HRN MEDIA (hrn07.blogspot.co.id)
Mahaputra ANTV - Sinopsis Mahaputra Episode 236, Setelah sebelumnya admin membagikan Sinopsis Mahaputra Episode 235! kali ini admin bagikan lagi episode 236 yang akan tayang di ANTV Malam Ini pada November 2015. Berikut Kisah selanjutnya Mahaputra! Sinopsis By #Sally Diandra
Di
tenda Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh menanyakan perbuatan
Pangeran Pratap yg berani memasuki tenda tempatnya beristirahat “Apakah
ini skemamu yg baru utk melawan kami, seperti kamu yg telah di lantik
utk tdak mengambil senjatamu dalam perang?” Phool yg saat itu juga
berada di tenda tersebut terperangah begitu mendengar ucapan kakeknya,
Raja Maldev Singh menegaskan hal itu “Ada baiknya kalau kamu tdak
menikah dgn keluarga ini, Phool, dia ini pengecut dgn menyamar sebagai
orang pemberani” ejek Raja Maldev Singh, kemudian Raja Maldev Singh
menyuruh prajuritnya utk menangkap Pangeran Pratap “Tangkap Pangeran
Pratap! Sebelum dia berfikir utk melarikan diri dari sini!” Pangeran
Pratap langsung menghentikan prajurit Marwar dgn gesture tubuhnya agar
mereka menyingkir darinya, Raja Maldev Singh terkejut ketika melihat
prajuritnya yg mengepung Pangeran Pratap langsung melangkah mundur
menghindar dari Pangeran Pratap “Maafkan aku Maharaja Maldev Singh tapi
cucumu lebih pintar daripada kamu, dia telah mengatakan pada prajuritnya
kalau aku pasti tdak akan datang kesini jika aku ingin melarikan diri,
jika aku pengecut maka aku tdak akan berfikir utk datang sendiri ke
tenda musuhku dimana terdapat banyak prajuritnya di sekitarnya” ujar
Pangeran Pratap Raja Maldev Singh nampak tdak suka dgn ucapan Pangeran
Pratap “Aku bahkan tdak mempunyai waktu utk mendengarkan omong kosong
itu, aku telah memutuskan tehnik berperangku hari ini! Katakan
tujuanmu!” ujar Raja Maldev Singh kesal “Tujuanku datang kesini utk
menghentikan kamu dalam perang, Maharaja Maldev Singh” Raja Maldev Singh
tersenyum sinis “Aku harus menghentikannya begitu saja?” Pangeran
Pratap menawarkan perdamaian pada Raja Maldev Singh “Kamu pikir aku tdak
tahu rencana apa yg sedang kamu pikirkan? Kamu bilang tdak ada
pertempuran & membangun sebuah perdamaian tapi kamu telah membunuh
anakku!” bentak Raja Maldev Singh “Aku bisa merasakan penderitaanmu,
Maharaja Maldev Singh, aku bahkan sangat berterima kasih atas kesalahan
ini” Phool sangat bingung dgn ucapan Pangeran Pratap “Cepat atau lambat
Raja Ram Sigh akan terluka juga olehku tapi aku sadar kalau aku harus
menghentikan peperangan ini karena siapapun yg menderita di perang ini
adalah hanya salah satu dari kita saja”
Raja
Maldev Singh kemudian membandingkan Pangeran Pratap dgn para leluhurnya
yg terkenal sangat pemberani tapi Pangeran Pratap seperti seorang
perempuan, Pangeran Pratap tahu kalau mentalitasnya masih baik, dirinya
bisa saja pergi sejauh mungkin jika dia ingin menghina seseorang “Jika
hal ini tdak begitu penting buatku maka aku tdak akan datang kesini,
kamu memang bebas mengatakan apa saja yg ingin kamu katakan tapi aku
tdak akan mundur selangkahpun dari keputusanku sekarang” Raja Maldev
Singh juga memiliki pendapat yg sama, dirinya tetap akan melawan
Pangeran Pratap & pasukannya “Jika pasukan Mewar yg tersisa adalah
pasukan pengecut sama seperti kamu maka kami akan segera mengembalikan
kalian pulang ke kampung halaman kalian!” ejek Raja Maldev Singh
Pangeran
Pratap langsung berjalan ke depan & siap hendak meminta maaf sambil
membungkukkan badannya di depan Raja Maldev Singh utk meminta
pengampunan atas semua kesalahan ayahnya, Raja Maldev Singh menghargai
kepintarannya “Dgn berakhirnya perang ini maka semua orang mendapatkan
keuntungan khususnya kerajaan Mewar karena merupakan daerah yg kecil,
hal itu pasti akan menakutkan Mughal dgn mudah, datang & tunduklah
padaku didepanku jika kamu ingin menghentikan perang ini! Tdak ada
seorangpun yg bahagia dgn membalikkan keadaan ini!” sekilas Pangeran
Pratap melirik ke arah gurunya, guru Raghvendra hanya mengangguk,
kemudian Pangeran Pratap melakukan hal itu, sementara Phool menangis
melihat Pangeran Pratap berbuat demikian di depan kakeknya, belum juga
Pangeran Pratap membungkuk di depan Raja Maldev Singh, Raja Maldev Singh
segera menghentikan Pangeran Pratap tepat pada waktunya “Aku harus
memuji kamu utk rasa cintamu pada tanah airmu, kamu telah bertarung dgn
begitu banyak musuh sendirian & sebelumnya kamu juga telah setuju
utk membungkukkan badanmu di depanku jadi apakah kamu kira begitu mudah
mendapatkan pengampunan Rajputana? Aku memang sangat terkesan dgn rasa
cintamu pada tanah airmu tapi seharusnya itu tdak perlu kamu lakukan,
aku akan berdamai jika ayahmu yg melakukan hal itu” Pangeran Pratap
langsung menghentikan ucapan Raja Maldev Singh sambil mengacungkan
tangannya
“Hentikan,
Maharaja Maldev Singh! Aku bisa mentoleransi semua penghinaanmu, kamu
selalu mengejekku sejak dulu karena aku menginginkan perdamaian lebih
dari apapun, aku hanya memikirkan semua orang tapi keegoisanmu itu tdak
menyenangkan, kamu telah menguji kesabaranku dgn mengatakan demikian,
aku akan menjawab dgn tepat” ujar Pangeran Pratap sengit Raja Maldev
Singh mengingatkan Pangeran Pratap kalau dirinya berada di tenda
miliknya jadi Pangeran Pratap harus memikirkannya dgn bijaksana “Setiap
hembusan nafasmu tergantung padaku sekarang, Pangeran Pratap, agar kamu
bisa bertahan hidup!” salah seorang prajurit memasuki tenda &
mengabarkan kalau Raja Uday Singh dalam perjalanan menuju ke tempat
mereka dgn pasukan Mewar & Raja Mamrat Ji bersama mereka juga, semua
orang terkejut mendengarnya. Pada saat yg bersamaan Raja Uday Singh
terlihat sudah mencapai tenda kerajaan Marwar bersama pasukannya. Raja
Maldev Singh menganggap ini semua adalah rencana Pangeran Pratap, dia
langsung menyuruh anak buahnya utk bersiap siap perang,
Ajudan
Raja Maldev Singh segera pergi bersama prajuritnya, Raja Maldev Singh
marah pada Pangeran Pratap karena dia mengira Pangeran Pratap telah
merencanakan ini semua, Pangeran Pratap mencoba menjelaskannya tapi
gagal “Tangkap dia!” Raja Maldev Singh menyuruh prajuritnya utk
menangkap Pangeran Pratap, saat Pangeran Pratap hendak di bunuh oleh
para prajurit yg berusaha menangkapnya, Guru Raghvendra menghentikannya
sambil berkata “Letakkan senjatamu, Pangeran Pratap & menyerahlah
dgn sendirinya” Pangeran Pratap mematuhi permintaan gurunya, Phool yg
tdak tahan melihat Pangeran Pratap diperlakukan seperti itu berusaha
menjelaskan sikap Pangeran Pratap namun Raja Maldev Singh tdak
mempercayainya “Kamu berusaha mendukung orang yg datang utk membunuh
kakekmu? Kamu telah buta oleh perasaanmu sendiri, Phool, bagaimana bisa
kamu memaafkannya? Dia telah berusaha utk membunuh ayahmu!” Phool
kembali mencoba utk menjelaskannya ke kakeknya “Lebih baik kamu pergi
saja!” Phool pun akhirnya berlalu dari tempat itu dgn sedih
Sementara
itu Raja Uday Singh juga nampak tdak bahagia ketika mengetahui kalau
Raja Maldev Ji menangkap anaknya “Aku tdak akan membiarkan Maharaja
Maldev Singh!” ujar Raja Uday Singh lantang dari atas kudanya,
Phool
sedang berbicara dgn ayahnya yg saat itu masih pingsan & terbaring
di tempat tidurnya “Ayah, cuma kamu yg bisa menyelamatkan Pangeran
Pratap sekali lagi, perang akan dimulai lagi, dia mungkin telah
menyerang kamu sebelumnya tapi aku merasa kalau aku masih
mempercayainya, dia melukaimu karena tdak sengaja, dia tdak bermaksud
melukaimu, aku setuju kalau dia telah melukai aku berulang kali tapi dia
itu tdak pernah bohong padaku, ayah, dia benar benar ingin menghentikan
perang ini tapi kakek tdak mempedulikannya, hanya ayah yg bisa
menghentikan perang ini sekarang” ujar Phool sambil memegang tangan
ayahnya & menangis, tiba tiba Phool merasakan ada gerakan di tangan
ayahnya, tiba tiba ayah Phool mengigau dgn menyebut nama Pangeran Pratap
“Pangeran Pratap tdak bersalah ,,,, Pangeran Pratap tdak bersalah,
Pangeran Pratap tdak bersalah” Phool sangat senang, ayahnya sudah
siuman, Phool segera berteriak memanggil tabib
Di
medan pertempuran, Raja Maldev Singh menjelaskan pada pasukannya
tentang skema peperangan mereka hari ini, dia juga memberikan pidato
tentang membunuh semua orang yg telah menipu mereka, tiba tiba Raja Ram
Singh yg baru saja siuman menghampiri mereka dgn luka di lehernya yg
sudah terbalut “Ayah, aku mohon hentikan semua ini!”, “Lebih baik kamu
istirahat saja karena kamu belum sembuh benar, aku akan membuat Mewar
membayar semua luka lukamu & penderitaanmu itu dgn darah mereka”
namun Raja Ram Singh menolak ucapan ayahnya “Pangeran Pratap menyerang
aku dgn tdak sengaja, ayah, aku bisa melihat penyesalan &
penderitaan di matanya utkku” kemudian Raja Ram Singh berkata pada
pasukannya “Tdak ada gunanya membunuh saudara saudaramu sendiri!” ajudan
Raja Maldev Singh setuju dgn ucapan Raja Ram Singh tapi kemudian
menunjuk ke Raja Uday Singh yg telah memimpin seluruh pasukannya menuju
ke tenda mereka, Raja Maldev Singh tdak akan membiarkan mereka pergi
kali ini, Pangeran Pratap yg sedari tadi mendengarkan pembicaraan
mereka, mencoba angkat bicara “Jika kamu mengira kalau kami telah menipu
kamu & menghina kamu maka aku mempunyai satu saran utk kamu” ujar
Pangeran Pratap
Di
kerajaan Mewar, Ratu Jaywanta menegur prajurit Mewar yg membiarkan
Veera Bai pergi keluar sendirian “Saat ini sedang perang & setiap
orang sedang bertempur!” semua prajurit meminta maaf pada Ratu Jaywanta
sementara Ratu Bhatyani menyela pembicaraannya dgn mengatakan “Biarkan
saja, kak, permasalahannya akan segera berlalu dgn sendirinya” Ratu
Jaywanta segera membubarkan prajuritnya & menoleh kearah Ratu
Bhatyani seraya berkata “Dia itu salah satu dari kita! Bagaimana bisa
kamu mengatakan seperti itu?” Ratu Bhatyani menolak fakta tersebut “Dia
itu dipaksakan utk menjadi bagian dari kita”, “Kamu & Rani Sajja Bai
datang ke istana ini setelah aku, bagaimana perasaaanmu jika aku
melakukan hal yg sama seperti yg kamu lakukan ini?” ujar Ratu Jaywanta
kesal “Tapi itu situasinya berbeda, kak”, “Buatku sama, Rani Bhatyani!
Kita ini tdak hanya seorang perempuan tapi juga Ratu Mewar, Rana Ji akan
mengambil tanggungjawab ini jika dia ada disini tapi sekarang ini
adalah tanggungjawab kita, kita bisa saja mempunyai banyak perbedaan
tapi Veera Bai adalah tanggungjawab kita! Kita harus menjaganya &
menghormati juga menghargainya” Ratu Bhatyani akhirnya hanya bisa pasrah
& menyetujui ucapan Ratu Bhatyani “Kita seharusnya mengembalikan
dia kerumahnya, aku tahu kemana dia pergi” sindir Ratu Bhatyani, Ratu
Jaywanta memohon pada Ratu Bhatyani utk menyampingkan perbedaan yg ada
sekali saja utk saat ini, tak lama kemudian mereka pergi bersama sama
Pasukan
Mewar & pasukan Marwar kembali saling berhadap hadapan satu sama
lain, Raja Maldev Singh akhirnya menerima tawaran perdamaian yg diajukan
oleh Pangeran Pratap, Raja Uday Singh juga menanyakan hal yg sama pada
Pangeran Pratap, Pangeran Pratap menjelaskan bahwa bagi Raja Maldev
Singh perang ini hanyalah utk menyenangkan egonya saja “Aku telah
memutuskan hanya demi egonya, kita tdak akan mengambil resiko utk
seluruh Rajputana, aku sendirian memang tdak cukup & aku sudah
memberikan solusi pada Maharaja Maldev Singh, kalau aku akan bertarung
dgn seseorang yg dia inginkan utk mewakili Marwar, siapapun yg kalah
harus bisa menerima kekalahannya” Raja Uday Sing sebenarnya tdak ingin
mengikuti usulan Pangeran Pratap karena hal itu bisa saja berbahaya utk
Pangeran Pratap tapi Pangeran Pratap bersikeras akan melakukannya “Kamu
tdak akan terhindar tanpa bertarung dgn seseorang yg berasal dari
pihakmu sendiri, aku telah memilih guru Raghvendra yg akan bertarung
melawan kamu” semua orang terkejut mendengar ucapan Raja Maldev Singh,
Raja Maldev Singh langsung mengingatkan guru Raghvendra pada dharmanya,
guru Raghvendra setuju dgn hal tersebut, begitu pula Pangeran Pratap
“Pertarungan ini akan berlangsung sampai salah satu dari kalian mati!”
Raja Uday Singh nampak tdak senang mendengar ucapan Raja Maldev Singh
tapi tdak ada pilihan lain baginya
Berita
tentang pertarungan guru Raghvendra & Pangeran Pratap sampai di
telinga Jalal juga, Jalal kemudian melemparkan beberapa potong daging
mentah pada seorang laki laki yg di rantai di dalam penjara “Khan Baba,
apa yg kamu pikirkan kali ini? Apakah ajal Pangeran Pratap sudah dekat?
Aku telah mendengar banyak hal tentang guru ini” Jalal sangat suka dgn
usulan Raja Maldev Singh ini, Jalal & Khan Baba masih terus
memperhatikan laki laki buas itu memakan makanannya seperti singa liar,
Keesokan
harinya semua orang telah bersiap di Dangal (area latihan), Raja Uday
Singh sebenarnya ingin menghadapi Marwar di medan pertempuran “Aku
sebenarnya ingin bertarung di luar sana bukan disini tapi Pangeran
Pratap bersikeras melakukannya” ujar Raja Uday Singh, sementara itu Raja
Maldev Singh berharap guru Raghvendra bisa menunjukkan performa yg
terbaik, tak lama kemudian wasit mengumumkan peraturan pertarungan “Akan
ada 3 ronde, jika hasilnya seri maka akan ditambah 3 ronde lagi sampai
salah satu dari peserta meninggal, siapapun yg hidup, itulah
pemenangnya!” ujar wasit, Pangeran Pratap & guru Raghvendra sudah
siap dgn baju perang mereka, guru Raghvendra memberikan salam pada
Pangeran Pratap dgn mengusap tanah pada keningnya, kemudian Pangeran
Pratap juga melakukan hal yg sama sambil memohon restu pada gurunya
sebelum memulai pertarungan tersebut, tak lama kemudian mereka bersiap
dgn perisai & pedangnya, sedetik kemudian mereka bertarung demi
dharma mereka, Raja Maldev Singh nampak menikmati pertarungan ini,
apalagi ketika guru Raghvendra berhasil melepaskan pedang Pangeran
Pratap, namun Pangeran Pratap langsung melanjutkan pertarungannya sambil
mengambil pedangnya & bertarung dgn pintarnya, hingga akhirnya
ronde pertama berakhir, guru Raghvendra teringat ucapan Raja Maldev
Singh kalau pertarungan ini akan berlangsung sampai salah satu diantara
mereka meninggal,
LIKE FP ELIF 2 SCTV UNTUK UPDATE SINOPSIS YA
DAFTAR SINOPSIS TERKAIT