Beranda · SINOPSIS SHEHRAZAT · SINOPSIS CANSU DAN HAZAL · SINOPSIS MAHAPUTRA · SINOPSIS CINTA DI MUSIM CHERRY · Ashoka ANTV

Sinopsis Mahaputra Episode 220



http://hrn07.blogspot.com


By #Sally Diandra
Sinopsis Mahaputra Episode 220

Di kerajaan Mewar, Raja Maldev Ji (kakek Phool) datang ke kerajaan Mewar, keluarga Raja Uday Singh menyambutnya dgn penuh kegembiraan, Ratu Uma Devi (nenek Phool) memberikan penyambutan utk suaminya dgn melakukan aarti “Aku telah begitu lama tdak melihatmu” ujar Ratu Uma Devi “Dimana anakku?” tiba-tiba Phool berteriak dari dalam istana sambil menghambur keluar memeluk kakeknya “Kakek!” Raja Maldev Ji membalas pelukkan cucunya “Bagaimana kabarmu, sayang?”, “Kakek kelihatan sangat tua sekali sekarang” Raja Maldev hanya tersenyum “Dimana Pangeran Pratap?” Phool merasa penasaran ketika tdak dilihatnya Pangeran Pratap dimana mana

“Kakek benar benar tdak percaya kalau kau sudah besar sekarang” pada saat yg bersamaan Ajabde menghampiri mereka “Sahabatmu juga ada disini rupanya” ujar Maldev Ji “Ajabde, bawa ini semua ke kamarnya” Ratu Jaywanta segera menghentikan perintah Ratu Uma Devi “Biarkan pelayan yg melakukannya”, “Iyaa karena Ajabde akan membantu aku utk membuka semua hadiah hadiah ini” ujar Phool sambil menyeringai senang, pada saat yg bersamaan Pangeran Pratap menghampiri mereka setelah bepergian dari luar istana, Raja Maldev Ji memeluk Pangeran Pratap erat “Pangeran Pratap, kau benar benar berfikir ini sebuah impian yg besar & setelah menikah nanti, kau akan mendapatkan impianmu” Pangeran Pratap hanya diam saja ketika Raja Maldev merasa senang “Pangeran Pratap, kau kelihatannya tdak bahagia setelah mendapatkan restu dari Raja Maldev Ji” Ratu Uma Devi merasa aneh melihat tingkah Pangeran Pratap “Saat ini, aku tdak bisa melihat sebuah impian” ujar Pangeran Pratap sambil tersenyum masam kemudian pamit utk masuk ke dalam kamarnya, ketika berpapasan dgn Ajabde, sejenak Pangeran Pratap berhenti & melihat Ajabde sekilas, Ajabde pun membalas tatapan Pangeran Pratap dgn tatapan gelisah, sedangkan dari tempatnya berdiri Raja Maldev Ji bisa melihat ketika Pangeran Pratap & Ajabde saling memandang satu sama lain “Ajabde, kenapa kau begitu tegang kalau bertemu dgn Pangeran Pratap?" ujar Phool heran, Ajabde hanya terdiam tdak menjawab apapun, tak lama kemudian Raja Maldev Ji memanggil Phool & berkata “Phool, jangan bagikan apapun dgn Ajabde, kalau tdak kau bisa bisa harus berbagi perasaan cintamu dgnnya”, “Tapi aku selalu berbagi apapun dgn Ajabde, kakek” 

Di kamar Bhatyani, saat itu Ratu Uma Devi sedang ngobrol dgn Bhatyani “Aku tdak tahu apa yg akan dilakukan oleh Pangeran Pratap pada Raja Maldev Ji, sehingga mereka bisa menerima hubungan ini” pada saat yg bersamaan Ratu Jaywanta ikut bergabung dgn mereka & mengundang Ratu Uma Devi menghadiri Mahila Sangeet 

Ratu Jaywanta, Ratu Sajja Bai, Phool & Ajabde meminta Pangeran Pratap agar mau bermain sandiwara, awalnya Pangeran Pratap tdak mau tapi kemudian akhirnya menyerah & mau ikut ambil bagian dalam sandiwara 

Di Agra, Jalal sedang membuat rencana dgn Bhairam Khan utk menyerang Ajmer, salah satu prajuritnya mengabarkan ke Jalal kalau prajurit Haji Khan telah melarikan diri “Tdak ada seorangpun yg akan menghentikan dia! Mata mataku akan menghentikan mereka di Mewar!” ujar Jalal geram 

Di kerajaan Mewar, Pangeran Pratap, Phool & Ajabde mulai bersandiwara, semua raja & ratu menonton sandiwara itu dgn perasaan senang & semuanya berjalan lancar selama mereka melakukan sandiwara itu, hingga akhirnya ketika adegan Pangeran Pratap & Ajabde, tiba-tiba Pangeran Pratap melakukan dialog di luar dari skenario “Ajabde, apa yg akan kau dapatkan dari semua ini, kau juga telah melakukan banyak pengorbanan!” Ajabde hanya terdiam ketika Pangeran Pratap mengutarakan perasaannya sambil berlinang airmata, Pangeran Pratap sedih, semua orang yg melihat sandiwara itu mulai tegang “Aku tdak akan mundur dgn hubungan ini, kalian tetap akan mendapatkan kesempatan kedua” Raja Maldev Ji mulai melihat ada yg tdak beres dgn hubungan Pangeran Pratap & Phool, sementara Phool yg mendengar dari balik panggung terheran heran begitu mendengar ucapan Pangeran Pratap, Phool menangis tersedu sedu. 
Sinopsis Mahaputra Episode 220

Di dalam kamar Phool, Phool sedang menangis meratapi nasibnya, Phool teringat ucapan Pangeran Pratap, Phool baru menyadari kalau Pangeran Pratap tdak pernah mencintainya tapi mencintai Ajabde, Phool teringat semua kejadian ketika Pangeran Pratap begitu peduli terhadap Ajabde, ketika Pangeran Pratap menggandeng tangan Ajabde setelah mereka di serang oleh pasukan Afghanistan, lalu ketika Pangeran Pratap membantu Ajabde memanggul ember juga kejadian kejadian yg lain, saat itu Ajabde menghampiri Phool seraya berkata “Phool, kau benar benar tetap akan menikah dgn Pangeran Pratap! Bertengkarlah dgnku tapi jangan marah padaku” pinta Ajabde sambil menangis, Phool teringat ucapan kakeknya “Aku telah melakukan kesalahan! Aku seharusnya tdak membagikan perasaanku dgn anak seorang menteri!” ujar Phool sambil menangis, ketika Ajabde hendak memegang bahu Phool, Phool langsung berteriak “Berhenti! Aku tdak mau lagi melihat wajahmu!” ujar Phool lantang sambil tdak melihat ke arah Ajabde, Ajabde merasa terluka sambil menangis sesenggukkan kemudian berbalik meninggalkan Phool sambil berjalan perlahan lahan, Phool teringat bagaimana dulu dirinya berteman sangat akrab dgn Ajabde, melakukan semuanya bersama sama, bahkan Phool juga menganggap Ajabde sebagai sahabat yg sangat baik tapi saat ini semuanya telah musnah, setelah Phool tahu bagaimana perasaan Pangeran Pratap yg sebenarnya. 






Sambil terus menangis Ajabde meninggalkan Phool yg saat itu juga sedang menangis, di koridor istana ketika Ajabde keluar dari kamar Phool, Ajabde bertemu dgn Pangeran Pratap di sana, Ajabde merasa tegang, mereka saling terdiam ketika berpapasan satu sama lain namun tak lama Pangeran Pratap menghentikan langkah Ajabde “Ajabde, berhenti!” Ajabde menuruti perintah Pangeran Pratap & berkata “Phool, sedang berada di kamarnya” ujar Ajabde kemudian bergegas pergi meninggalkan Pangeran Pratap, tak lama kemudian ketika Pangeran Pratap sedang berada di halaman istana, Pangeran Pratap bertemu dgn Phool & mencoba utk menghiburnya, tak lama setelah Pangeran Pratap meninggalkannya, salah seorang pelayan mengabarkan pada Phool kalau kakek & neneknya memanggilnya 

Di kamar Raja Maldev, Raja Maldev Ji, kakek Phool sangat marah pada Pangeran Pratap seraya berkata “Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta telah memohon di hadapanku utk hubungan ini akan tetapi ternyata Pangeran Pratap mencintai orang lain” ujar Raja Maldev Ji dgn nada marah “Tenang, tenang, sabar” Ratu Uma Devi berusaha menenangkan suaminya “Mereka telah melukai perasaan cucu kesayanganku, dia menangis sejadi jadinya” ujar Raja Maldev lagi “Kalian tahu kan kalau aku selalu mendapatkan apapun yg aku inginkan, aku masih ingin menikah dgn Pangeran Pratap, kakek!” ujar Phool dgn gayanya yg manja “Phool, sekali lagi nenek tegaskan padamu, kau harus memilih diantara mereka berdua, Ajabde atau Pangeran Pratap!” pada saat yg bersamaan Raja Maldev Ji mendapat kabar kalau ayah & ibunya Phool telah datang & menunggu mereka di luar halaman istana Mewar, Phool sangat senang 

Di luar halaman istana Mewar, Raja Ram Singh Ji sangat berterima kasih pada Raja Uday Singh utk penyambutan mereka, sementara itu salah satu menteri Haji Khan bertanya pada salah satu warga penduduk tentang benteng Chittor. 

Sedangkan Ajabde nampak sedang berdoa pada Dewa Khrisna, tak lama kemudian Pangeran Pratap menemuinya disana & berkata “Ajabde, aku minta maaf, aku telah melakukan kesalahan” pinta Pangeran Pratap dgn mengiba “Aku tdak akan melihat wajahmu, paling tdak sampai kau menikah dgn Phool, & lagi aku akan segera pergi dari sini’ ujar Ajabde sambil membelakangi Pangeran Pratap, tepat pada saat itu Ratu Bhatyani juga menghampiri mereka & mengabarkan kalau kedua orang tua Phool telah datang di istana Mewar, saat itu Ajabde mau meninggalkan kuil tersebut namun Ratu Bhatyani mencegatnya “Kalau begitu aku akan menemui mereka” ujar Pangeran Pratap sambil meninggalkan mereka, kemudian Ratu Bhatyani mencoba mengintimidasi Ajabde dgn kata katanya yg pedas 

Di halaman istana Mewar, Phool langsung berlari menyambut ke dua orang tuanya, Phool sangat senang bisa melihat ayah & ibunya, setelah meminta restu, Phool langsung menangis di pelukkan ibunya, ayah Phool heran & bertanya tanya, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta merasa tdak enak melihat situasi seperti ini, kemudian Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta mengajak tamu tamunya masuk ke dalam ruang keluarga, sesampainya disana “Kau selalu bersama sama dgn Ajabde kan, Phool? Kau kelihatannya sangat kecewa, iyaa ayah tahu kenapa kau sangat kecewa, ayooo ceritakan pada ayah bagaimana keadaan Ajabde?” Phool hanya terdiam sambil terus menangis, tak lama kemudian Pangeran Pratap menghampiri mereka & meminta restu dari Raja Ram Singh, Raja Ram Singh memeluk Pangeran Pratap, Pangeran Pratap meminta restu pada ibunya Phool, kemudian Raja Ram Singh bertanya tentang Ajabde pada Pangeran Pratap, belum juga Pangeran Pratap menjawab pertanyaan Raja Ram Singh, Raja Maldev menghampiri mereka seraya berkata “Teman teman Pangeran Pratap tdak akan berada di pesta itu besok” Pangeran Pratap kemudian pamit utk memanggil teman temannya, sepeninggal Pangeran Pratap, Raja Maldev meminta pada semua orang yg hadir disana “Kita seharusnya mengirimkan Ajabde pulang ke rumahnya!” semua orang terkejut mendengarnya.

Artikel keren lainnya: