Beranda · SINOPSIS SHEHRAZAT · SINOPSIS CANSU DAN HAZAL · SINOPSIS MAHAPUTRA · SINOPSIS CINTA DI MUSIM CHERRY · Ashoka ANTV

SINOPSIS ASHOKA SAMRAT EPISODE 114



http://hrn07.blogspot.com




Masih scene Rajaji, Nicator dan Ahankara di koridor.
"Rajajiraaj, aku tahu kau mengkhawatirkan
putrimu. Aku akan menjaganya. Aku berjanji dan jika sesuatu terjadi padaku maka anak buahku-lah yang akan memenuhi janji mereka." ucap Nicator.
Rajaji menatap Nicator dengan tajam, kemudian ia berkata pada putrinya.
"Ahankara, percayalah pada ayahmu ini, aku tidak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu."
Ahankara hanya bisa menatap ayahnya dengan sedih.

Rajaji dibawa ke pengadilan.
Bindusara : "Apa yang ingin kau katakan, Rajaji?"
Rajaji : "Setiap orang memiliki keinginan terakhir, bahkan jika ia pengkhianat sekalipun."
Bindusara : "Apa yang kau inginkan?"
Rajaji : "Putriku tidak bersalah, dia tidak tau tentang konspirasi ini sama sekali, aku ingin Anda mengampuninya."
Bindusara : "Kau kehilangan permintaan terakhirmu, karena aku tidak pernah memutuskan untuk menghukumnya. Aku tau dia tidak bersalah dan aku akan menjaganya. Perbuatanmu tidak akan pernah menghantuinya. Aku tidak akan membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya, dia akan tinggal disini bersama keluarga kami. Ini akan menjadi peringatan kepada orang-orang yang bermimpi untuk merebut tahta dariku. Ahankara akan menghabiskan hidupnya disini dan aku menerima tanggung jawab untuk membesarkannya dan memberikan apa yang ia perlukan."
Rajaji : "Aku tidak tau harus mengatakan apa, aku hanya bisa berterima kasih."
Bindusara : "Ada hal lain yang ingin dikatakan?"
Rajaji terliat tegang dan ingin mengatakan sesuatu tapi ga jadi. Akhirnya Bindusara memerintahkan prajurit untuk membawa Rajaraaj kembali ke penjara.

Noor sedang berada di kamarnya. Sitara, pelayannya, datang.
Sitara : "Tenanglah permaisuri. Aku mengerti rasa sakit Anda, tapi Anda harus mengendalikan diri sendiri."
Noor : "Aku menginginkan pakaianmu. Para prajurit tidak akan mengenaliku jika aku memakai pakaianmu."
Sitara : "Jika ada yang mengenali Anda, maka sesuatu tidak hanya akan terjadi pada Anda, tapi ayah Anda akan membunuhku."
Noor : "Jika kau tidak mematuhi perintahku maka aku yang akan membunuhmu sebelum dia yang membunuhmu!"

Noor bertukar pakaian dengan Sitara. Setelah siap, Noor menyembunyikan wajahnya dan mengetuk pintu. Prajurit membukannya dan membiarkan dia pergi keluar kamar.

Sementara itu...
Subrasi : "Pangeran Syamak adalah yang paling terpengaruh dengan semua ini, dia trauma dengan kebakaran dan bukan permasalahan Justin, dia tidak mau makan."
Charumitra : "Seorang anak hanya akan meniru ibunya saja, Noor telah membuatnya lemah. Lihat Sushima, ia telah mengambil tanggung jawab atas dirinya sendiri, dia sedih tapi tetap pergi untuk mencari Yang Mulia."
Subrasi : "Tapi Syamak masih sangat kecil, ia membutuhkan bimbingan dan bahkan permaisuri Noor juga perlu bantuan."
Charumitra : "Kita tidak bisa membuat mereka berjalan dengan menuntun tangan mereka. Ya kita bisa memilih pelayan yang bisa menangani Syamak."
Dharma tidak sengaja memecahkan vas bunga. Charumitra menegurnya.
Charumitra : "Dimana perhatianmu?"
Ashoka datang kesana dan melihat semua ini.
Charumitra : "Kau pasti menguping pembicaran kami. Kau selalu melakukan kesalahan. Aku tidak mengerti bagaimana Subrasi menghadapimu. Jika kau adalah pelayanku, maka aku akan melemparmu keluar."
Merasa tersakiti karena ibunya dihina, Ashoka mencoba untuk campur tangan namun Dharma menghentikannya.
Subrasi : "Sudahlah permaisuri Charumitra, jangan memperbesar masalah."
Setelah itu mereka pergi.

Dharma langsung membersihkan sisa pecahan vas.
Ashoka : "Mengapa ibu menghentikanku? Dia telah membentak ibu dan ibu mengatakan padaku agar tidak mendengarkan penghinaan dari siapapun?"
Dharma : "Aku bilang padamu untuk bangkit tapi bukan berarti kau harus melawan mereka, kau menghina mereka, permaisuri Charumitra lebih tua darimu dan ia adalah istri Yang Mulia, kau harus mengerti batasan."
Ashoka : "Baiklah, tapi aku tidak akan membiarkan ibu melakukan pekerjaan ini."
Dharma : "Tidak...Ini pekerjaan yang mudah, orang-orang yang bekerja seperti ini adalah bagian yang penting dari negara."
Ashoka : "Orang macam apa ibu ini? Ibu tersenyum setelah mendengarkan semua itu? Aku akan menjadi orang penting dan ibu akan dihormati nanti."

Noor datang ke penjara diam-diam dan melesatkan panah ke arah prajurit kemudian ia mematika obor yang ada disana. Para prajurit kebingungan. Noor pergi ke tempat dimana Justin ditahan.
Justin : "Kau tidak boleh datang kemari."
Noor : "Tapi ini penting, Justin! Aku ingin tau mengapa kau menghukumku dan putramu? Mengapa kau mengakhiri hidup kita? Aku tahu kau tidak bisa melakukan semua ini, kau bilang padaku bahwa kau tidak terlibat dalam semua ini."
Justin : "Aku sudah berbohong padamu, aku yang melakukan semua ini."
Noor : "Kau ingin aku dan Syamak hangus di istana itu? Beritahu aku, mengapa kau meminta kami untuk pergi dari sana?"
Justin : "Aku ingin menyelamatkanmu."
Noor : "Mengapa kau melakukan semua ini untuk wanita itu? wanita yang tidak pernah menghormatimu, yang tidak pernah mengerti hubungan kita? yang siap untuk melihat anaknya mati..."
Justin langung menghentikan omongannya.
Justin : "Jika kau mencintaiku maka kau harus diam."
Noor : "Ketika aku mencoba untuk membakar diri hari itu, kau sangat ketakutan, kau tidak bisa menanggung goresan pada tubuhku dan kau mengharapkanku untuk melihat dirimu sekarat?"
Justin : "Kau harus melakukan ini untukku dan Syamak."
Noor : "Syamak menganggapmu sebagai guru, saat ia harus tahu bahwa kau ingin membunuhnya, dia akan terluka tapi aku akan mengatakan padanya bahwa kau tidak bersalah."
Justin : "Jika kau mencintaiku turuti keinginanku, aku tidak pernah meminta apapun darimu, sebelum aku mati aku ingin meminta keinginan terakhir darimu, ini baik untukmu dan Syamak."
Noor : "Kau bukan Justin yang dulu. Aku akan memberitahu semua orang bahwa kau tidak bersalah, aku akan memberitahu Yang Mulia juga."
Justin : "Ketika ia akan bertanya bagaimana kau begitu yakin maka apa yang akan kau katakan padanya? Kau akan memberitahu hubungan kita dengan dia?"
Noor : "Ya, jika diperlukan maka aku juga akan memberitahu Bindusara tentang hal itu."
Justin : "Tidak akan baik jika kau mengatakan kebenaran, Syamak akan berada dalam bahaya. Orang-orang akan menyebutnya apa nanti? Tidak akan ada orang yang menerima dia sebagai raja. Kau harus diam demi putra kita, berjanjilah bahwa kau tidak akan melakukan apapun untuk menyelamatkanku, ini adalah keinginan terakhirku. Jika kau penuhi maka aku akan mati dengan tenang, berjanjilah padaku."
Noor menangis.
Noor : "Aku berjanji." ia pergi.
Justin : "Aku minta maaf, Noor, aku telah berjanji padamu untuk selalu bersamamu, tapi aku tidak bisa memenuhinya, apa yang aku lakukan adalah demi dirimu dan putra kita, aku tidak ingin putraku menjalani hidup sepertiku, aku tidak ingin putraku tidak bisa memenuhi keinginan ibunya sepertiku."
*Kalo dipikir-pikir kasihan juga mereka, apalagi Syamak...*


Charumitra : "Aku telah membuatkan racun untukmu. Lebih baik mati daripada mendengar bahwa kau selalu kalah dari Ashoka."
Sushima : "Apa yang bisa aku lakukan jika ia menemuka ayah lebih dulu sebelum aku?"
Charumitra : "Kematian Justin adalah hal yang besar, jika kau menggunakan akalmu untuk mengambil keuntungan dari situasi ini, aku ingin melakukannya tapi aku tidak ingin terlibat dalam semua itu karena semua orang sedang dicurigai sekarang."
Sushima : "Ini artinya...Jika ibu tidak mau terlibat maka aku yang akan melakukannya, begitu?"
Charumitra : "Kau masih anak-anak, kau bisa melakukan apa saja."
Khalatak datang ke sana.
Khalatak : "Aku sudah memikirkan apa yang akan pangeran Sushima lakukan, kita akan melakukan sesuatu yang membuat pangeran Sushima mengalahkan Acharya Chanakya."
Sushima : "Apa?"
Khalatak : "Kita akan membuat brahmana (pendeta) memihakmu, kita dapat mempengaruhi keputusan Yang Mulia dengan itu. Banyak Brahmana yang berpikir bahwa Acharya Chanakya tidak berada di jalan yang benar dalam keagamaan, sementara itu yang lain melihatnya (Chanakya) sebagai kepercayaan raja dan menghormatinya.
Sekarang aku akan mengambil keuntungan dari dua pemikiran yang berbeda, aku akan mengangkat topik ini saat pengumuman ahli waris."
Sushima : "Dengan begitu para Brahmana akan memaksa ayah untuk mengumumkan namaku."
Khalatak : "Kau tidak boleh menerima permintaan Yang Mulia ini."
Sushima : "Mengapa?"
Khalatak : "Saat ini Yang Mulia memiliki keraguan yang serius pada orang-orang yang ingin tahta saat ini, jadi pangeran Sushima akan mengatakan bahwa dia tidak memerlukan tahta tapi kasih sayang Yang Mulia pada saat ini, pertama kau harus mendapatkan kasih sayang Yang Mulia terlebih dahulu."
Charumitra : "Pemikiran yang bagus, Amatya. Anda berpikir seperti Chanakya."
Khalatak senang mendengar itu.
ARTIKEL TERKAIT Sinopsis ABAD KEJAYAAN

Artikel keren lainnya: