Maharana Pratap 27 Mei 2014 Episode 214.By:
Vany Desky. Dimulai saat Ratu Bathiani melempar sebuah kaleng di
depan kamar, Ratu jaiwanta yang melihatnya memerintahkan pelayan nya
untuk membersihkan dan Ratu Jaiwanta langsung masuk kedalam kamarnya.
Ratu Bathiani keluar dari persembunyianya
dan menghampiri pelayan tadi, Bathiani mengatakan pada pelayan. itu
kalau raja menyuruhnya untuk menyampaikan pada Ratu Jaiwanta bahwa Raja
Udai memanggilnya. Pelayan itupun pergi menemui Ratu Jaiwanta.
Diluar istana kompetisi masih berlangsung, dimana seorang putri tampak memukul boneka hingga ia menjatuhkan rambut yang ada dikepala boneka tersebut.
Jaiwanta dan Ajbde masih menyaksikan kompetisi itu dari balkon istana. Jaiwanta mengatakan kepada Ajabde bahwa "kamu bisa pergi ke luar untuk mengikuti kompetisi itu." Namun Ajabde mengatakan kepada Ratu Jaiwanta kalau dia tidak akan pergi ke mana pun.
Saat itulah Dayang istana datang menghampiri Ratu Jaiwanta, "Maharanisa Yang mulia Raja memanggil anda" Ratu Jaiwanta akhirnya pergi dari sana meninggalkan Ajabde sendirian. Setelah Ratu Jaiwanta pergi, Ratu Bathiani masuk kedalam ruangan Ajabde. Dia meyakinkan kepada Ajabde tentang kompetisi tersebut, dan menyuruhnya ikut andil dalam kompetisi itu. Sedangkan Ratu Jaiwanta yang sudah menemui uday singh menanyakan kepada Raja kenapa ia memanggilnya kesini. namun Raja Udai mengatakan, "Apa? Saya tidak ada memanggilmu." Ratu Jaiwanta terkejut akan ucapan Raja Udai, dia berpikir ada yang tidak beres dan segera melangkahkan kakinya menuju keistana.
Sedangkan diistana, tampak Ajabde sudah menggantikan pakaian dengan sorban yang sudah terpasang dikepalanya. Ratu Jaiwanta datang menghampiri Ajabde dan heran melihat penampilanya. Ajab meminta maaf pada Ratu Jaiwanta, kemudian dia pergi menuju area kompetisi.
Di Area kompetisi, tampak kini giliran Phool melakukan tugasnya dan mengambil tongkat tersebut, Phool pun menoleh kepratap dan Raja Uday. Saat itulah perhatian Raja Uday menangkap sosok Ajabde, Phool yang juga melihat kedatangan Ajabde dan merasa senang melihat sahabatnya itu. Phool mengahampiri ajabde dan mengatakan, "Ajabde, kau juga ada disini? pergi dan berdirilah dengan pratap." Pratap tampak senang melihat kehadiran Ajabde. Phool sudah berdiri dihadapan patung Boneka, ia tampak berpikir tentang kata-kata Ajabde, saat Phool membuka matanya, Phool kaget melihat akbar ada dihadapanya. Phool tampak ketakutan Dia mulai menangis dan memukul boneka dengan keras secara berulang-ulang,
Raja Udai tampak heran melihat aksi Phool. Bayanganya Jalal terus
menghantuinya, tidak tahan dengan hal tersebut Phool segera turun dan
berlari menuju Ajabde dan memeluknya, Ajabde mencoba menenangkan Phool
Dimana Phool tampak ketakutan dengan bayangan Jalal, Ajabde mengatakan
kepada sahabatnya kalau ialah yang akan melakukan tugas Phool. Phool
sediikit merasa tenang dan berjalan menuju kearah Pratap. Kini Ajabde
sudah berdiri dihadapan patung boneka, dan bayangan hal yang sama juga
muncul dihadapan Ajabde, dimana ia tampak ketakutan melihat jalal
tertawa dihadapannya. Ajabde segera meraih tongkat yang ada dibawah, dan
ajabde berhasil menjatuhkan kepala boneka dengan hanya sekali pukulan.
Phool tampak senang melihat keberhasilan Ajabde, sedangkan Raja Uday
tampak tercengang dengan keberhasilan Ajabde. Begitu juga dengan seluruh
para istri dari berbagai kerajaan juga tercengang melihat keberhasilan
Ajabde. Ajabde segera berlari dan memeluk Phool, dan Pratap datang
menghampiri keduanya.
Pratap sangat bahagia dan mengatakan, saya tahu kamu akan menang dalam kompetisi ini." Phool kaget mendengar ucapan Pratap dan memandang mereka berdua dengan kecewa.
Ratu Jaiwanta mengatakan kepada Uday singh yang hendak masuk kedalam istana, "lihat, Ajabde sudah membuktikan kalau dia adalah seorang rajput.". Raja udai menoleh sebentar dan pergi dengan raut kemarahan. Sedangkan Ajabde tampak sakit hati mendengar penghianatan Ajabde, dia langsung berlari meninggalkan keduanya sambil menangis. Ajabde tampak khawatir melihat sahabatnya, Phool. Ajabde segera berlari mengejar Phool.
Diluar istana kompetisi masih berlangsung, dimana seorang putri tampak memukul boneka hingga ia menjatuhkan rambut yang ada dikepala boneka tersebut.
Jaiwanta dan Ajbde masih menyaksikan kompetisi itu dari balkon istana. Jaiwanta mengatakan kepada Ajabde bahwa "kamu bisa pergi ke luar untuk mengikuti kompetisi itu." Namun Ajabde mengatakan kepada Ratu Jaiwanta kalau dia tidak akan pergi ke mana pun.
Saat itulah Dayang istana datang menghampiri Ratu Jaiwanta, "Maharanisa Yang mulia Raja memanggil anda" Ratu Jaiwanta akhirnya pergi dari sana meninggalkan Ajabde sendirian. Setelah Ratu Jaiwanta pergi, Ratu Bathiani masuk kedalam ruangan Ajabde. Dia meyakinkan kepada Ajabde tentang kompetisi tersebut, dan menyuruhnya ikut andil dalam kompetisi itu. Sedangkan Ratu Jaiwanta yang sudah menemui uday singh menanyakan kepada Raja kenapa ia memanggilnya kesini. namun Raja Udai mengatakan, "Apa? Saya tidak ada memanggilmu." Ratu Jaiwanta terkejut akan ucapan Raja Udai, dia berpikir ada yang tidak beres dan segera melangkahkan kakinya menuju keistana.
Sedangkan diistana, tampak Ajabde sudah menggantikan pakaian dengan sorban yang sudah terpasang dikepalanya. Ratu Jaiwanta datang menghampiri Ajabde dan heran melihat penampilanya. Ajab meminta maaf pada Ratu Jaiwanta, kemudian dia pergi menuju area kompetisi.
Di Area kompetisi, tampak kini giliran Phool melakukan tugasnya dan mengambil tongkat tersebut, Phool pun menoleh kepratap dan Raja Uday. Saat itulah perhatian Raja Uday menangkap sosok Ajabde, Phool yang juga melihat kedatangan Ajabde dan merasa senang melihat sahabatnya itu. Phool mengahampiri ajabde dan mengatakan, "Ajabde, kau juga ada disini? pergi dan berdirilah dengan pratap." Pratap tampak senang melihat kehadiran Ajabde. Phool sudah berdiri dihadapan patung Boneka, ia tampak berpikir tentang kata-kata Ajabde, saat Phool membuka matanya, Phool kaget melihat akbar ada dihadapanya. Phool tampak ketakutan Dia mulai menangis dan memukul boneka dengan keras secara berulang-ulang,
Pratap sangat bahagia dan mengatakan, saya tahu kamu akan menang dalam kompetisi ini." Phool kaget mendengar ucapan Pratap dan memandang mereka berdua dengan kecewa.
Ratu Jaiwanta mengatakan kepada Uday singh yang hendak masuk kedalam istana, "lihat, Ajabde sudah membuktikan kalau dia adalah seorang rajput.". Raja udai menoleh sebentar dan pergi dengan raut kemarahan. Sedangkan Ajabde tampak sakit hati mendengar penghianatan Ajabde, dia langsung berlari meninggalkan keduanya sambil menangis. Ajabde tampak khawatir melihat sahabatnya, Phool. Ajabde segera berlari mengejar Phool.
Jalal dan Bahram khan bertemu dengan lal yowat. Bahram khan mengatakan, jalal benar-benar cinta damai dan ia ingin persahabatan dengan lal yowat . Jalal mengatakan, saya ingin melakukan percakapan dengan Anda secara rahasia. Lal Yowat memerintahkan seluruh prajuritnya untuk pergi.
Di Chitor, tampak Ratu Jaiwanta menemui Raja Udai diruanganya. Ratu Jaiwanta mengatakan kepada Uday singh, "jadi sekarang kita akan mengirimkan pesan ke hansa atau mamrat ji tentang pernikahan pratap dengan ajabde." Namun Raja Udai hanya diam saja dan segera berbalik, Ratu Jaiwanta tidak menyerah dan terus mengatakan keinginannya pada Raja Udai untuk menyatukan Pratap dan ajabde. "Saya mengikuti instruksi Anda seperti yang Anda katakan, Ajabde memenangkan kompetisi dan dia sudah pantas untuk bersanding dengan Pratap."
Dengan emosi Uday singh mengatakan, "Apakah Anda tahu bahwa jika pratap dan phool. Menikah maka mewar dan marwar akan bersatu menjadi kekuatan yang lebih besar. apa yang akan saya dapatkan ketika pratap dan Ajabde menikah." Ratu Jaiwanta mengatakan, "saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
Ratu Jaiwanta tetap bersekukuh untuk menyatukan antara pratap dan ajabde, namun Raja Udai tidak menyukainya. Saat pertengkaran keduanya semakin memanas, tiba2 Pratap datang menghampiri kedua orang tuanya. Raja Udai langsung terdiam melihat kedatangan Pratap. Tidak lama setelah itu Ratu Bathiani juga datang menghampiri mereka.
Pratap meminta pendapat pada Ratu Bathiani, "Chotima, apakah Anda benar-benar tahu tentang hati saya? sebagai ibu saya pasti anda tahu tentang perasaan saya." Ratu Bathiani menjawab, "saya tidak tahu. Anda adalah anakku yang menunjukkan kebesaran." Raja Udai yang tidak ingin mendengarnya, segera meninggalkan mereka diruangan itu. Sedangkan Ratu Bathiani masih bicara pada Pratap, dimana dialah yang memutuskan untuk memilih pengantin untuk pratap.
Ratu Jaiwanta langsung menyela ucapan Bathiani ia bertanya, "Anda bisa melihat bahwa pratap seperti Ajab dan Ajab juga seperti Pratap." Ratu bathiani terdiam mendengar ucapan Ratu jaiwanta.
Disisi lain Jalal memberikan pujian pada lal yowat .jalal masih membujuk lal yowat untuk bergabung denganya. Setelah mereka cukup lama berdiskusi akhirnya lal yowat setuju bergabung dengan Jalal, Jalal pun tersenyum senang mendengar tawaran persahabatanya diterima oleh lal yowat.
Ajab menangis dihadapan patung boneka dan mengingat tentang ucapan phool, ajabde segera memperbaiki kepala patung tersebut dan mengatakan, "apa yang terjadi dengan saya, saya ingin melakukan sesuatu yang lain tetapi terjadi masalah." Ajabde terduduk sambil menangis mengingat persahabatanya dengan Phool yang renggang.
Note: sekali lagi saya minta maaf, karena tulisannya yang berantakan. Karena saya masih pemula. Saya tidak seahli mbak Sally
Dan maaf juga saya tidak jadi membuat sinopsis sesuai permintaan kalian, soalnya saya pusing mana yang harus saya buat duluan. Jadi lebih baik diuruti aja sinipsisnya. Gax papa kan??