Sinopsis By #SALLYDIANDRA
Di kerajaan
Bijolia, Pangeran Pratap & rombongannya bersiap-siap pulang ke
Mewar, sementara Ajabde hanya bisa melihatnya dari jendela kamarnya yg
terletak diatas dgn perasaan sedih, Phool nampak memasuki tandunya,
sementara teman-teman Pangeran Pratap yg sudah bersiap hendak berangkat,
bertanya pada Pangeran Pratap yg nampak gelisah karena tdak dilihatnya
Ajabde disana “Apakah kita harus pergi, pangeran?” sesaat Pangeran
Pratap nampak bingung & berkata “Baiklah, kita pergi sekarang”, saat
itu Gohar sedang berada diatas balkon dgn seekor burung merpati
ditangannya “Pangeran Pratap akan pergi ke Mewar, melalui jalan yg sama
seperti yg akan dilalui oleh yg Mulia Raja Jalal” ujar Gohar sambil
menerbangkan burung merpati tersebut yg membawa pesan utk Jalal, tak
lama kemudian Gohar memasuki tandunya & rombongan mulai bergerak
meninggalkan Bijolia, dari atas balkon Ajabde melihat kepergian mereka
sambil menangis, Ratu Hansa Bai menghampirinya, AJabde langsung memeluk
ibunya
Ditenda
Jalal, para prajurit Jalal sedang menyiapkan diri mereka utk perang
“Aku dengar kalau orang-orang Afghanistan itu akan melakukan apa saja yg
aku inginkan” semua orang mengelu-elukan nama Jalal “Hidup yg Mulia
Raja Jalalludin Muhammad! Hidup yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad! Hidup
yg Mulia Raja Jalalludin Muhammad!” tak lama kemudian salah seorang
prajurit Jalal mengabarkan padanya bahwa mereka mendapat kabar dari
Gohar Jaan melalui seekor merpati, Jalal meminta prajurit itu utk
membacanya Sementara itu, dalam perjalanan menuju ke kerajaan Mewar,
Pangeran Pratap merasa perasaannya tdak enak, berkali-kali Pangeran
Pratap menengok kebelakang memperhatikan rombongannya, saat itu mata
Pangeran Pratap bersiborok dgn tatapan Gohar Jaan, Gohar Jaan terkejut
kemudian tersenyum kearah Pangeran Pratap namun Pangeran Pratap hanya
diam saja, sedangkan Phool sedang tersipu malu sambil membayangkan
impiannya menikah dgn Pangeran Pratap & kenangan kenangan manis
diantara mereka berdua, tiba-tiba Phool teringat pada Ajabde &
menyuruh pelayannya utk bilang ke Ajabde namun pelayannya mengabarkan
kalau Ajabde tdak ikut bersama mereka ke Mewar, Phool kaget & segera
menghentikan para pelayannya yg memanggul tandunya, Pangeran Pratap
heran ketika Phool turun dari tandunya “Ada apa, Phool?”, “Pangeran
Pratap, aku akan kembali pulang kebenteng Bijolia utk menjemput Ajabde
& aku fikir jika kau meminta dihadapannya, aku yakin dia pasti mau
ikut dgn kita” pinta Phool namun Pangeran Pratap menolaknya “Tapi aku
akan tetap membawa Ajabde ikut bersamaku ke Mewar!” ujar Phool
bersikeras, Pangeran Pratap tdak bisa berbuat banyak, Pangeran Pratap
membiarkan Phool kembali pulang ke Bijolia dgn para pelayannya
Sementara
itu, dikerajaan Bijolia Ajabde sedang memberikan instruksi pada
pelayannya utk membersihkan bekas kamar yg ditinggali Pangeran Pratap,
Ajabde membayangkan kenangan yg pernah dia alami bersama Pangeran Pratap
dikamar tersebut ketika Pangeran Pratap mencari-cari kalungnya &
ketika Ajabde membantu Pangeran Pratap membersihkan kamar yg akan
ditinggalinya, Ajabde segera menyuruh pelayannya utk merubah semua yg
ada dikamar tersebut tiba-tiba Phool muncul didepan Ajabde, Ajabde kaget
“Phool, kenapa kau pulang lagi kesini?” ujar Ajabde heran “Kenapa kau
tdak ikut bersamaku ke Mewar? Aku tahu kau pasti memikirkan Pangeran
Pratap, aku akan memberikan waktu utkmu” ujar Phool kesal “Phool,
Chittor akan menjadi seperti rumahmu sendiri, percayalah padaku” Ajabde
berusaha utk membujuk Phool “Aku membutuhkan bantuanmu yg lebih banyak
kali ini & jika kau tdak mau ikut dgnku maka aku juga tdak akan
pergi ke Chittor!” ujar Phool kesal sambil memasuki salah satu kamar
& langsung mengunci pintu kamar itu dari dalam, Gohar Jaan yg
mengikuti Phool sedari tadi Jjuga merasa cemas “Yang Mulia Raja Jalal
pasti akan menunggu dia & dia bisa saja terlambat utk menemuinya,
bagaimana ini?” bathin Gohar Jaan cemas sambil mondar mandir didekat
kamar Jalal yg saat itu juga sedang dalam perjalanan menuju ke Bijolia
teringat akan kedua mata Phool yg selalu membuatnya terbayang-bayang
tapi tiba-tiba Jalal teringat akan Pangeran Pratap, Jalal marah &
menyuruh prajuritnya agar bergerak cepat,
Sementara
kembali dikerajaan Bijolia, Gohar Jaan mencoba meminta pada Ajabde
“Tuan putri Ajabde, aku mohon, pergilah kebenteng Chittor bersama
Phool”, “Bagaimanapun juga benteng Chittor itu akan menjadi rumahnya
Phool sendiri, sedangkan aku, akan datang bersama ayah & ibuku
kebenteng Chittor” Ajabde juga bersikeras tdak mau ikut ke Mewar, Ajabde
& Ratu Hansa meminta agar Phool keluar dari kamar &
membicarakannya diluar namun tetap tdak mau keluar kamar “Ajabde, ibu
mohon, hadapilah situasi ini & pergilah ke Chittor bersama Phool”
Ajabde bingung & cemas “Baiklah, Phool, aku akan ikut bersama dgnmu
ke Chittor” dari dalam kamar Phool merasa senang ketika mendengar ucapan
Ajabde, Sinopsis Mahaputra Episode 206
Gohar
Jaan juga tersenyum senang Tak berapa lama kemudian, Phool & Ajabde
sudah sampai dimana Pangeran Pratap tadi berada, Phool sangat
mengkhawatirkan Pangeran Pratap ketika dia tdak menemukan Pangeran
Pratap & teman-temannya dimana-mana “Dia tdak mungkin melakukan hal
ini!” ujar Ajabde cemas, tiba-tiba Pangeran Pratap muncul dgn kudanya
dari kejauhan & mendekat kearah mereka, mereka semua senang melihat
kedatangan Pangeran Pratap “Phool, kau telah melakukan kesalahan!” ujar
Pangeran Pratap sambil turun dari kudanya, Gohar kemudian menanyakan
tentang teman-teman Pangeran Pratap “Teman-temanku itu telah pergi, ayoo
sekarang kita berangkat!” akhirnya rombongan Pangeran Pratap kembali
melanjutkan perjalanan ke Mewar
Di
tempat Jalal, Jalal & Bhairam Khan memisahkan prajurit mereka utk
perang dgn Pangeran Pratap “Pertama-tama, aku akan memenangkan hati
Phool lalu ketika dia melihat Pangeran Pratap mati ditanganku maka
lakukan sesuatu utkku & pertemuanku dgn Phool” ujar Jalal lantang,
salah satu prajurit Jalal memberikan informasi kalau Pangeran Pratap
& rombongannya akan segera datang, sementara itu Gohar Jaan menatap
kearah samping & melihat ke map yg dibawanya & berkata “Ini
adalah tempat dimana yg Mulia Raja Jalal memutuskan utk menyerang
Pangeran Pratap” bathin Gohar dalam hati sambil memandangi sungai
disampingnya, Gohar akhirnya menghentikan rombongan itu &
bersandiwara didepan Pangeran Pratap “Pangeran Pratap, aku sangat lelah,
apakah kita bisa tinggal disini sementara waktu?” ujar Gohar dgn wajah
pura-pura memelas “Kau ini kan seperti seorang prajurit, Gohar, tapi
sekarang kau melakukan perajalanan panjang layaknya seorang putri raja”
ujar Phool heran, Pangeran Pratap akhirnya memutuskan utk tinggal disana
sementara waktu “Phool, kenapa kau sangat tegang?”, “Bagaimana nanti
reaksinya kalau Pangeran Pratap memikirkan tentang pernikahannya,
Ajabde?” Ajabde tersenyum “Sudahlah, Phool, serahkan semuanya pada
waktu, hanya waktu yg akan menjawab semuanya” ujar Ajabde
Saat
itu dibenteng Chittor, semua orang sedang mempersiapkan penyambutan
para putri raja yg nantinya akan dijodohkan dgn Pangeran Pratap “Aku
ingin memeluk Pangeran Pratap” ujar Raja Uday Singh sambil tersenyum
senang, ditempat Pangeran Pratap, Pangeran Pratap mendapat bantuan dari
penduduk sekitar utk membuat tenda utk mereka beristirahat, Gohar
mendekati salah satu penduduk yg ternyata utusan Jalal, utusan tersebut
memberikan surat Jalal pada Gohar, Gohar membaca surat tersebut, dari
kejauhan Pangeran Pratap menatap curiga pada Gohar, Gohar terkejut &
salah tingkah didepan Pangeran Pratap, Pangeran Pratap mengampiri Gohar
Jaan namun tiba-tiba salah satu prajurit Pangeran Pratap memanggil
Pangeran Pratap, Pangeran Pratap segera berbalik & menemui
prajuritnya itu. Sementara itu ditenda para putri, Phool merasa khawatir
dgn pernikahan yg akan dialaminya “Jangan khawatir, Phool, ayo kita
lihat situasinya, lalu kau bisa mengatakannya padanya” bujuk Ajabde
“Ajabde, aku akan pergi melihat ketempat yg terdekat” Ajabde merasa
heran “Phool, kau mau kemana?”, “Aku sepertinya telah melakukan
keputusan yg salah, Ajabde” ujar Phool sambil melirik kearah Gohar yg
memintanya utk keluar menemuinya, akhirnya Phool keluar & menemui
Gohar “Ada apa, Lal Baiji? Kau memanggilku?” Gohar tersenyum ketika
Phool sudah berada didepannya “Tuan putri, saat ini Pangeran Pratap
sedang menunggumu dibalik bukit, pergilah & temui dia!” Phool
menyeringai senang begitu mendengar kabar dari Gohar
Ditempat
Pangeran Pratap, Pangeran Pratap sedang melihat sebuah peralatan
memasak yg rusak & jejak kaki beberapa orang, kemudian Pangeran
Pratap melihat Jalal yg berpakaian sama seperti dirinya berjalan keatas
bukit, Pangeran Pratap terkejut melihat Jalal & berusaha mengejar
Jalal namun tepat pada saat itu Ajabde memanggil Pangeran Pratap,
Pangeran Pratap menghentikan langkahnya mengejar Jalal, sedangkan Phool
saat itu berlari-lari menuju kebalik bukit seperti yg dikatakan Gohar,
Phool merasa takjub dgn dekorasi tempat yg dihias disana, sementara itu
Ajabde mengabarkan pada Pangeran Pratap kalau Phool tdak ada ditendanya
“Lebih baik kau pergi ketendamu sendiri, aku akan melihat keadaan
sekeliling mraencari Phool” ujar Pangeran Pratap, ditempat Phool, Phool
memanggil-manggil Pangeran Pratap sambil menyeringai senang, Phool
mengira Pangeran Prataplah yg mengundangnya kesana “Pangeran Pratap!
Pangeran Pratap! Dimana kau? Aku merasa khawatir utk mengatakannya
didepanmu” ujar Phool penasaran “Aku juga ingin melihatmu” tiba-tiba
Jalal sudah muncul didepan Phool dgn senyumnya yg menawan, Phool merasa
heran & ketakutan, Phool tdak kenal dgn laki-laki yg ada didepannya
ini “Siapa kau ini?”
Ditempat
Ajabde, Ajabde bertanya pada Gohar tentang Phool namun Gohar pura-pura
tdak tahu “Aku telah mengirim Pangeran Pratap utk mencari Phool” ujar
Ajabde “Aku juga ingin pergi bersamanya” ujar Gohar, sementara ditempat
Jalal “Kau tahu, aku selalu memikirkanmu, aku ini adalah milikmu &
kau adalah milikku” ujar Jalal senang, Phool semakin merasa ketakutan,
dari kejauhan Pangeran Pratap melihat pertemuan Jalal & Phool
ditempat itu, Pangeran Pratap terkejut & kembali memikirkan ucapan
Jalal ketika mereka bersama-sama.
Next Episode di Sinopsis Mahaputra Episode 207