi juga keturunan Maurya.”
Kemudian mereka tertawa.
Nicator pada Mir : “Aku senang, hari ini aku telah melihat Helena tertawa kembali.”
Helena pada Noor : “Kita harus memperdalam kecurigaan ini.”
Noor : “Dengan begitu ketika Dharma bertemu dengan Bindusara, Bindusara
akan percaya bahwa Dharma adalah penjahat. Kita harus menemukan Dharma
sebelum orang lain yang menemukannya.”
Helena : “Setelah dia ditemukan maka aku akan menyiksanya sampai ia bahkan takkan mampu untuk membuka mulutnya.”
~Dharma : “Mengapa Anda tidak menghentikannya
?”
Chanakya : “Aku tidak mampu menghentikannya, namun dia tidak akan bisa menemukanmu karena dia tidak tahu jalannya dan jika kau menghentikannya maka dia akan menanyakan alasannya.”
Dharma : “Aku mencemaskan Ashoka.”
Chanakya : “Aku mencemaskan bagaimana melindungimu. Mir mencoba
membunuhmu dan dia curiga bahwa kau tinggal di Istana sebagai pelayan
jadi dia akan mencoba untuk mencarimu maka aku harus mengirimmu ke suatu
tempat yang aman.”
Dharma terkejut.
Dharma : “Bagaimana bisa? Jika aku pergi justru orang-orang akan curiga.”
Chanakya : “Tapi kau tidak boleh terjebak lagi. Kebenaranmu akan
terungkap dan jika tidak dapat membuktikan bahwa kau tidak bersalah maka
Yang Mulia terpaksa membunuhmu. Melindungimu dan Ashoka adalah tugasku
dan aku akan melakukan apapun, itulah mengapa aku harus mengirimmu
keluar Patliputra ke tempat yang aman.”
Dharma berpikir.
~Noor : “Apa mudah untuk menemukan Dharma? Bagaimana kita akan menemukannya?”
Helena : “Dia tidak bersalah dalam hal ini, ia akan mencoba lebih baik
keluar atau melarikan diri dan dalam kasus ini kita akan menangkapnya.”
Mir : “Aku akan meminta prajuritku untuk mencarinya dan aku akan
bertanya pada orang-orang tentang dia, aku telah mengiim prajurit ke
rumah tuanya juga dengan begitu jika dia pergi kesana dia akan
tertangkap.”
~Niharika : “Jika aku belum puas, maka Maurya tidak akan bisa menyakitimu, aku tidak ingin pergi dari sini.”
Ashoka datang kesana, Ahankara berlari menghampirinya dan memegang tangan Ashoka kemudian membawanya menghampiri Niharika.
Ahankara : “Bu, dia temanku. Tanpanya disini maka aku tidak akan hidup, karena dialah aku mengirim surat pada ibu.”
Niharika : “Kalau begitu aku harus berterima kasih padanya.”
Ashoka : “Aku minta maaf karena mengatakan ini, tapi Anda salah, Yang
Mulia tidak pernah mengkhianati dewi Dharma dan setahuku, dewi Dharma
juga tidak bisa mengkhianatinya.”
Niharika : “Bukti-buktinya tidak akan berubah.”
Ashoka : “Kita tidak tahu apakah mereka benar atau tidak tapi siapa yang tau kejadian 14th yang lalu?”
Niharika : “Aku juga mengatakan hal yang sama, siapa yang tau kejadian
14th yang lalu, maka dari itu kita harus pergi ke masa lalu tapi itu
mustahil jadi kita tidak perlu membuang-buang waktu.”
Kemudian si
kecil menangis, Niharika datang untuk melihatnya. Ashoka berpikir
“Mungkin aku memang tidak bisa pergi ke masa lalu tapi aku bisa datang
ke tempat dimana semuanya bermula.”
~Syamak duduk bersedih di kamarnya, Ashoka datang dan duduk disampingnya.
Syamak : “Apakah kau dengar bahwa Yang Mulia punya istri lagi? Aku
tidak mengerti, apa yang terjadi? Kemarin kejahatan pangeran Justin dan
sekarang dewi Dharma.”
Ashoka : “Aku paham dengan keadaanmu tapi
sesuai dengan Yang Mulia katakan bahwa sampai kejahatannya tidak
terbukti, semua orang tidak bersalah dan kita harus mendengar cerita
dari kedua belah pihak.”
Syamak : “Apa menurutmu dewi Dharma adalah penjahat?”
Ashoka : “Yang Mulia percaya bahwa dewi Dharma tidak bersalah jadi aku
ingin mencari dewi Dharma demi Yang Mulia sampai semuanya terbukti.”
Syamak : “Kau sangat peduli pada ayahku.”
Ashoka : “Ketika aku sendirian di hutan, Yang Mulia datang untuk memberikan hidup untukku jadi aku harus membantunya sekarang.”
Syamak menyarankannya untuk meminta bantuan dari Mir.
Ashoka : “Tidak boleh ada yang tau bahwa aku mencari dewi Dharma. Musuh
tidak mengerti apa-apa, apa kau ingat dengan prajurit yang bersama
panglima Mir beberapa tahun lalu?” Syamak : “Yang aku ingat, salah
satunya adalah Eravat. Ia prajuritnya namun ia pergi meninggalkan
posisinya dan beralih menjadi pegulat, dia berada dimana tempat para
pegulat bertarung untuk menghibur orang-orang dan itu tempatnya di luar
Patliputra.”
Ashoka : “Mungkin dia tahu tentang dewi Dharma, aku akan pergi untuk bicara dengannya.”
Syamak : “Aku akan pergi bersamamu, jika penderitaan ayahku berkurang
dengan ditemukannya dewi Dharma maka aku siap untuk mencarinya.”
Kemudian mereka berpelukan.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN
Artikel keren lainnya: