Beranda · SINOPSIS SHEHRAZAT · SINOPSIS CANSU DAN HAZAL · SINOPSIS MAHAPUTRA · SINOPSIS CINTA DI MUSIM CHERRY · Ashoka ANTV

Sinopsis Mahaputra Episode 202



http://hrn07.blogspot.com



Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Sinopsis Mahaputra Episode 202

Disebuah pasar masih didaerah kekuasaan kerajaan Bijolia, nampak Pangeran Pratap & Jalal berada pada satu tempat yg sama, saat itu ketika Pangeran Pratap & teman-temannya sedang berjalan-jalan didalam pasar, Pangeran Pratap merasa ada yg mengikutinya dibelakang, Pangeran Pratap mencoba menengok kesana kemari namun tdak menemukan apa-apa, tanpa sepengetahuan Pangeran Pratap, Gohar masih terus membuntuti Pangeran Pratap & bermaksud hendak membunuhnya setelah semua rencananya gagal ketika mereka berdua bersama-sama berada di istana “Benidas, rasanya ada yg tdak beres disini!” Pangeran Pratap mulai merasa curiga dgn keadaan disekelilingnya 
Sementara itu para prajurit Afghanistan mendatangi sebuah desa dimana orang tua Shobagyawati tinggal disana, pasukan Mahmud Shah itu membuat kekacauan disana dgn membunuh & mengusir orang-orang desa tersebut 
Dipasar, prajurit Jalal mulai mendirikan tenda utk beristirahat utk Jalal & Bhairam Khan, salah satu prajurit mengibarkan bendera Mughal namun langsung dicegah oleh Bhairam Khan “Beraninya kau mengibarkan bendera ini? Apakah kau tdak tahu kalau ada seseorang yg melihat bendera ini maka mereka akan membunuh kita semua! Mengerti kau? Masukkan bendera ini kedalam! Cepat!” akhirnya bendera itu tdak jadi dikibarkan “Aku sangat bersemangat & tertarik utk mengambil alih Mewar!” ujar Jalal, tanpa sepengetahuan Jalal, ternyata Pangeran Pratap melihat Jalal & tendanya, Pangeran Pratap teringat pada kenangan manis mereka berdua 
Sementara itu pasangan pengantin baru yg baru saja menikah, Chakrapani & Shobagyawati nampak pulang kedesa Shobagyawati menggunakan gerobak sapi, sesampainya di desa ternyata desa itu telah sepi yg ada hanya para prajuit Mahmud Shah, mereka rupanya sengaja menjebak Chakrapani, Chakrapani mencoba melawan serangan prajurit Mahmud Shah sambil berteriak pada istrinya utk pergi dari sini, Shobagyawati merasa bingung & gelisah akhirnya dia berbalik menuruti ucapan Chakrapani, berlari menuju ke kerajaan Bijolia sambil berteriak memanggil-manggil nama Pangeran Pratap 
Dikerajaan Bijolia, Ajabde diantar oleh ibunya utk menghadap kehadapan ayahnya yg saat itu sedang menimang-nimang adik bayi Ajabe dgn senyum sumringah diwajahnya, awalnya Ajabde ragu-ragu hendak menemui ayahnya namun ibunya menguatkan Ajabde utk menceritakan pada ayahnya kenapa dia meminta Pangeran Pratap pergi, Raja Mamrat Ji merasa tdak suka dgn kehadiran Ajabde & belum juga Ajabde menyampaikan maksud kedatangannya, dari arah luar istana, Ajabde mendengar dari arah luar istana ada suara yg memanggil-manggil Pangeran Pratap “Pangeran Pratap! Pangeran Pratap! Pangeran Pratap!” Ajabde & Raja Mamrat Ji merasa heran, Ajabde mengenal suara itu suara Shobagyawati temannya, Ajabde segera melihat dari balik jendela & dilihatnya Shobagyawati sedang berlari-lari seperti orang yg ketakutan, bergegas Ajabde segera menghentikan Shobagyawati yg masih terus berlari “Shobagyawati, ada apa?”, “Putri Ajabde, maafkan aku tapi dimana Pangeran Pratap? Dimana Pangeran Pratap?” Shobagyawati nampak cemas & ketakutan yg amat sangat sambil menceritakan situasi yg terjadi didesanya, Raja Mamrat Ji hanya mendengarkan saja dibelakang Ajabde “Shobagyawati, Pangeran Pratap sudah tdak ada di Bijolia, dia sudah pulang ke Mewar” Shobagyawati panik begitu mendengar ucapan Ajabde & langsung jatuh pingsan tdak sadarkan diri, Raja Mamrat Ji segera meminta prajuritnya utk berkumpul sekarang juga. Sinopsis Mahaputra Episode 202
Sinopsis Mahaputra Episode 202


Diruang pribadi raja, Raja Mamrat Ji sedang memberikan pengarahan pada para prajuritnya kalau mereka akan berperang melawan pasukan Mahmud Shah, orang-orang Afghanistan, Ajabde memasuki ruangan itu seraya berkata “Ayah, kita bisa memanggil Pangeran Pratap dgn surat ini” ujar Ajabde sambil memberikan selembar surat pada ayahnya namun Raja Mamrat Ji menolaknya “Tdak ada seorangpun yg bisa mengirimkan surat ini ke Pangeran Pratap” ujar Raja Mamrat Ji kesal sambil menyobek-nyobek surat yg dibuat oleh Ajabde, kemudian berlalu dari sana di ikuti oleh para prajuritnya, Ajabde merasa sedih melihat situasi yg terjadi saat ini, tiba-tiba Ajabde teringat pada Laksmi sapi piarannya “Aku punya ide, Laksmi, dia pasti bisa memberikan pesan ini ke Pangeran Pratap!” Ajabde segera menghampiri Laksmi & memintanya agar menemui Pangeran Pratap, Ajabde mengikatkan dupattanya dileher Laksmi kemudian melepas tali yg mengikat leher Laksmi & menyuruh Laksmi pergi mencari Pangeran Pratap dimanapun dia berada 
Dipasar, teman-teman Pangeran Pratap ingin membeli Jalebi (makanan ringan yg dijual dipasar) “Pangeran Pratap, aku ingin membeli jalebi, apakah kau juga mau membelinya?”, “Tdak, tdak, aku tdak mau membelinya” kedua teman Pangeran Pratap nampak sedih “Ayolah, pangeran, aku mohon, ayoo kita beli makanan itu”, “Baiklah” akhirnya mereka bertiga menghampiri penjual jalebi tersebut, saat itu Gohar masih terus mengikuti Pangeran Pratap dibelakang 
Ditenda Jalal, Jalal saat itu juga sedang mencicipi jalebi “Sekarang aku ingin pergi utk membeli makanan ini sendiri & mencicipinya” ujar Jalal kemudian berlalu keluar tendanya, sedangkan Pangeran Pratap yg sedang menuju kepenjual jalebi kembali merasa ada orang yg mengikutinya dibelakangnya, Pangeran Pratap segera berbalik kebelakang namun Gohar kembali bersembunyi, tepat pada saat itu ketika Gohar sedang menghindar dari tatapan Pangeran Pratap, Gohar hampir saja menabrak Jalal & Bhairam Khan yg juga sedang berjalan-jalan dipasar “Yang Mulia, maafkan aku, aku kesini mengikuti Pangeran Pratap & dia telah sampai disini, dipasar ini” ujar Gohar, Jalal marah & geram mendengar ucapan Gohar “Yang Mulia, lebih baik kita kembali ketenda kita saja” Bhairam Khan langsung menggeret lengan Jalal “Aku tdak takut dgn Pangeran Pratap, Khan Baba (panggilan Jalal ke Bhairam Khan)! Aku ingin mencicipi jalebi!” Jalal bersikeras hendak menuju ketempat Pangeran Pratap namun Bhairam Khan terus mencegahnya 
Didesa, Chakrapani akhirnya bisa dilumpuhkan oleh para prajurit Afghanistan, Chakrapani menjadi bual-bualan para prajurit itu, Chakrapani dilempar kesana kemari, tubuh Chakrapani lemas & tdak memberikan perlawanan apapun, para prajurit Afghanistan merasa senang, apalagi ketika Chakrapani jatuh terkulai lemas ditanah, mereka tertawa terbahak-bahak melihat Chakrapani yg sudah tdak berdaya, kemudian mereka menginjak-injak tubuh Chakrapani, tak lama Mahmud Shah datang menghampiri para prajuritnya, salah satu orang kepercayaan Mahmud Shah mengabarkan kalau Chakrapani adalah teman Pangeran Pratap, tak lama kemudian ayah mertua Chakrapani menghampiri Chakrapani bermaksud hendak menolongnya namun para prajurit Afghanistan itu malah menghajar ayah mertua Chakrapani & Chakrapani hingga babak belur 
Dikerajaan Bijolia, Shobagyawati terbangun dari pingsannya sambil berteriak ketakutan, Ajabde, Ratu Hansa Bai & Phool berusaha menenangkan Shobagyawati “Lalu siapa yg akan menyelamatkan kita dari prajurit Afghanistan itu, Ajabde, mereka datang dgn pasukan yg sangat besar” Shobagyawati semakin ketakutan “Shobagyawati, berdoalah pada Dewa” 
Sinopsis Mahaputra Episode 202
Dipasar, ketika Pangeran Pratap sedang melihat kesekelilingnya, tiba-tiba Pangeran Pratap melihat Jalal sedang ngobrol dgn seseorang yg sebenarnya itu adalah Bhairam Khan yg berdiri membelakangi Pangeran Pratap, Jalal & Bhairam Khan sedang membahas tentang kehadiran Pangeran Pratap dipasar itu, sementara Pangeran Pratap merasa senang karena bisa ketemu dgn Jalal, teman lamanya yg dulu bertemu di kuil Meera Bai, dgn perasaan senang karena akan bertemu dgn teman lama, Pangeran Pratap segera menghampiri Jalal dgn senyumnya yg mengembang diwajahnya, dari kejauhan Gohar yg melihat Pangeran Pratap menghampiri Jalal merasa kebingungan & heran, sedangkan Jalal masih terus berdebat dgn Bhairam Khan.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 203

Artikel keren lainnya: