http://hrn07.blogspot.com
Maharana Pratap 26 Mei 2014 Episode 213 by:
Vany Desky. Dimulai dengan phool yang berpikir tentang ucapan pesaing
Rajkumari lainya, yang mentertawakanya
dilapangan tadi. Ratu Bathiani datang menghampiri Phool dan mengatakan,
kamu pasti akan menang putri. Phool mengatakan, "saya tidak percaya
bahwa Rajkumari ini mendukung saya. Saya tidak akan mengambil bagian
dari kompetisi ini." Ratu Bathiani mengatakan, "saya tahu Anda sangat
ingin untuk mengambil bagian dari kompetisi ini." Phool mengatakan,
"ya." Saat itulah ajabde datang menghampiri Phool dan mengatakan, pratap
akan membantunya untuk hal ini. Phool mengatakan, "maka kamu juga akan
membantu saya dalam hal ini." Ajab menjawab, "saya tidak bisa ambil
bagian dalam kompetisi ini."
Phool mengatakan, "jika kamu tidak
membantu saya maka bagaimana saya akan memenangkan kompetisi ini." Ratu
Bathiani mengatakan, "apakah kamu yakin bahwa kamu tidak akan menikah
dengan pratap. Ajabde mengatakan, "ya, saya tidak akan menikah dengan
Pratap."
Diluar istana, tampak Pratap tengah berdiskusi dengan
prajuritnya, Pratap juga ditemani oleh Rawal ji dan berkata, "kita akan
melatih tentara ini dan mereka pasti akan menjadi prajurit yang berani
untuk kita." Kemudian Rawat ji memberi selogan untuk pratap. Hidup
pangeran! Hidup pangeran pratap.
Setelah semuanya selesai, semuanya
bubar dan pratap juga ikut meninggalkan tempat tadi namun ditengah
perjalananya Pratap bertemu dengan phool dan Ajabde. Ajabde meminta pada
pratap, untuk memberikan pelatihan pada Phool untuk kompetisi ini.
Pratap hanya diam mendengar permintaan ajbde dan menatapnya dengan lama.
Namun akhirnya Pratap membawa phool dan Ajabde untuk berlatih dalam
kompetisi nanti.
Ditempat lain tampak Ratu Jaiwanta menghampiri Ratu
Sajja yang tengah berkumpul dengan dayang istana. Ratu Jaiwanta tampak
tegang tentang Ajabde dan bertanya pada sajja, di mana Ajabde? Sajja
mengatakan, "saya tidak tahu ajabde ada dimana." Tiba2 Ratu Bathiani
datang merusak suasana dan mengejekan Ratu Jaiwanta, "mengapa Anda ingin
pratap dan Ajabde harus menikah. Sebaiknya Anda memungkinkan pratap dan
phool yang harus dalam pernikahan ini. Ratu Jaiwanta menjawab, "pratap
dan Ajabde ditakdirkan untuk satu sama lain dan segera mereka berdualah
yang harus disatukan."
Ditempat pelatihan, tampak Pratap memberikan
pelatihan pada Phool dimana Phool sudah berganti pakaian. Pratap
berkata kepada Phool, "Kamu harus memangkul kaawad ini, dan jangan
biarkan airnya tumpah." Phool mengatakan, "tidak Pratap, bagaimana saya
akan melakukan ini?" Namun Pratap tidak mau mendengar alasan Phool dan
tetap menyuruhnya untuk melakukan perintahnya untuk berlatih agar dia
bisa lebih kuat. Ajabde menyemangati Phool dan Pratap mengambil kawaad
itu untuk meletakkannya dipundak Phool, ketika jarak mereka berdekatan
tampak Phool menatap Pratap dengan dalam begitupun sebaliknya Pratap
juga menatap kearah Phool. Dan hal itu disaksikan oleh Ajabde dimana
Ajabde tampak cemburu dengan pemandangan yang begitu menyakitkan
baginya. Pratap mengalihkan perhatianya pada kawaad yang ada dipundak
Phool, pratap mencoba menyeimbangkan Kawaad yang berisi Air tersebut
sedangkan Phool hanya menatap Pratap dengan dalam.
Pratap
mengatakan, "sekarang kamu akan mampu mengatasinya" pratap melepaskan
tangannya dari kawaad itu, dan phool hampir jatuh ke bawah. Pratap
segera menolong Phool dan kembali mendekatinya, Phool hanya terdiam
sambil menatap Pratap.
Pratap langsung menyuruh Ajabde untuk
melakukan hal sama seperti Phool, ajabdepun mendekat kearah Pratap dan
memangkul kawaad itu dengan dibantu oleh pratap, sekilas mata mereka
saling bertemu. Ajabde memandang kearah Phool dan berpikir tentang
perasaan Phool yang mencintai Pratap. "Mundur dariku Pratap, aku bisa
melakukanya sendiri." Ajabde kemudian berhasil memangkul air tersebut
dan berjalan diatas papan yang lebih tinggi. Pratap menatap ajabde
dengan dalam dan Phool tampak terkejut dan kagum melihat Ajbde berhasil
memangkul air tersebut. Namun senyuman Phool pudar ketika melihat
pandangan mata Pratap tertuju pada ajabde begitu juga sebaliknya ajabde
yang memandang pratap. Menyadari Pratap yang lebih memperhatikan Ajabde,
hati Phool seakan sakit melihatnya. Ajabde yang sudah berhasil
melakukan tugasnya segera menghampiri Phool dan menyuruhnya kembalii
untuk melakukan pelatihanya.
Dengan perasaan sedih phool
berkata "Tidak, aku tidak bisa melakukanya." Ajab tidak ingin mendengar
keputus asaan Phool. "Kamu benar-benar pemberani, kamu selalu membelaku
didepan saudaramu dan kamu juga berani melawan Mughal. lalu bagaimana
kaawad ini, kamu pasti bisa melakukanya." Phool kemudian mengambil
ember. Pratap membantu Phool dan Phool berhasil melakukanya, Phool
tampak senang ia berhasil merangkul ember yang berisi air tersebut namun
akhirnya terjatuh kembali. Ajabde dan Phool pun tertawa, Ajabde kembali
membantu Phool. Sedangkan Pratap hanya diam memperhatikanya
dan memuji ajbde didalam hatinya.
Dari kejauhan tampak ketiga Ratu mewar memperhatikan pelatihan mereka.
lagi2 Ratu Bathiani mengejek Ratu Jaiwanta tentang Ajabde.,, "Ajabde
tidak Akan mengambil bagian dalam kompetisi, pertama-tama pergi dan
meyakinkan Ajabde untuk kompetisi." Ujar Ratu jaiwanta meyakinkan diri.
Tibalah hari Kompetisi, tampak Phool dan Pratap tengah berjalan berdua.
Dan mereka menatap kearah putri Raja yang bersama orang tuanya.
Kompetisi pun dilaksanakan dimana tugas pertama adalah mereka harus
menjatuhkan patung dengan tongkat. Satu persatu putri raja Mendapatkan
giliranya, namun tidak ada yang berhasil melakukannya. Phool pun tampak
tersenyum menyaksikan kegagalan mereka.sedangkan
Pratap sendiri tampak mengalihkan perhatianya untuk mencari keberadaan
ajabde. Dilain sisi ajabde menyaksikan kompetisi itu dari balkon istana
sendirian, dia tampak bersemangat menyaksikan kompetisi itu sendirian.
Namun beberapa detik kemudian Ratu Jaiwanta datang menghampiri Ajabde
dimana Ratu Jaiwanta tidak suka dengan sikap Ajabde yang tidak mengikuti
kompetisi dan lebih memilih untuk menyaksikanya dari kejauhan. Dan
disisi lain tampak Ratu Bathiani juga ikut menyaksikan kompetisi yang
masih berlangsung, ia tampak berpikir dengan ide liciknya.
Note:
maaf jika udah baca sinopsis episode 213, sebenarnya tadi gax mau dipost
karena udah ada yg post duluan. Tapi karena sayang udah terlanjut buat
sinopsis, yah saya post aja deh!! Hehehe
Artikel keren lainnya: