http://hrn07.blogspot.com
Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Dipasar,
Pangeran Pratap berusaha menghampiri Jalal dgn senyumnya yg mengembang,
Pangeran Pratap ingin mengulang kembali kenangannya bersama Jalal,
Gohar yg melihatnya dari kejauhan merasa heran, Gohar mencoba
menghentikan Pangeran Pratap agar tdak mendekati Jalal, Gohar
menghampiri seorang anak kecil yg sedang memakan jalebi, kemudian dgn
sengaja Gohar menyenggol jalebi yg dimakan oleh anak itu sehingga jalebi
itupun jatuh ketanah, anak kecil itu langsung menangis tersedu-sedu,
Pangeran Pratap yg saat itu hendak ke Jalal langsung menengok kebelakang
& melihat kearah suara anak kecil yg sedang menangis, Pangeran
Pratap menghampiri anak kecil itu yg menangis karena jalebinya terjatuh,
ibunya juga menghampirinya kemudian Pangeran Pratap mengajak anak kecil
itu utk membeli jalebi lagi, rupanya tangisan anak kecil itu juga
mengalihkan perhatian Jalal sehingga Jalal melihat Pangeran Pratap yg
sedang berjalan kearah penjual jalebi, Jalal marah sambil mengeluarkan
pedangnya, Bhairam Khan kembali mencegah Jalal utk menemui Pangeran
Pratap secara face to face
Didesa,
prajurit Bijolia & Raja Mamrat Ji sudah sampai didesa ayah mertua
Chakrapani “Lepaskan anak itu!” bentak Raja Mamrat Ji pada pasukan
Afghanistan, dipasar Jalal marah ketika melihat Pangeran Pratap “Aku
akan membunuh Pangeran Pratap, Baba Khan! Dia fikir aku ini temannya
maka dgn cara ini aku akan membunuhnya” ujar Jalal kesal & marah
“Tdak! Tdak yg Mulia, Pangeran Pratap akan membunuhmu!” Bhairam Khan
menceritakan pada Jalal bagaimana Pangeran Pratap membunuh
musuh-musuhnya “Aku adalah yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad, aku sangat
berani & aku tdak akan menyembunyikan diriku sendiri!” ujar Jalal
sambil berbalik hendak mendekat kearah Pangeran Pratap berada, dalam
perjalanan menuju ketempat Pangeran Pratap, Jalal teringat pada
ucapannya Maham Anga, ibu asuhnya.
Tiba-tiba
semua orang berlari-larian & berjalan menuju kearah Pangeran
Pratap, semua orang berlari-lari kesana kemari sambil mengikuti seekor
sapi yg berlari-larian ditengah pasar, Pangeran Pratap merasa heran dgn
keramaian yg terjadi tiba-tiba dipasar, Pangeran Pratap melihat Laksmi
sapi piaran Ajabde “Laksmi? Mengapa dia ada disini?” Pangeran Pratap
melihat ada dupatta Ajabde yg terikat dileher Laksmi, Pangeran Pratap
bisa mengetahui kalau ada keadaan genting yg disampaikan oleh Ajabde,
Pangeran Pratap bergegas pergi dari sana dgn menunggangi kudanya, Jalal
hanya bisa tertegun ketika melihat Pangeran Pratap pergi begitu saja
“Kenapa Pangeran Pratap langsung pergi cepat-cepat begitu melihat sapi
ini?” Jalal merasa penasaran dgn keberadaan Laksmi “Yang Mulia, sapi ini
adalah sapi piaraan anak perempuan Raja Bijolia” ujar Gohar
Dikerajaan
Mewar, Raja Uday Singh & Ratu Jaywanta merasa senang karena
mempersiapkan pernikahan utk Pangeran Pratap, anak sulung mereka
“Pangeran Pratap akan segera menikah, Ratu Jaywanta” Ratu Jaywanta
tersenyum senang “Kita akan mencari seorang pengantin perempuan utk
Pangeran Pratap, Rana Ji” sementara itu prajurit Mahmud Shah mulai
bertarung dgn prajurit Raja Mamrat Ji, Raja Mamrat Ji terluka, sedangkan
dikerajaan Bijolia, Ratu Hansa Bai merasa khawatir memikirkan suaminya,
Raja Mamrat Ji “Ayah pasti akan baik-baik saja, ibu” ujar Ajabde, Ratu
Hansa Bai merasa heran & cemas “Bagaimana bisa, Ajabde?”, “Karena
aku telah mengirimkan sebuah pesan utk Pangeran Pratap” Ajabde mencoba
menenangkan ibunya. Sinopsis Mahaputra Episode 203
Sementara
itu didesa tempat Raja Mamrat Ji bertarung dgn pasukan Afghanistan,
Mahmud Shah mengejek Raja Mamrat Ji yg kalah oleh pasukannya “Apa yg
akan Pangeran Pratapmu katakan pada kami? Jika seseorang akan memasuki
tanah kami maka kami akan memotong tangannya, iya kan!” ujar Mahmud Shah
sambil tertawa terbahak-bahak kemudian Mahmud Shah & pasukannya yg
tersisa menuju kebenteng kerajaan Bijolia, semua orang merasa khawatir
dgn pasukan Afghanistan.
Sepeninggal
pasukan Afghanistan, Chakrapani yg tersungkur lemas ditanah dgn kondisi
babak belur tersenyum senang, salah satu orang kepercayaan Mahmud Shah
yg tertinggal disana merasa heran “Kenapa kau tersenyum?” Chakrapani
semakin tersenyum senang “Sekarang kau akan mendapatkan hasilnya dgn
menyerang Mewar” ujar Chakrapani sambil mendengar derap kuda Pangeran
Pratap yg menghampiri kearahnya, orang kepercayaan Mahmud Shah terkejut
begitu melihat kedatangan Pangeran Pratap yg langsung membunuh para
prajurit Afghanistan dari atas kudanya, Pangeran Pratap segera turun
dari kudanya & mengecek kondisi Raja Mamrat Ji & Chakrapani
“Pangeran, aku minta maaf, karena saat ini pasukan Afghanistan sedang
bergerak menuju kerajaan Bijolia” ujar Chakrapani, Pangeran Pratap
sangat marah mendengarnya, tanpa menunggu lama Pangeran Pratap langsung
membunuh menteri Mahmud Shah tersebut
Pada
saat yg sama, Mahmud Shah & para prajuritnya telah sampai didepan
gerbang utama kerajaan Bijolia, dgn mudah prajurit Bijolia mampu
dilumpuhkan oleh pasukan Afghanistan, Mahmud Shah merasa senang karena
akhirnya bisa menduduki kerajaan Bijolia, namun belum juga Mahmud Shah
memasuki gerbang utama tersebut tiba-tiba dari arah belakang Pangeran
Pratap datang & langsung memotong kaki Mahmud Shah dgn pedangnya,
Mahmud Shah jatuh terkapar ditanah, Mahmud Shah meminta maaf didepan
Pangeran Pratap sambil menangis dgn mengatupkan kedua tangannya didepan
dada dalam posisinya terbaring lemah ditanah, Pangeran Pratap
mengampuninya & menyuruh pasukan Afghanistan agar membawa Mahmud
Shah pergi dari sana
Ditenda
Jalal, Jalal marah karena tdak bisa membunuh Pangeran Pratap, padahal
Pangeran Pratap sudah sangat dekat sekali dgn dirinya “Cukup sudah
buatku! Aku hanya ingin membunuh Pangeran Pratap! Aku telah menghabiskan
banyak uang koin emas hanya utk menghabisi Pangeran Pratap!” Gohar
hanya bisa diam saja mendengarkan amukan Jalal padanya, tak lama
kemudian salah seorang prajuritnya mengabarkan pada Jalal kalau Pangeran
Pratap telah menghajar Mahmud Shah “Kalau begitu kita harus segera
pergi dari sini, yg Mulia” ujar Bhairam Khan, namun Jalal menolak “Aku
kesini utk membawa putri Phool bersamaku, aku tdak mau meninggalkan
tempat ini!” bentak Jalal lantang.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 204