http://hrn07.blogspot.com
Ruhi Tersayang Episode 25
Di tempat pesta, Mihir melihat Mihika sedang berdansa dengan temannya
dan Rumi, Mihika ingin mengambil minuman dingin, Rumi segera
menghentikannya sambil berkata “Aku akan mengambilkannya untuk kamu”
ujar Rumi sambil tersenyum menatapnya dan menghampiri Mihika lalu dengan
sengaja menjatuhkan minuman dingin itu pakaian Mihika “Aku akan ke
toilet sebentar” ujar Mihika, saat itu Amrita juga ada disana kemudian
Amrita memberikan kunci kamar pamannya dan menyuruh Mihika untuk pergi
kesana dan mengganti bajunya, Mihika segera menuruti permintaan Amrita,
Rumi mengikutinya dibelakang, Mihir yang melihat mereka tiba tiba di
hentikan oleh seseorang “Maaf, aku harus pergi !” ujar Mihir sementara
itu Rumi masih berada di belakang Mihika dan mengintipnya sedang
membersihkan pakaiannya melalui lubang kunci pada pintu, Mihika mulai
mencopot jaketnya, Rumi tersenyum menatapnya tepat pada saat itu Mihir
menangkapnya dan menamparnya dengan keras “Apa yang kamu lakukan ?” ujar
Rumi “Diam ! bentak Mihir, tak lama kemudian Mihika keluar dengan
tatapan yang heran “Apa yang terjadi ?” tanya Mihika kaget “Ketika kamu
sedang mengganti bajumu, dia mengintip kamu ganti pakaian” ujar Mihir
“Bukan seperti itu !” bentak Rumi kemudian dia berbohong pada Mihika
“Aku kesini karena dia itu sendirian” ujar Rumi “Rumi itu tidak
berbohong, Mihir ! Hentikan ! Dia ini selalu mendukung kita, dia itu
mempunyai hati yang bersih yang kamu anggap hina, dan siapa kamu ini
yang telah mengganggu kehidupanku ?” Mihika mengejek Mihir dan Raman
“Pergilah ! Kamu itu egois !” Rumi tersenyum menang melihat pemandangan
didepannya ini
Sesampainya di rumah, nyonya Bhalla sedang mengobati luka Rumi “Mungkin
dia telah melakukan sesuatu, tanyalah padanya !” tanya tuan Bhalla geram
“Ada apa ini ? Apa yang sedang terjadi ?” tanya Raman heran “Mihir
telah menghajar aku, kak“ Rumi kemudian menceritakan semua yang terjadi
padanya, “Mihir memukulku karena Mihika” Raman segera menelfon Mihir dan
menelfon rumahnya,
Sementara itu Mihika menemui Ishita “Bagaimana pestamu, Mihika ?” tanya
Ishita “Pestanya menyenangkan, kak ,,, meskipun Mihir juga ada disana”
Ishita tertegun, Ishita juga menceritakan kalau Ruhi tadi menelfon
dirinya “Dia itu sendirian dengan pelayannya”, “Pantas saja Shagun
bersama Ashok Khanna di pesta tadi” ujar Mihika kesal “Ashok itu orang
yang murahan, kamu tahu apa yang dia katakan di pesta tadi ?”
Sementara pada saat itu Raman sedang marah pada Mihir, Mihir datang
padanya dan berkata “Raman ,,,,”, “Mihir ! Kenapa kamu ini ? Bagaimana
bisa kamu memukul adikku” Mihir kemudian menceritakan semuanya pada
Raman tentang apa yang telah dperbuat oleh Rumi “Aku mencintai Mihika
sampai hari ini, tidak masalah kalau kami tidak bersama sama, aku peduli
dan sayang padanya, aku tidak bisa melihat seseorang melakukan
perbuatan murahan seperti yang dilakukan oleh Rumi” Raman nampak geram
kemudian pergi berlalu menemui Rumi, adiknya, Rumi mengatakan hal hal
yang menentang Mihir, tanpa pikir panjang Raman segera menampar pipi
Rumi dengan keras dan meminta ayahnya, tuan Bhalla untuk tidak ikut
campur dalam permasalahan mereka berdua “Apakah kamu belajar untuk
mengintip seorang gadis yang sedang berganti pakaian, baik Mihika atau
orang lain, belajarlah untuk menghargai seorang perempuan, kamu adalah
adikku, apakah kamu bisa belajar tentang hal ini dengan baik ?” kembali
Raman menampar pipi Rumi dengan keras, Rumi langsung melirik ke arah
Mihir dengan perasaaan marah, Mihir segera keluar dari rumah itu,
sedangkan tuan Bhalla berkata pada istrinya “Lihat ! Apa yang aku
katakan ! Rumi memang telah melakukan sesuatu !” ujar tuan Bhalla
lantang
Keesokan harinya, Raman dan Ishita mengambil koran dan tagihan mereka,
Raman segera membayar petugas tersebut, petugas itu melihat foto Raman
dan Ishita di koran dan membaca koran itu, Raman sangat marah begitu
mendengar ucapan si petugas, Ishita yang tidak tahu apa apa, hanya
melihat saja ke arah mereka berdu
Artikel keren lainnya: