HRN MEDIA (hrn07.blogspot.co.id)
Sinopsis Mahaputra Episode 237
Pangeran Pratap & Guru Raghvendra terus berjuang melawan dgn seimbang .hingga Babak pertama pun berakhir. Maldev terlihat kecewa dgn Raghvendra. Dia meragukan kalau Raghvendra tidak mengeluarkan kekuatanya 100% utk melawan Pangeran Pratap. Maldev segera menghampiri GuruJi "Anda terkenal cukup kuat utk memenangkan pasukan besar. Tapi aku dapat melihat bahwa Anda tidak dapat menang atas seorang anak biasa seperti Pangeran Pratap. Apakah cinta Anda kepada murid kesayangan Anda tidak membiarkan Anda melawannya dgn benar?" Selidik Maldev pada Ragvendra. Tidak tahan lagi dgn tuduhan Maldev yg semakin menyudutkannya, akhirnya guru Ragvendra segera melangkah ketengah2 penonton. Ragvendra langsung menyatakan mundur dalam pertarungan ini. "Aku telah menarik nama aku dari kompetisi ini utk Raja Maldev. Karena ia telah meragukan niat aku & dedikasi dari saya." Ucap Ragvendra pada seluruh penonton yg menyaksikan pertarung mereka. "Hal ini melawan kehormatan diri aku & martabat utk membuktikannya di depan siapa pun. Tapi aku mencari pengampunan dari kalian semua terutama pesaing aku yg sama-sama kuatnya dgn saya, Pangeran Pratap." Ucap Ragvendra pada seluruh penonton yg menyaksikanya sambil mengatupkan kedua tangannya dihadapan Pangeran Pratap, & Pangeran Pratap mengangguk dgn senyumannya.
Kemudian Uday Singh berdiri dari tempat duduknya & diikuti oleh Pangeran Pratap yg juga berdiri dari tempat duduknya. Raja Uday meminta Maldev ji utk mengumumkan hasilnya sekarang. Maldev langsung tidak menyetujuinya. "Aku belum mundur. Kompetisi ini belum berakhir. Pesaing kedua aku akan mengambil alih. Aturan akan sama. Pangeran Pratap akan dinyatakan pemenang hanya jika ia membunuh pesaing ini." Ucap Maldev dgn lantang. Uday Singh langsung menerima tantangan berikutnya dari Maldev. Wasit pun mengumumkan Pertarungan diberhentikan utk hari ini. Guru Raghvendra memberi selamat kepada Pangeran Pratap yg memenangkan kompetisinya hari ini, & dilanjutkan besok kembali dgn pesaing yg lain. Pangeran Pratap mengatupkan kedua tangannya di hadapannya gurunya dgn diiringi senyuman diwajahnya.
Sementara itu, Jalal juga mendapat informasi secara rinci hasil pertandingan Pangeran Pratap hari ini. & mata2 Jalal, juga mendapat informasi kalau Raja Maldev sedang mencari seorang pria kuat utk melawan Pangeran Pratap. Jalal & Bhairam tampak tersenyum setelah mendengarnya. "Anda tidak perlu mencari seorang pejuang utk melawan Pangeran Pratap lagi. Karena aku sudah menemukan orang yg anda cari" ucap Jalal dgn tatapan tajamnya.
Di Marwar, Maldev sedang mendengar Dhaman Singh membaca daftar dari berbagai pesaing yg mampu melawan Pangeran Pratap, tapi Maldev ji tidak puas dgn apapun setelah ia mendengar semua daftar pesaing itu. "Aku telah melihat keterampilan Pangeran Pratap hari ini. Aku harus membuatnya kalah atau Mewar akan memerintah Marwar nantinya. Aku tidak bisa mentolerir itu." Saat itulah salah satu anak buah Maldev datang menghampirinya dgn membawa pesan dari Jalal, Maldev Ji tersenyum mendengar nama Jalal. Dhaman Singh yg ikut mendengarnya mengungkapkan rasa penasaranya kepada Maldev ji. "Jalal hanya ingin Marwar & Mewar melawan satu sama lain. Ternyata apa yg dikatan Pangeran Pratap memanglah benar." Tutur Dhaman Singh pada Maldev ji. Namun Maldev ji membantahnya. "mereka hanya berperang dgn Mewar. Lagian aku tidak setuju apa kata Pangeran Pratap. Mungkin saja Jalal telah memikirkan sesuatu, tapi Uday Singh sudah melakukan kesalahan pada saya, & aku tidak dapat memaafkanya. Jelas Maldev ji pada Dhaman Singh. Kemudian Maldev meminta surat Jalal dari prajuritnya. Setelah surat itu berada ditanganya, Maldev pun segera membacanya."Aku ingin menyarankan kepada Anda Murga Khan. Anda ingin Mewar kalah, sementara Aku ingin melihat Pangeran Pratap mati. Jika Anda setuju maka kita bisa bekerja sama dalam hal ini." Maldev ji tersenyum evil setelah membaca surat dari Jalal.
Sementara itu diMughal, Jalal & Bhairam sedang berdiri di depan sel tahanan murgha Khan. Kemudian Bairam Khan segera memerintahkan Prajuritnya utk melepaskan Murga Khan. Prajurit itupun melaksanakan perintahnya dgn melepaskan paku rantai yg tertancap didinding penjara. Jalal tampak tersenyum melihat Murga khan akan dibebaskanya.
Kembali ke Marwar, dimana Dhaman Singh memberikan rincian tentang Murga
Khan kepada Raja Maldev. "Dia adalah setan. Dia berada di tahanan
(Humayun) sebelumnya. Dia sangat kuat & dibeli di lapangan ketika
seluruh tentara tidak mampu mengatasinya." Jelas Dhaman Singh pada
Maldev ji tentang Murga Khan. & Maldev terlihat senang atas
pemikiran Jalal. "Kami berdua memiliki pemikiran yg sama." Tutur Maldev
bahagia. Dhaman Singh meminta penjelasan pada Maldev ji. "Kenapa anda
merasa baik melawan Rajput yg tak lain adalah saudara anda sendiri &
kenapa anda malah berpihak dgn Jalal." Tanya Dhaman Singh pada Maldev
ji. Maldev menjawab pertanyaan dari Dhaman singh "Tidak ada saudara
didalam perang. Aku Hanya menganggap mereka sebagai musuh. Tujuan aku
adalah utk memenangkan laga ini.aku tidak ingin kalah dari Pangeran
Pratap yg membuat Marwar membungkuk di depan Mewar, aku tidak akan
pernah menerima Kekalahan itu." Ucap Maldev dgn tatapan tajamnya.
Murga
khan perlahan berjalan mendekati Jalal, Prajurit2 Jalal ketakutan
melihat Murga Khan yg begitu menyeramkan. Jalal langsung mengatakan
kepada Murga Khan utk pergi membunuh Pangeran Pratap. "Aku berjanji utk
membebaskan Anda jika Anda mangalahkanya." Perintah Jalal pada Pria itu.
Murga Khan pun membuat gerakan liar yg menyenangkan Jalal. Sementara
itu Maldev sudah mengetahui jika Jalal memiliki beberapa niat lain.
"Tapi sekarang, fokus aku adalah pada Pangeran Pratap. Aku akan mengurus
Jalal sesudah Pangeran Pratap. Aku tidak akan pernah membiarkan dia
berkuasa atas Marwar. Pastikan rahasia ini disimpan secara Rahasia. Kau
hanya perlu Menyebarkan cerita jika kita menemui Pria kuat yg dapat
mengalahkan Pangeran Pratap. sehingga orang bisa tahu kalau kitalah yg
mencari pria kuat itu tanpa bantuan dari orang lain. Jika cerita
menakutkan ini akan keluar di mana-mana maka pasti akan membuat dampak
yg baik bagi kita."Dhaman Singh mengangguk & segera melaksanakan
tugas yg diberikan oleh Maldev ji kepada Nya.
Di Mughal, terlihat
Seorang pria tua berjalan menuju tempat Jalal, sesampainya dihadapan
Jalal Pria itu langsung memberikan beberapa kuku pada Jalal, & Jalal
meminta pria itu utk menjelaskan fungsi kuku itu. "Mereka beracun &
dapat mempengaruhi seseorang jika orang itu terkena kontak langsung dgn
kuku ini. cara ini telah digunakan dalam beberapa pertarungan, maka
pertarungan tidak akan diberhentikan!" Ucap Pria itu menjelaskan fungsi
kuku itu pada Jalal. Kemudian Bairam Khan segera menyuruh Pria tua itu
pergi setelah menerima kotak yg berisi kuku beracun itu. Setelah Pria
tua itu pergi, Bhairam langsung mengungkapkan keraguan kepada Jalal,
bagaimana jika pesan mereka berbalik melawan mereka. Namun Jalal
menanggapinya dgn santai, & ia juga mengungkapkan kalau ia ingin
menonton pertandingan ini secara diam-diam. "Jika Murga Khan tidak dapat
mengalahkan Pangeran Pratap sampai putaran terakhir maka entah
bagaimana caranya aku akan membuat kuku ini mencapai Pangeran Pratap.
Kemenangan Murga Khan tidak akan dipertimbangkan tapi Pangeran Pratap
akan mati." Jelas Jalal. Bairam Khan pun mengerti maksudnya. "Ini
berarti Anda masih bersikeras menonton dangal dgn menyamar." Tanya
Bhairam yg dibalas Anggukan oleh Jalal. "Aku tidak bisa hidup tanpa
menonton hari ini." Jawab Jalal dgn tatapan licik.
Berita tentang
Mughal sudah terdengar hingga ke Mewar, beberapa anggota kerajaan Mewar
langsung mengadakan rapat. Rawat ji menjelaskan kepada Uday Singh semua
tentang Murga Khan. Uday Singh tidak dapat memahami dari mana Maldev ji
menemukannya. Rawat ji mengungkapkan ke khawatir tentang Pangeran Pratap
& Mewar. Uday Singh juga tidak ingin menempatkan begitu banyak
beban pada Pangeran Pratap. Ini akan lebih baik jika mereka bertarung
dgn Marwar. Rawat ji berbicara tentang mereka yg lebih baik menjadi
seorang Rajput. Uday Singh akan berbicara dgn Pangeran Pratap secara
Pribadi. Pangeran Pratap sedang bermeditasi ketika Uday Singh &
Rawat ji datang utk berbicara dgnnya. Pangeran Pratap segera berdiri
& memberi salam kepada ayahnya. Ketika Rawat Ji & Raja Uday
melarang Pangeran Pratap utk melanjutkan pertarunganya, Pangeran Pratap
langsung mengatakan kalau dia bisa melihat kegelisahan dgn melihat wajah
ayahnya. "Raja Maldev telah berhasil menyerang pikiran Ayah sebelum
laga itu sendiri. Tidak ada yg tahu tentang Murga Khan sampai kemarin.
Hari ini cerita menakutkan nya diketahui bahkan Mewar. Maldev ji bermain
dgn pikiran kita. dipikirkan dgn baik rencana Maldev ji utk membuat
kita kehilangan bahkan sebelum pertarungan dimulai." Tutur Pangeran
Pratap pada Ayahnya. Uday Singh berusaha melarang Pangeran Pratap sekali
lagi, tetapi Pangeran Pratap tetap bersikeras. "Aku tidak akan bisa
hidup dgn fakta ini, aku akan berikan di depan beberapa orang secara
acak, yg tidak akan diketahui oleh siapapun. Aku lebih suka suka mati
berjuang melawan dia." Ucap Pangeran Pratap yg memotong pembicaraan
ayahnya. Uday singh dgn amarahnya menjelaskan kepada Pangeran Pratap
jika ia ingin melawan mereka dalam perang, tapi tidak dgn Murga Khan.
Tapi Pangeran Pratap segera mengatupkan kedua tanganya didepan Raja
Uday, kalau ia tidak akan mundur sekarang & jika ayahnya tidak akan
membiarkanya utk Dangla ini maka ia akan harus pergi melawan orang itu.
"Aku bisa bertaruh bahwa tentara Mewar akan berpihak padaku." Raja Uday
semakin berteriak pada Pangeran Pratap, ia khawatir atas keselamatan
putranya. Sinopsis Mahaputra Episode 237
Sinopsis Mahaputra Episode 237
Namun
Pangeran Pratap berusaha meyakinkan kembali Raja Uday. "Aku hanya
mengatakan tentang Mewar ini kepada Ayah, ayah tidak perlu khawatir
kalau anakmu akan berada dalam bahaya. Percayalah aku akan mendapatkan
apa yg aku inginkan." Raja Uday tampak terdiam mendengar ucapan Pangeran
Pratap, saat itulah Guru Raghvendra datang menghampiri mereka, "aku
akan mendukungmu, Pangeran Pratap." Ucap GuruJi pada Pangeran Pratap,
ketiganya tampak terkejut melihat guruji berada di sini. Pangeran Pratap
segera menghampiri Guruji & mengambil berkat darinya. Raghvendra
pun menjelaskan kepada Raja Uday, "Aku telah memenuhi kewajiban leluhur
aku kepada Raja Maldev. Sekarang aku bisa kembali menjadi Guru utk
Pangeran Pratap." Jelas Ragvendra kepada mereka. semua tampak senang
mengetahui ini. Uday Singh langsung menyuruh Ragvendra utk membuat
Pangeran Pratap setuju utk bertempur. Raghvendra malah mengatakan maksud
kedatanganya ke sini adalah utk mempersiapkan Pangeran Pratap dalam
pertempuran nanti. "Kau memiliki kesempatan yg sangat langka utk menang
melawan pria yg kejam. Kita hanya dapat mencoba tetapi semuanya di
tangan dewa." Ucap Guruji dgn lantang dihadapan Pangeran Pratap, &
Pangeran Pratap langsung mengatupkan kedua tanganya dihadapan Guruji
kalau ia siap utk itu. Raja Uday tampak tegang mendengarnya, dia hendak
menghentikan mereka namun tidak jadi karena melihat kegigihan Pangeran
Pratap.
Saat Saubhagyawati & beberpa Ratu Marwar sedang
mempersiapkan pemujaan, tiba2 saja Verbai datang utk menemui
Saubhagyawati. Keduanya langsung berpelukan & Saubhagyawati tampak
heran dgn kedatangan adiknya. VerBai langsung mengungkapkan kalau ia
tidak akan memiliki tempat terhormat di istananya sampai saat perang itu
selesai. "Kita harus menghentikan perang ini entah bagaimana." Ucap
Veerbai sedih dihadapan kakaknya, & Uma Devi mengingatkan Veerbai.
"Seharusnya kau berpikir tentang hal itu sebelum pergi ke paviliun Uday
Singh. Pergi dari sini sekarang atau kau akan menciptakan masalah bagi
kami." Ucap Uma Devi yg mengusir Veerbai dari istanya, namu VB segera
menggeleng, ia akan menunggu sampai puja dilakukan. Uma Devi bersikeras
menolak kehadiran Veerbai ketika Seorang Ratu mencoba utk meyakinkannya.
Veerbai segera mendekati Uma Devi, Veerbai menjelaskan kalau dia ingin
mereka utk bersama2 sehingga dapat menghentikan pertarungan.
Dgn
geram Uma devi segera menarik Veerbai & mendorongnya hingga mendarat
tepat didepan kaki ketiga Ratu Mewar yg baru sampai di Marwar.Uma Devi
& beberapa Ratu marwar kaget melihat kedatangan mereka. & Ratu
Jaywanta segera membantu VeerBai berdiri. "Anda tidak punya hak utk
menghina Ratu Mewar, Maharani Uma Devi." Ucap Ratu Jaywanta dgn bijak
dihadapan Uma Devi.. Uma devi langsung menhejek Ratu Jaywanta. "Kenapa
anda menunjukan cinta utk anak perempuan dari seorang Samant?" Semua
Ratu Mewar kaget mendengar ejekan dari Uma Devi. "Jaywanta Baji, Anda
sangat cerdas, mengapa Anda tidak memberikan beberapa cinta utk Uday
Singh ji?" Ledek Uma Devi kembali dihadapan Ratu Jaywanta. & Ratu
Bathiani tampak tidak suka mendengarnya. "seharusnya anda tidak menghina
suami aku lagi. Aku hanya membantu kakak dalam mengambil gadis ini (VB)
kembali agar pulang ke rumah. Itu tidak akan baik jika Anda akan
mengatakan sesuatu terhadap keluarga kami." Ucapan Bathiani segera
dipotong oleh Uma Devi, Dia menjelaskan kepada Bathiani kalau dia tidak
akan mendengar apa-apa tentang keluarganya atau suaminya, Bathiani
segera melangkah mendekati Uma Devi. "Kita harus melihat di atas orang
lain & bergandgn tangan. Apa pun bisa terjadi dalam istana ini.
Pernahkah Anda berpikir tentang konsekuensinya? Jika Mewar menang maka
Anda akan menjadi janda & jika Marwar menang maka kita akan menjadi
janda." Jelas Bathiani pada Uma Devi. & Uma Devi menggeleng
mendengarnya. Bathiani mengulangi kata-katanya. "Ini akan menjadi kita
yg akan menangis." Ratu Jaywanta setuju dgn Bathiani. "Kita harus
berpikir seperti wanita Rajputani nyata." Kita harus berdoa utk
perdamaian." Jelas Ratu Jaywanta & Istri Ram Singh( ibu Phool)
mengungkapkan pendapatnya kalau ia lebih terluka atas tindakan Pangeran
Pratap namun ia siap utk bersama mereka.
Saat itulah seorang Dayang
datang utk memberitahu mereka tentang pertandingan Pangeran Pratap
besok. Semua Ratu Tampak tegang melihatnya & Bathiani memandang
geram kearah Uma devi berharap Uma Devi segera bertindak. Namun Uma Devi
tidak yakin apakah dia akan mampu mengambil keputusan Raja Maldev utk
membatalkan pertandingan sebelum dimulai. Semuanya semakin tegang
mendengar ucapan Uma Devi. Sementara itu Raja Maldev terlihat menunggu
Murga Khan diluar tendanya. Maldev tidak sabaran dgn kedatangan Murgakan
yg dikirim oleh Jalal. Saat itulah salah seorang Prajurit menyampaikan
padanya bahwa murgha khan telah datang dari Ajmer. Raja Maldev tersenyum
ketika melihat sebuah gerobak datang dari Ajmer. Maldev ji segera
memerintahkan beberapa prajuritnya utk mengawasi Murga Khan. Prajurit
Marwar langsung mengelilingi Murga Khan yg sedang tertidur didalam
dijeruji besi. Salah seorang Prajurit memukul kunci jeruji besi itu
hingga Murgha Khan membuka matanya dgn tatapan yg menyeramkan.
Di
Mewar, Pangeran Pratap berlatih utk pertandingan besok. Guru Raghvendra
datang menghampirinya, guruji memperingati Pangeran Pratap kalau ia
harus melupakan segala sesuatu seperti yg telah ia ajarkan Pada Pangeran
Pratap. Pangeran Pratap betanya bagaimana caranya utk melakukan hal
itu. "Kau harus berjuang tanpa aturan apapun. Kamu tidak dapat
menghadapi Murga Khan dgn berpikir tentang harga diri, martabat &
integritas. Kau harus memikirkan dirimu sebagai orang yg biasa2 saja.
Dia adalah binatang & kamu harus berjuang melawanya utk
menyelamatkan dirimu."Jelas Ragvendra pada Pangeran Pratap.
Sementara
itu ditenda Marwar, seorang Prajurit Mawar yg tidak menyadari bahaya
berusaha menaiki jeruji besi utk melepaskan kunci dari atas jeruji.
Murga Khan yg sedang beristirahat merasa terganggu, murgha Khan segera
membuka kandangnya dgn tendangan kakinya. Prajurit itu langsung terjatuh
ketanah, tubuhnya tetindih oleh pintu jeruji yg terlepas. Maldevji
tampak tegang melihat Murgha Khan yg sudah berdiri dgn wajah yg
menyeramkan. Murgha Khan melirik Prajurit yg terjatuh tadi, dimana
Prajurit itu terlihat berusaha utk mengangkat pintu besi yg menindih
tubuhnya.
Sementara itu Pangeran Pratap melanjutkan latihannya dgn
dibantu oleh Guru Raghvendra. Saat Pangeran Pratap memukul sebuah
karung, Guru Raghvendra menunjukkan pada Pangeran Pratap kalau gerakan
Murga Khan tidak cepat seperti dia. "Kau harus mencari tahu titik
kelemahanya & menyerang dia pada titik itu." Guruji menghentikan
gerakan Pangeran Pratap. & ia kembali mengatakan kepada Pangeran
Pratap utk menyerang pada jantung karung dgn tangan terbuka. Pangeran
Pratap melakukan perintah gurunya utk menyerang karung itu dgn tangan
terbuka. sementara Raghvendra terus mendakwanya.
Kembali ke Murga
Khan, dimana salah seorang Prajurit hendak menyerangnya dgn pedang namun
Murgha Khan menjatuhkan tubuh Prajurit itu & menggigit lehernya
hingga tewas. Dia juga melemparkan prajurit yg tertindih pintu besi tadi
ke kandang hingga Prajurit itu tidak sadarkan diri. Sejenak Murgha Khan
menatapnya dgn wajah yg menyeramkan. Murgha Khan melangkah maju menuju
Maldev yg menyambutnya dgn hati terbuka, sementara semua tentara lainnya
minggir ketakutan. Maldev senang melihat kekuatan Murgha Khan. "Aku
bisa bertaruh sekarang kalau Mewar akan menjadi milik kita." Ucap Raja
Maldev dihadapan Murgha Khan. Dimana Murgha Khan langsung merentangkan
tangannya keatas dgn suara yg menyeramkan.
Pangeran Pratap masih
berusaha memukul karusng dihadapanya dgn tangan yg terbuka,guruji
berteriak utk menyemangati Pangeran Pratap. Namun beberapa menit
kemudian Guru Raghvendra menghendikanya, karena ia melakukan perubahan
trik. Guruji mengatakan pada Pangeran Pratap utk berbaring telentang.
Ketika Pangeran Pratap sudah telentang, Guru Raghvendra menempatkan
jarinya di tengah dahi Pangeran Pratap. Dia memerintahkan Pangeran
Pratap mencoba utk bangun. "Jika kau menang atas ini, maka kau akan
menang atas pertarungan nanti." Ucap Guruji pada Pangeran Pratap yg
sudah berdiri dihadapannya.
Di Marwar, Raja Maldev tampak bersiap2.
Saat itulah Phool datang menghampiri kakeknya dgn mata yg memerah
menahan tangis. "Jangan terlalu keras hati. Bagaimana Pangeran Pratap
akan bertarung dgn pria kejam itu?" Lirih Phool dihadapan kakeknya.
Maldev tidak siap utk mengampuni Pangeran Pratap karena telah menyakiti
cucunya. Phool memberitahu kekeknya utk menghentikan semua ini jika ia
khawatir begitu banyak kepada Pangeran Pratap. "Aku tidak akan dapat
menerimanya jika terjadi sesuatu pada Pangeran Pratap." Ucap Phool
kembali sambil menangis sesegukan, namun Raja Maldev tidak bisa mundur
sekarang. "Jangan mengatakan apa-apa yg bertentangan Marwar & aku
tidak dapat memenuhinya. itu tidak sesuai dgn kamu menjadi putri seorang
Mrawar." Ucap Maldev Ji memperingati Phool yg sudah berlinangan air
mata. Saat itulah Dhaman Singh datang utk berbicara dgnnya, Maldev ji
menyuruh Phool utk pergi ke kamarnya. Setelah Phool pergi, Maldev
langsung bertanya informasi apa yg sudah didapatkanya. Dhaman Singh
mengatakan kepada Raja Maldev ji tentang kuku khusus utk murgha Khan.
Maldev tahu bahwa Jalal akan melakukan apapun utk membunuh musuhnya.
Dhaman Singh ingin menghentikan dangal ini tetapi Maldev memberitahu dia
utk fokus pada kemenangan Marwar ini. "Perang ini adalah mendukung
kita, tapi kita tidak tahu hasilnya belum. Aku hanya ingin Marwar
menang. Jalal adalah di balik ini semua, bukan kita. Aku ingin Marwar
menang dgn biaya apapun." Ucap Maldev dgn tatapan tajamnya. Phool telah
mendengar semuanya dari luar tenda & ia terlihat shock, Phool sangat
khawatir dgn keselamatan Pangeran Pratap.
Sinopsis Mahaputra Episode 237
Keesokan
paginya, sebelum pertandingan dimulai, Pangeran Pratap terlebih dahulu
mengambil berkat Guru nya. Setelah itu Pangeran Pratap segera
menghampiri Raja Uday, & mereka segera berpelukan. Raja Uday
menyemangati Putranya. Pangeran Pratap segera mengambil berkat dari
ayahnya & Pangeran Pratap membuat permintaan kepada Ayahnya. "Aku
tidak ingin berita apapun terdengar kepada Rani Ma sampai hasilnya
dinyatakan." Uday Singh setuju dgn ucapan Pangeran Pratap, Pangeran
Pratap mengangguk kemudian ia segera berbalik menatap kearah Maldev Ji
yg tersenyum licik pada Pangeran Pratap. Saat itulah Murga Khan datang
ke sana, Ia langsung mendorong beberapa orang utk minggir karna
menghalangi jalanya. Semua orang terlihat takut melihat murgha Khan
kecuali Pangeran Pratap yg terlihat matanya yg mengamati Murgha Khan dgn
cermat. Jalal juga datang bersama seorang prajurit utk melihat
pertandingan dgn penyamaranya sebagai rakyat biasa. Sedangkan Pangeran
Pratap sudah bersiap utk bertanding, salah seorang Prajurit memberikan
tombak utk Pangeran Pratap. & Pangeran Pratap segera mengambil
berkah pada tombak itu. Pertandingan pun diumumkan. Keduanya telah siap
dgn senjata tombak yg ada ditangan mereka.
LIKE FP ELIF 2 SCTV UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT