SEBELUMNYA KLIK DISINI
Jalal sedaag dibantu Jodha mengenakan jubahnya. Jalal berkata: “Aku dengar dari Amijan bahwa Aram Banu punya keinginan agar kita mengulang upacara pernikahan ini saat pesta Ultah Pernikahan kita nanti” Jodha tertawa: “Shahensha itukan hanya permintaan anak kecil. Apakah kau menganggapnya serius?” Jalal: “Aku akan bahagia karena sekali lagi bisa menikahi mu” Jodha proetes: “Akan tetapi Shahenshah” Jalal: “Hentikan jangan berkata lagi. Berilah aku kesempatan untuk mengucapkan betapa cinta ku. Biarkanlah kita akan melakukannya lagi” Jodha berkata: “Seperti memang terdengar akan menyenangkan” Jalal: “Benar begitu kan” Jodha berkata lagi: “Akan tetapi Shahenshah kau harus melakukannya sesuai adat Rajvanshi. Kau harus datang dengan prosesi khas Rajvansi (Baraat)” Jalal menjawab: “Tentu aku akan datang dengan prosesi besar dan mengulang menjadikan mu istri ku” Jodha kemudian berkata “Baiklah kalau begitu aku pamit dulu” Jalal menghentikan Jodha: “Hei kau memangnya mau kemana?” Jodha: “Aku harus pergi berdoa ke Mandir Shahenshah” Jalal tersenyum dan mempersilahkannya pergi.Jodha sedang membagikan Prasad (makanan sesaji yang dibagikan setelah Pooja/Doa). Ia bersama lain membagikannya kepada kaum fakir miskin menanti didekat Kuil (Mandir). Tiba-tiba Jodha melihat ada seorang wanita fakir miskin yang duduk jauh menyindiri. Jodha merasa iba dan meminta Moti Bai melanjutkan pembagian Prasad sementara ia medatangi wanita fakir itu. JOdha datang mendekat dan memberi Prasad kepadanya. Jodha kaget dan kasihan melihat ternyata sebagian besar wajah fakir itu catat karena luka bakar. Jodha berkata: “Ya Tuhan kenapa diri mu?” Lalu ia memberikan Prasad itu. Akan Jodha malah tambah terkejut saat sang fakir menengadahkan kepalanya. Ternyata wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Laboni. Sepatuh wajah Laboni rusak berat karena terbakar ia pun memandang Jodha dengan memelas sambil berkata lirih: “Jodha” Sementara itu Jodha pun terbelalak bagaikan tak percaya: “Kau kah iut? Aku kira kau sudah mati!” Laboni dengan memelas berkata: “Ya aku Laboni. Akan tetapi Laboni yang dahuku ingin menghancurkan mu telah binasa sudah. Aku mohon maafkan aku Jodha. Aku bukan Laboni yang dahulu kau kenal. Aku ingin memohon pengampunan dari mu” Jodha marah dan menarik tangannya hendak pergi sambil berkata: “Enyah lah kau! Aku tak mau melihat atau mendengar mu lagi mengerti!!!” Laboni memegangi kaki Jodha dan memohon: “Aku mohon kau jangan lakukan ini Jodha. Ampunilah aku. Tubuh ku telah penuh terluka bakar. Aku tak ingin juga terbakar dalam dosa-dosa ku” Dengan geram Jodha berkata: “Kau telah memperoleh ganjaran mu. Kau harus melanjutkan hidup mu seperti ini” Lagi-lagi Laboni mengiba: “Jikakau kau tak memaafkan ku maka aku akan selama nya seperti ini. Tolong lah ampuni aku” Laboni terus mengiba dan merengek mohon ampunan. Ia menangsi terisak-isak. (OMG jangan-jangan air mata buaya nih. Labonbin ngak boleh dipercaya) Jodha tampak melemah dan membantu Labonbin berdiri. Jodha berkata: ”Sudahlah berhenti jangan merengek lagi. Aku telah memaafkan mu” Hari ini adalah Uktrah Pernikahan ku maka aku atas nama cint aku kau ku maafkan” (OMG Jodha! Kenaifan dan terlalu baik hati mu itu yang selalu disalah gunakan orang. Ngak kapok ya) Labonbin mulai lagi dengan permintaan lainnya. Labonbin bilang: “Terimakasih Terimakasih banyak atas kebaikan mu. Akan tetapi aku juga berdosa kepada Shahenshah, maka aku mohon dijinkan datang ke istana untuk meminta ampunan darinya. Aku ingin mendoakan diri mu. Aku telah kehilangan Ibu ku dan tubuh ku luka bakar parah, sekarang aku hanya ingin menjadi perempuan baik-baik. Akan tetapi setelah semua yang kulakukan pada mu, aku mengerti jika kau tak ingin mengijinkan ku ke istana. Aku belum mendapatkan ampunan sepenuhnya dari mu” (OMG Jodha ini perkataan yang mau menjebak jangan didengarkan deh) Jodha yang terlalu berjiwa besar dan naif malah menjadi serba salah. Ia lalu berkata ragu: “Baiklah kau ku pernekankan datang” Labonbin tampak senang dan amat berterimakasih atas kebaikan Jodha. Labonbin berkata: “Banyak-banyak terimakasih Jodha. Benarkah?” Jodha menjawab: “Ya benar kau boleh datang” Labonbin berkata ia serasa bermimpi. Lalu berkata: “Kau memiliki jiwa yang mulia dankau telah meringankan beban ku” Jodha pergi dari sana.
LANJUT KEBAGIAN BERIKUTNYA KLIK DISINI
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis JODHA AKBAR