Maharana Pratap 26 Mei 2014 Episode 213 by:
Vany Desky. Dimulai dengan phool yang berpikir tentang ucapan pesaing
Rajkumari lainya, yang mentertawakanya
dilapangan tadi. Ratu Bathiani datang menghampiri Phool dan mengatakan,
kamu pasti akan menang putri. Phool mengatakan, "saya tidak percaya
bahwa Rajkumari ini mendukung saya. Saya tidak akan mengambil bagian
dari kompetisi ini." Ratu Bathiani mengatakan, "saya tahu Anda sangat
ingin untuk mengambil bagian dari kompetisi ini." Phool mengatakan,
"ya." Saat itulah ajabde datang menghampiri Phool dan mengatakan, pratap
akan membantunya untuk hal ini. Phool mengatakan, "maka kamu juga akan
membantu saya dalam hal ini." Ajab menjawab, "saya tidak bisa ambil
bagian dalam kompetisi ini."
Phool mengatakan, "jika kamu tidak membantu saya maka bagaimana saya akan memenangkan kompetisi ini." Ratu Bathiani mengatakan, "apakah kamu yakin bahwa kamu tidak akan menikah dengan pratap. Ajabde mengatakan, "ya, saya tidak akan menikah dengan Pratap."
Diluar istana, tampak Pratap tengah berdiskusi dengan prajuritnya, Pratap juga ditemani oleh Rawal ji dan berkata, "kita akan melatih tentara ini dan mereka pasti akan menjadi prajurit yang berani untuk kita." Kemudian Rawat ji memberi selogan untuk pratap. Hidup pangeran! Hidup pangeran pratap.
Setelah semuanya selesai, semuanya bubar dan pratap juga ikut meninggalkan tempat tadi namun ditengah perjalananya Pratap bertemu dengan phool dan Ajabde. Ajabde meminta pada pratap, untuk memberikan pelatihan pada Phool untuk kompetisi ini. Pratap hanya diam mendengar permintaan ajbde dan menatapnya dengan lama. Namun akhirnya Pratap membawa phool dan Ajabde untuk berlatih dalam kompetisi nanti.
Ditempat lain tampak Ratu Jaiwanta menghampiri Ratu Sajja yang tengah berkumpul dengan dayang istana. Ratu Jaiwanta tampak tegang tentang Ajabde dan bertanya pada sajja, di mana Ajabde? Sajja mengatakan, "saya tidak tahu ajabde ada dimana." Tiba2 Ratu Bathiani datang merusak suasana dan mengejekan Ratu Jaiwanta, "mengapa Anda ingin pratap dan Ajabde harus menikah. Sebaiknya Anda memungkinkan pratap dan phool yang harus dalam pernikahan ini. Ratu Jaiwanta menjawab, "pratap dan Ajabde ditakdirkan untuk satu sama lain dan segera mereka berdualah yang harus disatukan."
Phool mengatakan, "jika kamu tidak membantu saya maka bagaimana saya akan memenangkan kompetisi ini." Ratu Bathiani mengatakan, "apakah kamu yakin bahwa kamu tidak akan menikah dengan pratap. Ajabde mengatakan, "ya, saya tidak akan menikah dengan Pratap."
Diluar istana, tampak Pratap tengah berdiskusi dengan prajuritnya, Pratap juga ditemani oleh Rawal ji dan berkata, "kita akan melatih tentara ini dan mereka pasti akan menjadi prajurit yang berani untuk kita." Kemudian Rawat ji memberi selogan untuk pratap. Hidup pangeran! Hidup pangeran pratap.
Setelah semuanya selesai, semuanya bubar dan pratap juga ikut meninggalkan tempat tadi namun ditengah perjalananya Pratap bertemu dengan phool dan Ajabde. Ajabde meminta pada pratap, untuk memberikan pelatihan pada Phool untuk kompetisi ini. Pratap hanya diam mendengar permintaan ajbde dan menatapnya dengan lama. Namun akhirnya Pratap membawa phool dan Ajabde untuk berlatih dalam kompetisi nanti.
Ditempat lain tampak Ratu Jaiwanta menghampiri Ratu Sajja yang tengah berkumpul dengan dayang istana. Ratu Jaiwanta tampak tegang tentang Ajabde dan bertanya pada sajja, di mana Ajabde? Sajja mengatakan, "saya tidak tahu ajabde ada dimana." Tiba2 Ratu Bathiani datang merusak suasana dan mengejekan Ratu Jaiwanta, "mengapa Anda ingin pratap dan Ajabde harus menikah. Sebaiknya Anda memungkinkan pratap dan phool yang harus dalam pernikahan ini. Ratu Jaiwanta menjawab, "pratap dan Ajabde ditakdirkan untuk satu sama lain dan segera mereka berdualah yang harus disatukan."
Ditempat pelatihan, tampak Pratap memberikan pelatihan pada Phool dimana Phool sudah berganti pakaian. Pratap berkata kepada Phool, "Kamu harus memangkul kaawad ini, dan jangan biarkan airnya tumpah." Phool mengatakan, "tidak Pratap, bagaimana saya akan melakukan ini?" Namun Pratap tidak mau mendengar alasan Phool dan tetap menyuruhnya untuk melakukan perintahnya untuk berlatih agar dia bisa lebih kuat. Ajabde menyemangati Phool dan Pratap mengambil kawaad itu untuk meletakkannya dipundak Phool, ketika jarak mereka berdekatan tampak Phool menatap Pratap dengan dalam begitupun sebaliknya Pratap juga menatap kearah Phool. Dan hal itu disaksikan oleh Ajabde dimana Ajabde tampak cemburu dengan pemandangan yang begitu menyakitkan baginya. Pratap mengalihkan perhatianya pada kawaad yang ada dipundak Phool, pratap mencoba menyeimbangkan Kawaad yang berisi Air tersebut sedangkan Phool hanya menatap Pratap dengan dalam.
Pratap mengatakan, "sekarang kamu akan mampu mengatasinya" pratap melepaskan tangannya dari kawaad itu, dan phool hampir jatuh ke bawah. Pratap segera menolong Phool dan kembali mendekatinya, Phool hanya terdiam sambil menatap Pratap.
Pratap langsung menyuruh Ajabde untuk melakukan hal sama seperti Phool, ajabdepun mendekat kearah Pratap dan memangkul kawaad itu dengan dibantu oleh pratap, sekilas mata mereka saling bertemu. Ajabde memandang kearah Phool dan berpikir tentang perasaan Phool yang mencintai Pratap. "Mundur dariku Pratap, aku bisa melakukanya sendiri." Ajabde kemudian berhasil memangkul air tersebut dan berjalan diatas papan yang lebih tinggi. Pratap menatap ajabde dengan dalam dan Phool tampak terkejut dan kagum melihat Ajbde berhasil memangkul air tersebut. Namun senyuman Phool pudar ketika melihat pandangan mata Pratap tertuju pada ajabde begitu juga sebaliknya ajabde yang memandang pratap. Menyadari Pratap yang lebih memperhatikan Ajabde, hati Phool seakan sakit melihatnya. Ajabde yang sudah berhasil melakukan tugasnya segera menghampiri Phool dan menyuruhnya kembalii untuk melakukan pelatihanya.
Dengan perasaan sedih phool berkata "Tidak, aku tidak bisa melakukanya." Ajab tidak ingin mendengar keputus asaan Phool. "Kamu benar-benar pemberani, kamu selalu membelaku didepan saudaramu dan kamu juga berani melawan Mughal. lalu bagaimana kaawad ini, kamu pasti bisa melakukanya." Phool kemudian mengambil ember. Pratap membantu Phool dan Phool berhasil melakukanya, Phool tampak senang ia berhasil merangkul ember yang berisi air tersebut namun akhirnya terjatuh kembali. Ajabde dan Phool pun tertawa, Ajabde kembali membantu Phool. Sedangkan Pratap hanya diam memperhatikanya
Dari kejauhan tampak ketiga Ratu mewar memperhatikan pelatihan mereka. lagi2 Ratu Bathiani mengejek Ratu Jaiwanta tentang Ajabde.,, "Ajabde tidak Akan mengambil bagian dalam kompetisi, pertama-tama pergi dan meyakinkan Ajabde untuk kompetisi." Ujar Ratu jaiwanta meyakinkan diri.
Tibalah hari Kompetisi, tampak Phool dan Pratap tengah berjalan berdua. Dan mereka menatap kearah putri Raja yang bersama orang tuanya. Kompetisi pun dilaksanakan dimana tugas pertama adalah mereka harus menjatuhkan patung dengan tongkat. Satu persatu putri raja Mendapatkan giliranya, namun tidak ada yang berhasil melakukannya. Phool pun tampak tersenyum menyaksikan kegagalan mereka.sedangka
Note: maaf jika udah baca sinopsis episode 213, sebenarnya tadi gax mau dipost karena udah ada yg post duluan. Tapi karena sayang udah terlanjut buat sinopsis, yah saya post aja deh!! Hehehe