http://hrn07.blogspot.com
Episode dimulai di Istana Boondi, Surtan Singh marah pada kepala prajuritnya karena tdak bisa menangkap orang yg membawa mayat ayah Krishna, kepala prajurit itu sangat ketakutan, Surtan Singh menceramahi prajuritnya itu, kemudian kepala prajurit itu mengatakan kalau dia akan berhasil utk menangkapnya, lalu dia pergi,
Di Istana Delhi, Jalal sedang berceramah, dia mengatakan kalau sebentar lagi dia akan berhasil menangkap Pangeran Pratap,
Didesa, dihadapan para penduduk, Kepala prajurit Surtan Singh sedang menyiksa seorang anak kecil dgn cara mencambuk tubuhnya, anak kecil itu berteriak kesakitan, seorang warga datang (mungkin ayahnya) memohon pada kepala prajurit utk mengampuninya, kepala prajurit itu malah menendangnya, kemudian dia memerintahkan prajuritnya utk menangkap semua wanita, semua wanita yg ada disana ditangkap oleh prajurit & dimasukkan kedalam penjara yg terbuat dari kayu, seorang anak kecil melihat itu & dia bergerak pergi, semua wanita berteriak histeris, para suami mereka memohon agar para istrinya dibebaskan
Ditempat pembakaran ayah Krishna, Krishna sangat berduka akan kehilangan ayahnya, Panna mencoba utk menenangkannya, Krishna mengatakan kalau dia akan membalas dendam akan kejadian ini, tak lama anak kecil yg tadi melihat kejadian didesa, datang & mengatakan apa yg terjadi disana, Krishna marah mendengarnya, dia mengatakan akan menghentikan kejahatan itu, Panna melarangnya, Krishna memberikan abu ayahnya pada Panna & pergi kedesa, Panna mencoba utk menghentikannya tapi Krishna tetap pergi,
Didesa, kepala prajurit Surtan Singh masih menyiksa para warga, tiba-tiba Krishna datang & menghentikannya, dia mendekati prajurit itu & menentangnya, Krishna memintanya utk membebaskan para wanita, kemudian dia memerintahkan prajuritnya utk membebaskan para wanita itu, Krishna tersenyum, mereka beradu argument, Krishna mendorongnya & mengambil pedang darinya, dia mengarahkan pedang itu padanya, kepala prajurit itu mendekati Krishna, & dia berhasil mengambil pedang dari tangan Krishna, dia ingin menyentuh Krishna tapi Krishna mencoba utk lari tapi prajurit lainnya mengelilinginya, Krishna tdak bisa berbuat apa-apa, kepala prajurit itu ingin menyentuhnya, tiba-tiba Panna datang & memintanya utk berhenti, prajurit langsung mencegat Panna & mendorongnya, tapi Ratu Jaywanta menahannya, kepala prajurit itu kembali ingin menyentuh Krishna tapi tiba-tiba sebuah anak panah menyerangnya & mengenai tangannya yg hendak menyentuh Krishna itu, kepala prajurit itu terjatuh, Krishna lari kearah ibunya, kepala prajurit itu marah & mengatakan “siapa yg melakukan ini semua. Sinopsis Mahaputra Episode 95
Tak lama Pangeran Pratap datang dgn menunggangi kuda dgn wajah tertutup, semua warga melihatnya, Ratu Jaywanta terseyum, kepala prajurit itu bertanya “siapa kau, Pangeran Pratap mengatakan kalau dia ingin menghentikan semua kejahatan, kemudian kepala prajurit memerintahkan prajuritnya utk menyerang Pangeran Pratap, Pangeran Pratap dgn gagah berani berhasil mengalahkan semua prajuritnya, Ratu Jaywanta tersenyum melihat putranya, Pangeran Pratap mengambil sebuah pedang & mendekati kepala prajurit itu, Pangeran Pratap memintanya utk mengambil pedangnya & menyerangnya, mereka bertarung, Pangeran Pratap berhasil mendorongnya hingga jatuh, kemudian Pangeran Pratap mengambil selendang Krishna yg ditarik kepala prajurit itu & memberikannya pada Krishna, mereka kembali bertarung, Pangeran Pratap berhasil mengalahkannya, Pangeran Pratap bertanya pada warga apa yg akan dilakukannya pada kepala prajurit itu, warga berteriak mengatakan utk membunuhnya, Pangeran Pratap mendekati kepala prajurit itu, dia teringat bagaimana kepala prajurit itu menggantung ayah Krishna, kemudian Pangeran Pratap menyeret lehernya dgn tangannya, Pangeran Pratap menggantungnya seperti yg dilakukannya pada ayah Krishna, Panna berkata pada Ratu Jaywanta kalau dia tahu kalau orang itu adalah Pangeran Pratap
Pangeran Pratap bicara pada warga kalau dia akan menghentikan setiap kejahatan, warga merasa senang, Panna & Krishna berterima kasih pada Pangeran Pratap, semua orang memujinya.