HRN MEDIA (hrn07.blogspot.co.id)
Sinopsis Beintehaa Episode 80
By :
#RS
Dikamar, Zain dan Aaliya berjabat tangan dan mengatakan “kita sekarang
berteman seumur hidup, setelah selesai Zain bertanya “mengapa kau
terlihat seperti itu, kau telah melakukan banyak hal demi persahabatan,
Aaliya bertanya “hanya persahabatan, hanya persahabatan?, Zain
mengatakan “jawaban ku tidak akan berubah jika kau bertanya berulang
kali, Aaliya mencoba lebih dekat pada Zain, Zain terlihat ketakutan,
Zain mundur menjauh dari Aaliya sedangkan Aaliya semakin mendekat, Zain
mencoba untuk pergi, tapi Aaliya menghalanginya,
Aaliya mengatakan “jika kau telah melakukannya demi persahabatan,
maka kau harus mengikutinya, Aaliya melihat wajah Zain mulai tegang,
lalu dia tertawa, Aaliya bertanya “mengapa kau begitu gugup?, Zain
mengatakan “aku tidak gugup, lalu Aaliya meminta Zain untuk mengatur
furnitur pernikahan mereka, Zain menemukan alat alat dapur, Zain
bertanya “apakah semua ini akan disimpan di dapur?, ibu tidak akan
mengizinkannya, mereka
kemudian menyimpannya di dalam lemari, tiba tiba mereka berdua melihat
foto pernikahan mereka, mereka teringat bagaimana mereka menikah dan
bagaimana mereka telah menghabiskan waktu bersama-sama, mereka saling
pandang,
Fahad menegur Nafisa dan Shaziya untuk tidak
menganggu setelah dia mengirim anak-anak mereka untuk piknik, Shaziya
mengatakan “mereka adalah guru yang tidak bertanggung, mereka tidak
menelpon kami, Fahad mengatakan “aku yang akan membawa anak-anak, lalu
dia pergi, tiba tiba Fahad melihat Barkath berdiri di luar ruangan,
Fahad mengatakan “masuklah, bicara dengan istri-istri ku sampai aku
kembali dengan anak-anak, Nafisa dan Shaziya memberi salam padanya,
Barkath bertanya “mengapa kak Fahad terlihat sangat marah?, mengapa
kalian tidak bisa menenangkannya,
mereka berdua teringat bagaimana mereka mengendalikan Fahad, Shaziya
mengatakan “bahkan setelah minum ramuan dari bangali baba, aku tidak
bisa membuat dia tunduk, Barkath bertanya “bagaimana hal ini bisa
terjadi?, Shaziya mengatakan “aku akan menceritakan semua kisah secara
perlahan nanti,
Usman dan Surayya masuk ke kamar Barkath mereka
melihat dia sedang tidur, Usman mengatakan “orang tua merasa tenang
setelah melihat anak mereka,
Di pagi hari, Surayya
menunjukkan foto masa kecil anak-anak mereka pada Fahad, Zain dan
Barkath, Surayya berkata pada Barkath “kau selalu memanggil Fahad
“Bhaiyyu dan Fahad sering memanggil mu “Bakbak, mendengar itu Fahad dan
zain mengejek Barkath dengan memanggilnya “Bhakbak, Fahad bertanya
“mengapa ibu menyembunyikan foto ini bertahun-tahun,
Surayya mengatakan “ibu tidak ingin menjadi sedih ketika melihat foto
Barkath, tak lama Aaliya datang bersama dengan Chandbibi dengan membawa
teh dan Pakodas (makanan ringan), Barkath mengatakan “aku sangat
menyukai pakodas, mereka semua mulai menikmatinya,
Aaliya
meminta izin dari Usman dan Surrayya untuk mengadakan acara pengajian
karena Barkath telah datang kembali, Usman mengatakan “ini adalah ide
yang sangat baik, kau tidak perlu meminta izin, Surayya juga menyukai
ide itu dan mengatakan “pengajiannya akan diadakan besok, Aaliya senang
mendengarnya,
Usman mendapat telepon dari Shabana, tiba tiba
Surayya datang dan mengatakan “apakah telepon itu dari Shabana?, Usman
mengangguk, Shabana mengatakan “aku ingin bicara dengannya, Shabana
mengangkat teleponnya dan mengatakan “Shabana, kami merasa bahagia
karena Barkath telah kembali, Surayya mengatakan “aku akan menerima
ucapan selamat secara pribadi ketika kalian datang dengan keluarga mu
dan bertemu dengan kami, Shabana mengatakan “kami akan datang, lalu
mereka menutup teleponnya, Shabana merasa bahagia dan berkata pada
Ghulam “aku merasa senang karena Surayya telah menerima kita, Ghulam
mengatakan “aku sangat khawatir ketika putri ku tidak datang selama 15
hari, bagaimana seseorang bisa tinggal tanpa putri mereka selama 18
tahun, semua itu terjadi karena saudara ku sendiri, Shabana mengatakan
“jangan berpikir tentang hal itu,
Shaziya dan Nafisa mengatakan
“Barkath datang tsecara iba-tiba dan memberitahu tentang insiden yang
terjadi, semuanya terlihat seperti direncanakan, dari luar Aaliya
mendengarkan pembicaraan mereka,
Zain melihat Barkath
sedang menangis, Zain bertanya “mengapa kau menangis, Barkath mengatakan
“aku telah kehilangan ayah ku Meer Khan, Zain mencoba untuk
menenangkannya,
Meer Khan dan teman nya sedang mabuk dan bermain kartu, Temannya
bertanya “mengapa kau mengirim Barkath ?, Meer mengatakan “aku mengirim
Barkath ke rumah Usman karena cek kosong, Barkath akan membawa pada ku
uang dan itu rencana, dari belakang Barkath mendengarkan percakapan
mereka, dia mulai menangis, tak lama Meer Khan melihatnya dan mengatakan
“aku telah menunggumu, cepat bawakan es untukku, tapi Barkath tidak
pergi untuk mengambilnya, melihat itu Meer mengatakan “kau adalah
seorang gadis dari keluarga kaya, itu tidak berarti aku tidak akan
membiarkanmu, kau harus memberikan uang, Meer mengambil tasnya, Meer
mencari uang ditasnya, tapi dia tidak menemukan uang di dalamnya, Meer
menegurnya karena datang tanpa membawa uang, Meer mengatakan “kau tahu
hukuman apa yang akan kau dapatkan ketika kau menyangkal diri ku, Meer
mencoba untuk memukul Barkath dengan tongkat, tapi Zain menghentikannya
dengan memegang tongkat itu, Zain memegang kerah baju Meer dan
mengatakan “jangan berani berani kau menyentuh Barkath lagi, karena
kalau tidak aku akan merusak hidupmu, Barkath merasa senang karena
kakaknya menyelamatkannya,
Precap : Aaliya melihat Barkath menyalakan korek api dan membakar sesuatu,
Like + Coment
LIKE FP ELIF 2 SCTV UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT
Artikel keren lainnya: