http://hrn07.blogspot.com
Sinopsis Mahaputra Episode 75 (Tayang 26 September 2013 On Sony TV)
Di Istana, Mahaputra sedang menunggu ibunya datang, agar mereka bisa
pergi meninggalkan Istana, dia ditemani oleh Sajja dan Girjadai,
Mahaputra terlihat gelisah, dia bertanya pada mereka dimana ibunya, dia
mengatakan kalau mereka harus segera pergi meninggalkan Istana, tak lama
Jaiwanta datang, dia menghampirinya,
Mahaputra bertanya mengapa dia lama sekali, tiba tiba Jaiwanta
mengatakan kalau dia tidak bisa pergi dengannya, Mahaputra terkejut
mendengarnya, dia mengatakan kalau dia telah mengatakan padanya kemarin
malam kalau dia akan ikut kepadanya, kemudian dia bertanya apa yang
terjadi, Jaiwanta mengatakan kalau dia harus memenuhi tugasnya menjadi
seorang pimpinan Ratu Mewar, Sajja sedih melihat mereka, kemudian
Mahaputra memahami ibunya, dan dia setuju akan keputusan ibunya, dengan
perasaan sedih Mahaputra mengambil berkat dari ibunya, Jaiwanta
memberikan berkatnya, Mahaputra juga mengambil berkat dari Sajja dan
Girijadai, dengan sedih Jaiwanta memintanya untuk pergi, kemudian
Mahaputra pergi, mereka semua merasa sedih melihat kepergian Mahaputra
Dikoridor Istana, Mahaputra berjalan menuju keluar Istana, melihat
kepergian Mahaputra, seorang prajurit berkata pada prajurit yang lain,
dia mengatakan kalau Mewar akan merasa kehilangan setelah kepergian
Mahaputra, prajurit yang satunya setuju dengan perkataan prajurit itu,
sebelum sampai diluar istana, orang orang Mewar sedang menunggu
Mahaputra, Mahaputra sedih melihat mereka, dari balik jendela Uday
melihat Mahaputra dengan perasaan sedih, Mahaputra mengatakan kalau dia
akan pergi, mendengar itu, mereka mengatakan kalau mereka tidak ingin
Mahaputra pergi, lalu mereka bertanya bagaimana dia bisa pergi
meninggalkan mereka, mahaputra berkata pada mereka dengan sangat
bijaksana, dia mengatakan kalau mereka harus mendengarkan Raja mereka
karena dia adalah orang yang selalu melindungi mereka, tempat berlindung
mereka dan yang memberikan mereka makanan pada waktunya, baik mereka
butuh akan itu atau tidak, semua orang terdiam, Mahaputra juga
mengatakan kalau dia tidak bisa melakukan hal seperti itu pada Mewar,
kemudian Mahaputra bertanya “lalu mengapa mereka mendukungnya, mendegar
itu mereka membungkuk kepala mereka pada Mahaputra, kemudian Mahaputra
mengatakan pada mereka untuk membiarkan dia pergi, lalu mereka memberi
salam pada Mahaputra, Mahaputra membalas salam mereka, kemudian
Mahaputra bergerak untuk pergi, dari balik jendela Uday melihat dan
mendengar semua yang dikatakan Mahaputra, dia terlihat sangat sedih dan
mengatakan kalau mahaputra memiliki kualitas untuk menjadi seorang Raja,
tapi sayangnya nasib sangat kejam padanya,
Di luar Istana,
Chundawat datang dengan membawa beberapa pelayan, Mahaputra heran
melihatnya, Chundawat mengatakan kalau pelayan itu akan melayaninya,
Mahaputra bertanya untuk apa dia melakukan itu, Chundawat kemudian
menjelaskan padanya apa yang akan dilakukan para pelayan itu untuk
melayaninya, Mahaputra mengatakan kalau dia tidak membawa salah satu
dari mereka, Chundawat mencoba meyakinkan Mahaputra kalau mereka tidak
akan menghalanginya untuk melakukan tugasnya sebagai orang biasa
sebagaimana yang telah diperintah oleh ayahnya, Mahaputra mengatakan
kalau dia tidak akan melakukan itu, dia juga mengatakan kalau sebagai
anak yang baik, dia harus melakukan apa yang telah diperintahkan
padanya, Chundawat merasa khawatir, kemudian pada saat itu, seorang
prajurit datang dan mengatakan kalau ada sebuah dari Delhi, prajurit itu
memberikan suratnya pada Chundawat, melihat itu Mahaputra mengatakan
padanya kalau ini adalah hal yang sangat penting, kemudian dia meminta
kalau dia harus segera pergi ke dalam untuk memberikan surat itu pada
Yang Mulia, kemudian Mahaputra pamit padanya,
Di Koridor Istana,
Jaiwanta dan beberapa pelayannya berjalan menuju kamarnya, setelah
sampai dikamarnya, Jaiwanta meminta para pelayannya untuk memberikan
pakaian dan perhiasannya untuk dibegikan sebagai amal, Girjadai bertanya
mengapa dia melakukan semua itu, Jaiwanta dengan sedih mengatakan kalau
dia telah melakukan dosa dan dia harus bertobat untuk hal itu, kemudian
Girjadai dan para pelayan lainnya pergi dengan membawa semua barang
barangnya, Jaiwanta merasa sedih akan kepergian Mahaputra, dia memandang
kearah patung dewa krisna,
Dikamar Uday, Chundawat menginformasikan
pada Uday kalau Raja Humayun telah meninggal dunia, dan Raja Hemu telah
merebut takhta Delhi darinya, Chundawat juga menyatakan kalau
mata-matanya mengatakan bahwa Jalal berniat untuk mengalahkan Raja Hemu
dan akan mengambil kembali Tahta Dekhi dan memerintah disana, Uday
mengatakan kalau Jalal 2 tahun lebih muda dari Mahaputra, dan bagaimana
bisa dia mampu untuk menangani sebuah kerajaan yang besar seperti itu,
Chundawat mengatakan kalau Jalal dibimbing oleh orang yang kejam dan
gagah berani yaitu Bairam Khan, (setiap mereka menyebut nama Jalal,
wajah Jalal diperlihatkan tapi kurang jelas, hehe sekedar info)
Disuatu tempat, seseorang terlihat dengan sebuah pedang ditangannya,
tubuhnya penuh dengan darah, dia terlihat orang yang sangat kejam (dia
adalah Bhairam Khan), kemudian dia membasuh wajahnya dengan air, tiba
tiba seorang prajurit datang dan bertanya padanya ”apa yang harus mereka
lakukan pada tawanan mereka, Bhairam Khan mengatakan kalau mereka harus
dibunuh tanpa belas kasih didepan semua orang, dia juga mengatakan
kalau dia akan menemui Jalal untuk memberitahu kalau ayahnya telah
meninggal,
Dikamar Uday, dia dan Chundawat masih membicarakan tentang Jalal dan Bhairam Khan,
Disebuah tenda, seorang anak kecil berteriak histeris, ternyata dia
adalah Jalal, Bhairam Khan telah mengatakan tentang kematian Ayahnya,
Bhairam Khan mencoba untuk menenangkannya, setelah Bhairam Khan selesai bicara, wajah Jalal pun terlihat,