Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Di
kerajaan Bijolia, Pangeran Pratap akhirnya pergi dari kerajaan tersebut
bersama kedua temannya & para pelayannya, dari atas benteng Ajabde
yg melihat kepergian Pangeran Pratap sebenarnya ingin memanggilnya namun
diurungkan niatnya itu, Ajabde menangis melepas kepergian Pangeran
Pratap, pada saat yg bersamaan salah seorang pelayan menghampiri Ajabe
& mengabarkan kalau Laksmi (sapi perliharaan Ajabde) berusaha utk
melepaskan dirinya, Ajabde kaget & langsung turun kebawah utk
melihat Laksmi, sementara itu dibawah dihalaman istana, Phool menangis
sambil memikirkan Pangeran Pratap, Phool menyesal karena tdak bisa
memberikan suratnya pada Pangeran Pratap, sedangkan Ajabde sudah sampai
dikandang Laksmi, Laksmi berusaha melepaskan dirinya dari tali yg
mengekangnya “Laksmi, aku tahu kau pasti sangat mengkhawatirkan
kepergian Pangeran Pratap, ini memang sangat sulit buat diriku sendiri
utk mengatakan hal ini, oleh karena itu aku mengatakan hal ini padamu,
aku mohon Laksmi maafkan aku, maafkan kalau aku telah berkata kata yg
buruk pada Pangeran Pratap sehingga dia harus meninggalkan Bijolia, aku
mohon, Laksmi, maafkan aku” ujar Ajabde sambil mengatupkan kedua
tangannya didepan dada & menangis menyesali perbuatannya, dari
kejauhan Raja Mamrat Ji yg kebetulan melintas didekat kandang Laksmi,
mendengar pembicaraan Ajabde dgn sapi perliharaannya itu, Raja Mamrat Ji
benar-benar marah.
Sementara
itu Phool yg sedang berjalan dihalaman istana, merasa sedih “Aku fikir
perasaanku ini akan tertinggal dalam surat ini, lebih baik aku sobek
saja surat ini!” namun ketika Phool hendak menyobek suratnya itu,
tiba-tiba diurungkan niatnya “Lebih baik aku ceritakan saja tentang
perasaanku ini pada Ajabde” Phool segera berlari memasuki istana, tepat
pada saat itu Raja Mamrat Ji sedang menggeret tangan Ajabde, Ajabde
hanya bisa menuruti kehendak ayahnya, Phool yg melihat mereka berdua,
mencoba berteriak dari kejauhan memanggil mereka berdua “Ajabde! Apa yg
terjadi? Paman Mamrat Ji, ada apa dgn Ajabde?” namun mereka tdak
menggubris teriakan Phool disepanjang koridor, Raja Mamrat Ji terus
membawa Ajabde menuju kekamar istrinya Ratu Hansa Bai,
Sesampainya
disana, Raja Mamrat Ji segera menghempaskan Ajabde ketempat tidur
seraya berkata “Ratu Hansa Bai, lihat! Ternyata Ajabdelah yg menyuruh
Pangeran Pratap utk meninggalkan Bijolia!” Ratu Hansa Bai kaget dgn
ucapan suaminya, Ajabde berusaha berlindung dari kemarahan ayahnya dgn
memeluk ibunya erat, awalnya Ratu Hansa Bai tdak percaya dgn apa yg
dikatakan oleh Raja Mamrat Ji, kemudian Ratu Hansa Bai mencoba bertanya
pada Ajabde tentang hal tersebut, Ajabde mengatakan kebenarannya, Ratu
Hansa Bai kaget & langsung menampar pipi Ajabde dgn keras, Ratu
Hansa Bai tdak percaya kalau Ajabde melakukan hal semacam itu pada
Pangeran Pratap, Raja Mamrat Ji yg kesal dgn Ajabde segera meninggalkan
mereka berdua sementara Phool juga merasa kesal dgn Ajabde, Phool segera
merobek robek surat yg dibawanya sedari tadi
Dikamar
Ratu Hansa Bai, Ajabde yg membelakangi ibunya merasa sedih memikirkan
peristiwa ini, Ratu Hansa Bai mencoba mendapatkan penjelasan dari Ajabde
“Ajabde, ibu tahu kalau kau tdak ingin membiarkan Pangeran Pratap
pulang ke kerajaan Mewar, tapi mengapa kau melakukan hal ini, nak?”
Ajabde membalikkan tubuhnya menatap kearah ibunya “Ini semua karena aku
tdak ingin ayah merasa cemas & gelisah dalam situasi ini, ibu”
kemudian Ajabde menceritakan bagaimana keadaan ayah & ibunya ketika
merawat Pangeran Pratap, Ajabde tdak ingin mereka berdua cemas oleh
karena itu Ajabde menyuruh Pangeran Pratap pulang, agar kondisi
dikerajaannya tdak menegangkan “Kalau begitu, kau harus minta maaf pada
ayahmu & ceritakan alasanmu ini padanya” Sinopsis Mahaputra Episode 201
Pangeran
Pratap & teman-temannya sedang dalam perjalanan menuju ke kerajaan
Mewar, ketika dipersimpangan jalan tiba-tiba Pangeran Pratap mau
berbelok kejalan tersebut, namun Benidas segera menghentikannya
“Pangeran Pratap, kau mau kemana? Jalan itu akan menuju ke kerajaan
Bijolia lagi” ujar Benidas, Pangeran Pratap yg saat itu setengah melamun
merasa bingung perasaannya sendiri “Aku tdak tahu, Benidas, kenapa
perasaanku mengatakan kalau aku tdak ingin pergi dari kerajaan Bijolia
ini?” ujar Pangeran Pratap heran, akhirnya mereka memutuskan melanjutkan
perjalanan ke kerajaan Mewar lagi, sementara itu tanpa sepengetahuan
mereka, Gohar yg menyamar menggunakan pakaian laki-laki dgn cadar yg
menutupinya mengikuti mereka dari belakang dgn kudanya
Prajurit
Jalal mengabarkan pada Jalal kalau tdak ada benteng pertahanan mereka
didaerah Rajputana, sementara prajurit Mahmud Shah mengabarkan kalau
Pangeran Pratap telah pergi dari Bijolia, Mahmud Shah merasa senang,
sedangkan dikerajaan Mewar, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta sedang
berlatih mempersiapkan pernikahan Pangeran Pratap dgn menyiapkan pakaian
pengantinnya, mereka berdua ingin melihat Pangeran Pratap segera
menikah, Ratu Jaywanta memenuhi ruangan itu dgn semua perlengkapan utk
pernikahan.
Sementara
ditempat Pangeran Pratap, rombongan Pangeran Pratap singgah disebuah
pasar “Kita akan tinggal disini dulu pada malam ini” ujar Pangeran
Pratap kepada kedua temannya, sedangkan Ajabde menghampiri Phool yg
marah padanya “Phool, apa yg sedang kau lakukan?”, “Tinggalkan aku
sendirian, Ajabde!” ujar Phool kesal, Ajabde menuruti permintaan Phool
menuju ke kamarnya sendiri dgn perasaan sedih “Aku melakukan ini semua
semata-mata hanya utk ayahku, jika aku berada pada situasi seperti ini
maka aku harus memilih antara Pangeran Pratap & kau, maka aku akan
memilih Pangeran Pratap” ujar Ajabde sedih
Saat
itu, beberapa prajurit Mahmud Shah memata-matai perbatasan kerajaan
Bijolia, pasukan Mahmud Shah mencoba utk berdamai dgn pasukan Rajput dgn
membawa bendera putih tanda perdamaian, pasukan Rajput menerima
perdamaian itu, lalu mereka bersama-sama masuk kedalam hutan, ternyata
didalam hutan, prajurit Mahmud Shah membohongi prajurit Rajput dgn
menumpas mereka satu per satu, prajurit Afghanistan merasa senang karena
berhasil mengalahkan musuh-musuhnya
Sementara
dikerajaan Mewar, Raja Uday Singh menemui Ratu Jaywanta dikamarnya
& berkata “Pakaian Pangeran Pratap rupanya sudah kependekan
sekarang, aku akan membicarakan hal-hal yg lain utknya” Raja Uday Singh
kemudian berusaha membicarakan sesuatu yg lain tapi tdak bisa &
ketika melihat persiapan yg dilakukan oleh istrinya itu, Raja Uday Singh
tertawa lebar “Ternyata kau juga melakukannya, istriku?” Ratu Jaywanta
tersenyum “Kau juga kan?” mereka berdua sama-sama tersenyum sambil
membayangkan pernikahan Pangeran Pratap kelak.
Jalal
& Bhairam Khan bersama rombongannya dalam perjalanan menuju ke
kerajaan Bijolia, mereka mulai memasuki pasar dimana Pangeran Pratap
juga berada disana bersama rombongannya “Aku merasa ada kehadiran putri
Phool disini” ujar Jalal sambil menatap kesekelilingnya, Gohar yg sedari
tadi terus mengikuti Pangeran Pratap akhirnya juga sudah sampai dipasar
tersebut, Gohar terus membayangi Pangeran Pratap dibelakangnya,
sementara itu Pangeran Pratap yg sedang berjalan jalan dipasar bersama
teman-temannya, merasa ada seseorang yg mengikutinya dibelakang, ketika
Pangeran Pratap berbalik ternyata tdak ada siapa¬-siapa dibelakangnya,
rupanya Gohar segera bersembunyi, Pangeran Pratap nampak menatap pada
seseorang dgn perasaan waspada.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 202