Sinopsis Mahaputra Episode 75 (Tayang 26 September 2013 On Sony TV)
Di Istana, Mahaputra sedang menunggu ibunya datang, agar mereka bisa pergi meninggalkan Istana, dia ditemani oleh Sajja dan Girjadai, Mahaputra terlihat gelisah, dia bertanya pada mereka dimana ibunya, dia mengatakan kalau mereka harus segera pergi meninggalkan Istana, tak lama Jaiwanta datang, dia menghampirinya,
Dikoridor Istana, Mahaputra berjalan menuju keluar Istana, melihat kepergian Mahaputra, seorang prajurit berkata pada prajurit yang lain, dia mengatakan kalau Mewar akan merasa kehilangan setelah kepergian Mahaputra, prajurit yang satunya setuju dengan perkataan prajurit itu, sebelum sampai diluar istana, orang orang Mewar sedang menunggu Mahaputra, Mahaputra sedih melihat mereka, dari balik jendela Uday melihat Mahaputra dengan perasaan sedih, Mahaputra mengatakan kalau dia akan pergi, mendengar itu, mereka mengatakan kalau mereka tidak ingin Mahaputra pergi, lalu mereka bertanya bagaimana dia bisa pergi meninggalkan mereka, mahaputra berkata pada mereka dengan sangat bijaksana, dia mengatakan kalau mereka harus mendengarkan Raja mereka karena dia adalah orang yang selalu melindungi mereka, tempat berlindung mereka dan yang memberikan mereka makanan pada waktunya, baik mereka butuh akan itu atau tidak, semua orang terdiam, Mahaputra juga mengatakan kalau dia tidak bisa melakukan hal seperti itu pada Mewar, kemudian Mahaputra bertanya “lalu mengapa mereka mendukungnya, mendegar itu mereka membungkuk kepala mereka pada Mahaputra, kemudian Mahaputra mengatakan pada mereka untuk membiarkan dia pergi, lalu mereka memberi salam pada Mahaputra, Mahaputra membalas salam mereka, kemudian Mahaputra bergerak untuk pergi, dari balik jendela Uday melihat dan mendengar semua yang dikatakan Mahaputra, dia terlihat sangat sedih dan mengatakan kalau mahaputra memiliki kualitas untuk menjadi seorang Raja, tapi sayangnya nasib sangat kejam padanya,
Di luar Istana, Chundawat datang dengan membawa beberapa pelayan, Mahaputra heran melihatnya, Chundawat mengatakan kalau pelayan itu akan melayaninya, Mahaputra bertanya untuk apa dia melakukan itu, Chundawat kemudian menjelaskan padanya apa yang akan dilakukan para pelayan itu untuk melayaninya, Mahaputra mengatakan kalau dia tidak membawa salah satu dari mereka, Chundawat mencoba meyakinkan Mahaputra kalau mereka tidak akan menghalanginya untuk melakukan tugasnya sebagai orang biasa sebagaimana yang telah diperintah oleh ayahnya, Mahaputra mengatakan kalau dia tidak akan melakukan itu, dia juga mengatakan kalau sebagai anak yang baik, dia harus melakukan apa yang telah diperintahkan padanya, Chundawat merasa khawatir, kemudian pada saat itu, seorang prajurit datang dan mengatakan kalau ada sebuah dari Delhi, prajurit itu memberikan suratnya pada Chundawat, melihat itu Mahaputra mengatakan padanya kalau ini adalah hal yang sangat penting, kemudian dia meminta kalau dia harus segera pergi ke dalam untuk memberikan surat itu pada Yang Mulia, kemudian Mahaputra pamit padanya,
Di Koridor Istana, Jaiwanta dan beberapa pelayannya berjalan menuju kamarnya, setelah sampai dikamarnya, Jaiwanta meminta para pelayannya untuk memberikan pakaian dan perhiasannya untuk dibegikan sebagai amal, Girjadai bertanya mengapa dia melakukan semua itu, Jaiwanta dengan sedih mengatakan kalau dia telah melakukan dosa dan dia harus bertobat untuk hal itu, kemudian Girjadai dan para pelayan lainnya pergi dengan membawa semua barang barangnya, Jaiwanta merasa sedih akan kepergian Mahaputra, dia memandang kearah patung dewa krisna,
Dikamar Uday, Chundawat menginformasika
Disuatu tempat, seseorang terlihat dengan sebuah pedang ditangannya, tubuhnya penuh dengan darah, dia terlihat orang yang sangat kejam (dia adalah Bhairam Khan), kemudian dia membasuh wajahnya dengan air, tiba tiba seorang prajurit datang dan bertanya padanya ”apa yang harus mereka lakukan pada tawanan mereka, Bhairam Khan mengatakan kalau mereka harus dibunuh tanpa belas kasih didepan semua orang, dia juga mengatakan kalau dia akan menemui Jalal untuk memberitahu kalau ayahnya telah meninggal,
Dikamar Uday, dia dan Chundawat masih membicarakan tentang Jalal dan Bhairam Khan,
Disebuah tenda, seorang anak kecil berteriak histeris, ternyata dia adalah Jalal, Bhairam Khan telah mengatakan tentang kematian Ayahnya, Bhairam Khan mencoba untuk menenangkannya,