Maharana Pratap 9 Juni 2014 Episode 221 By: Vany Desky Episode dimulai dengan ram singh berpendapat dengan maldev ji. Dan Phool langsung memotong pembicaraan mereka "Ajabde akan saya pulangkan kerumahnya." Seluruh orang yang ada diruangan itu langsung menatap kearah Phool. Ram singh bertanya pada Phool "mengapa kau mengirim Ajabde kembali ke rumahnya." Phool menjawab, "Ini adalah keputusan saya, dia bukan teman saya lagi sekarang." Dikamarnya, Ratu Jaywanta tampak berpikir tentang semua percakapan tadi dan Jaywanta pun menangis mengingatnya. Uday singh ji datang menghampiri Ratu Jaywanta sambil memegang pundaknya. Raja Uday menegur Jaywanta agar bertindak sebagai seorang Ratu Mewar.
Ratu Jaywanta mengatakan, saya ingin hidup seperti seorang ibu yang normal." Uday singh ji mengatakan, "berpikirlah sebagai seorang ratu dan sekarang hal ini terjadi benar-benar penting sekarang. Kita tidak bisa melangkah balik kebalakang.
Disisi lain tampak Ajabde tengah memberi makan pada burung2 merpati. Ajab memikirkan semua kenanganya tentang pratap. Saat itulah ia melihat Pratap hendak pergi keluar dari istana, Ajabde segera mengejar Pratap namun ditengah jalan langkah Ajabde langsung dihentikan oleh Ratu Bathiani dan Ratu Uma.
Ratu Bathiani dan Ratu Uma tampak menghina Ajabde dan mengusirnya agar kembali ke Bijolia.
Saat Pratap sudah berada digerbang istana. Suleman memanggil pratap tapi raja ajmer segera menangkapnya dan membungkam mulutnya. Pratap masih mencari2 orang yang memanggil2 namanya tadi, karena tidak melihat keberadaan orang itu Pratap segera melanjutkan perjalananya. Raja Ajmer tampak bersitegang dengan suleman dan ia langsung membunuh suleman setelah mendapatkan informasi haji khan.
Kembali dikerajaan Mewar dimana Ajabde masih berbicara dengan kedua Ratu tadi. Ajab mengatakan, "saya tahu phool tidak berpikir kalau saya bersalah. Uma mengatakan, "saya tidak ingin kau menghabiskan waktu dengan phool". Ajab mengatakan, "saya ingin mendengarkan langsung dari mulut phool sendiri." Ajabde segera pergi ke kamar phool.
Ratu Bathiani mencoba menghentikan Ajabde tapi uma devi mencegah Ratu Bathiani untuk menghentikanya dan membiarkan Ajabde menemui Phool.
Ratu Jaywanta tampak membicarakan masalah Pratap bersama Raja Uday.
.
Ratu Jaywanta mengatakan, "Anda dapat menghentikan hubungan ini." Uday singh mengatakan, "kita tidak bisa menghentikan hubungan ini dan sekarang kau harus membiarkan Ajabde pergi ke bijolia." Jaywanta bajhi menjawab kalau ia tidak bisa melakukanya, "bagaimana saya bisa mengatakannya kepada Ajabde." Ratu Bathiani pun datang menghampiri mereka dan mengatakan, "saya sudah membantu Anda Jeja, kalau saya sudah mengatakan semuanya kepada Ajabde." JB mengatakan, " "apa yang sudah kau lakukan, Anda benar-benar sudah menghinanya. Aku harus meminta maaf padanya." Uday singh segera menghentikan Ratu Jaywanta dengan memegang lengannya, "Jangan pergi Jaywanta Bajhi". Namun Ratu Jaywanta tetap bersekukuh dengan keinginanya dan Raja Uday menjawab "Anda harus memutuskan apakah harus mematuhi pesan suami atau cinta anak anda. Ratu Jaywanta kaget mendengar ucapan Raja Uday.
Dikamarnya, Phool tampak berpikir tentang perhiasan tangan yang dibuat oleh Ajabde dan kemudian Phool menangis. Ajabde datang menghampiri Phool dan mengatakan, "Phool, saya akan pergi dari sani tapi saya ingin menghabiskan waktu saya sampai pernikahan Kamu, Phool." Namun Phool hanya diam dan berjalan menjauhi Ajabde, Ajabde tetap memberi pengertian Pada Phool.
"Kau harus mengatakan kepada semua orang, karena tidak ada satu pun orang yang mendengar saya, apakah kau ingin aku tinggal di sini?" Phool menjawab, tidak ada, saya tidak mau kau tinggal disini, Ajabde. Ajabde terkejut mendengar ucapan Phool.
Jalal mencoba menyerang Ajmar dengan pasukannya, tampak disana juga ada Haji Khan yang sudah dirantai. Jalal memanggil kedua menterinya agar mengalahkan ajmer. Hukam singh datang menghampiri Jalal dan memberi informasi bahwa ia sudah membunuh suleman. Jalal tertawa memandang kearah haji khan dan mengatakan, "Anda sudah tidak bisa melakukan apa-apa." Kemudian Jalal memuji Hukum Khan. Hukum singh juga memberikan informasi tentang maldev yang datang ke mewar dan mereka merencanakan pernikahan pratap dan phool. Sekilas Jalal tampak marah dan mengingat kenangan pahitnya bersama Phool yang menolaknya dan memeluk Pratap. Jalalpun memberi perintah pada Hukum Singh