Masih scene Mir dan Noor.
Mir : “Bahkan jika Ashoka mencapai Champanagri, ia takkan menemukan kebenarannya dan jika ternyata ia berhasil menemukannya maka ia akan dibunuh. Aku tidak akan membiarkan hidup Syamak kedatangan masalah sekarang.”
Dharma bersembunyi di balik pillar, Mir pergi. Dharma mengkhawatirkan
~Ashoka menaiki kuda dan kemudian mengatakan “Aku tidak akan membiarkan ketidakadilan terjadi pada orang yang tak berdosa. Aku akan menemukan dewi Dharma, dengan begitu Yang Mulia akan melakukan keadilan padanya dengan dirinya sendiri.”
Ashoka menuju Champanagri.
~Dharma berlari, Chanakya menghentikannya
Chanakya : “Anda mau pergi kemana, dewi?”
Dharma : “Aku ingin melindungi Ashoka, panglima Mir Khorasan telah mengirim prajuritnya untuk membunuh Ashoka.”
Chanakya : “Bagaimana Anda bisa mengetahui itu?”
Dharma : “Ashoka mengatakan padanya bahwa ia akan mencari Dharma dan panglima Mir juga menyurigaiku dan anakku masih hidup, itulah mengapa ia telag mengirim prajuritnya ke Champanagri.”
Chanakya : “Tenanglah, dewi.”
Kemudian Chanakya memanggil agen rahasianya yang bernama Angraj.
Chanakya : “Kau harus membawa Ashoka ke tempat yang aman.”
Angraj pun pergi.
Chanakya : “Bersiaplah untuk pergi dari sini, dewi.”
Dharma : “Aku tidak akan pergi dari sini.”
Chanakya : “Itu akan berisiko jika kau tetap berada disini. Aku telah menyiapkan untuk keselamatan Ashoka dan sekarang kau adalah tugasku, jika kau menunjukkan cincinmu maka Yang Mulia mungkin akan percaya padamu dan kau tidak bersalah. Tapi saat ini tidak baik untuk mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana jika kita menghentikan Ibu Suri? Jika dia pergi menyerang Yang Mulia maka rakyat bisa menyerang Yang Mulia juga.”
Dharma : “Aku tidak mengkhawatirkan
Lalu Dharma pergi, Chanakya cemas.
~Di perjalanan menuju Champanagri, ia berhenti di tepi sungai dan mencuci wajahnya, ia ingat saat Eravat mengatakan padanya bahwa Dharma tinggal di Champanagri, ia juga ingat saat wanita tua memberinya koin prajurit yang mencoba untuk membunuh ibunya. Ashoka berkata “Setauku, dewi Dharma dulu tinggal di Champanagri dimana ibuku tinggal disana juga. Tapi ketika aku menunjukkan sebagian wajah patung dewi Dharma, ibu tidak mengatakan apapun, mungkin dia tidak mengenalinya.” Ashoka melihat beberapa prajurit datang kesana dan mengatakan “Tidak boleh ada yang tahu bahwa aku sedang mencari dewi Dharma.”
Ashoka melihat prajurit lain berdatangan, ia bingung mengapa ada begitu banyak prajurit yang datang. Ashoka segera menaiki kudanya dan pergi.
~Noor : “Mengapa permaisuri Charumitra harus setuju menjalin hubungan dengan ratu Niharika?”
Helena : “Kita harus meyakinkan Niharika bahwa kita akan memenuhi janji kita.”
Nicator : “Untuk itu kita harus meyakinkan permaisuri Charumitra. Pangeran Sushima akan menikah dengan putri Ahankara, dengan begitu Niharika akan membawa prajuritnya dan kita bisa memainkan permainan baru.”
Helena : “Sekali pernikahan Sushima dan Ahankara terlaksana, maka Charumitra akan berpikir bahwa sekarang Sushima akan menjadi raja, ia akan mengalihkan perhatiannya ke pernikahan, dan saat itu kita akan menyusun rencana untuk menjadikan Syamak duduk di atas tahta.”
Nicator : “Setelah ia siap, maka kita akan membunuh Sushima dan yang akan disalahkan adalah Niharika dan Ahankara.”
Helena : “Tujuan Niharika adalah untuk balas dendam, dengan begitu kita mudah menjebaknya, Bindusara akan hancur dengan kematian putra sulungnya dan menjadikan Syamak sebagai penerusnya.”
Noor : “Apa menurutmu Niharika akan diam?”
Nicator : “Prajurit Yunani kami yang akan menanganinya.”
Mir : “Berpikir panjang itu baik tapi jangan berpikir sejauh itu karena penglihatan dapat memudar. Setahuku Charumitra sangat mencintai Sushima, dan ia setuju untuk menikahkannya. Tapi jika dengan putri pengkhianat itu tidaklah mungkin.”
Nicator : “Jika kau punya siasat lain, beritahu aku. Syamak punya dukungan dari Khorasani dan Charumitra tahu itu, begitu juga dengan Charumitra, pasti dia mengingkan prajurit-prajur
Mir : “Bagaimana kau akan melakukan semua ini?”
Helena : “Hanya ada satu pemikiran, kita harus membisikkan pemikiran padanya.”
Mereka semua tersenyum sinis.
~Subrasi tengah melakukan pooja dengan mandi suci, Dharma ada disana dan berpikir “Jika aku memberitahu Yang Mulia bahwa Ashoka dalam bahaya maka ia akan menyiapkan untuk perlindungannya
Subrasi : “Mulailah persiapan untuk havan. Aku melakukan pooja ini untuk keselamatan Yang Mulia Bindusara dan seluruh keluarganya.”
Pendeta : “Anda tidak akan makan atau minum apapun sampai havan dilakukan dan kehadiran Yang Mulia diperlukan dalam havan.”
Pendeta pergi. Subrasi menyuruh Dharma untuk memberitahu Bindusara bahwa ia harus datang dalam pemujaannya.
Dharma : “Aku?”
Subrasi : “Aku menyerahkan semua tanggung jawab padamu.”
~Charumitra membuat hiburan dengan havan, Helena datang kesana.
Helena : “Kau benar. Kali ini tidak hanya berdoa pada Dewa tapi apa yang dapat kita lakukan, aku mencemaskan Bindusara. Dan mengenai Dharma sudah terungkap, aku merasa tidak enak dengan itu. Setelah bertahun-tahun cinta kembali dalam hidupnya dan itupun sebagai pengkhianat.”
Charumitra : “Jangan berlebihan menunjukkan kekhawatiran, aku tak percaya itu. Aku tahu betul betapa kau peduli padanya. Bahkan saat Justin masih hidup, aku melihat kasih sayangmu pada Yang Mulia.”
Helena : “Kau sangat mencintai Sushima dan hanya akan melakukan yang terbaik untuknya, kan? Tapi ini tidak berarti kau melakukan yang buruk terhadap Syamak dan Dhrupath, aku juga berada di posisi yang sama.”
Charumitra : “Jangan banding-banding
Helena : “Jika aku tau itu maka aku akan menghentikannya
Charumitra : “Mengapa aku melakukan itu? Aku sama sekali tidak ada masalah dengan pernikahannya.”
Helena : “Kau pasti berpikir bahwa Justin mendapat dukungan dari Ujjain tapi Sushimamu tidak punya dukungan apapun.”
Charumitra : “Aku tidak berpikir seperti itu.”
Helena : “Aku sudah salah paham terhadapmu, aku minta maaf.”
Charumitra terlihat bingung dengan perilaku Helena, Helena mulai menangis.
Charumitra : “Yang sudah-sudah biarlah berlaru, kita harus memikirkan bagaimana mencegah situasi ini.”
Noor datang.
Noor : “Aku mencarimu, Ibu Suri. Aku ingin bicara denganmu secara pribadi.”
Charumitra : “Mengapa pribadi? Tidak bisakah kau mengatakannya secara terbuka?”
Helena : “Tentu, kita satu keluarga. Jadi kau(Noor) bisa mengatakannya.”
Noor : “Cara Justin itu salah, tapi jangan berpikir, dan aku memikirkan sesuatu yang dapat mengeluarkan Magadha dari masalah sekarang.”
Helena : “Apa itu?”
Noor : “Kita harus menyatukan ikatan Magadha dengan Ujjain lagi dan permusuhan ini akan berakhir. Aku berpikir untuk meminta Yang Mulia untuk mengatur pernikahan Syamak dengan Ahankara.” (Whatttt, are you crazy?)
Helena : “Syamak masih sangat muda.”
Noor : “Lalu bagaimana? Alasan pernikahan ini demi politik.”
Helena : “Kau melakukan ini sehingga Syamak mendapat dukungan dari Ujjain.”
Noor : “Tidak. Aku ingin menyelamatkan Magadha dengan putraku. Aku ingin kau yang menyampaikan lamaran ini pada Yang Mulia.”
Charumitra berpikir “Cerdik sekali Noor, dia ingin masa depan Syamak aman, sebelumnya Syamak punya dukungan dari Khorasani dan ketika Ujjain berada di pihaknya maka ia akan menjadi lebih kuat. Aku harus menghentikan Ibu Suri.”
Charumitra : “Ini tidak boleh terjadi, ini tidak mungkin, bagaimana seorang anak menikah sebelum dewasa?”
Helena : “Kenapa? Bindusara juga lebih muda dari Justin.”
Noor : “Yang Mulia menikah 4x sebelum Justin, jadi bagaimana bisa hal itu tidak boleh terjadi?”
Charumitra : “Sushima mencintai Ahankara, bagaimana bisa Syamak merebut cintanya?”
Noor : “Hanya Syamak yang akan menikahinya.”
Helena : “Jangan ribut. Jika Sushima dan Ahankara mencintai satu sama lain, itu akan lebih baik. Aku tidak mau keluargaku bertengkar.”
Charumitra : “Aku yang memutuskan bahwa Ahankara akan menikah dengan Sushima, aku akan bicara dengan Yang Mulia hari ini.”
Noor pergi, Charumitra berpikir “Aku telah membuat Noor kalah hari ini.” Helena tersenyum sinis.
~Prajurit Mir datang ke Champanagri, ia bertanya mengenai kebakaran yang terjadi 14th silam.
Seseorang : “Seorang wanita tua mengetahui tentang hal itu. Dia buta dan lupa segalanya.”
Prajurit menanyakan alamat rumah wanita itu.
Seseorang : “Ikut aku.”
Prajurit itu ingat bahwa Mir memintanya untuk membunuh Ashoka.
~Ashoka tiba di Champanagri juga, ia berkata “Mengapa damai sekali disini?” kemudian ia datang ke rumah wanita tua itu dan terpaku melihat sesuatu.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN