http://hrn07.blogspot.com
SINOPSIS RUHI TERSAYANG episode 30 (13 January 2014)
Ketika
mereka berada di luar mall, di halaman mall, Mihika nampak bingung
ketika melihat Raman dan Ishita bersama sama, sebelum Mihika bicara
macam macam, Ishita segera mengenalkan klien Raman pada adik sepupunya
itu, kemudian mereka makan siang bersama sama, klien Raman memesan
makanan untuk semua orang tapi Ishita memesan makanan special yang tanpa
minyak untuk Ruhi, klien Raman memuji Raman dan Ishita “Tuan Raman ini
sangat peduli pada keluarga meskipun melakukan banyak pekerjaan, bahkan
masih sempat meluangkan waktunya untuk keluar bersama keluarganya” puji
klien Raman, Ishita juga menambahkan pujian itu dan berkata “Hari ini
saja, Raman bangun lebih dulu sebelum yang lain bangun, dia sangat tahu
setiap hal sekecil mungkin tentang Ruhi dan ketika mau menuju ke sini
tadi, dia mendorong mobil kami yang mogok sendirian” ujar Ishita sambil
sesekali melirik ke arah Raman, sementara Raman merasa malu dan
menyembunyikan wajahnya, sedangkan Mihika benar benar bingung dengan
semua sandiwara ini, apalagi ketika klien Raman memanggil Ishita dengan
sebutan nyonya Bhalla, Mihika benar benar terkejut “Ada apa nona ? Apa
yang terjadi ?” rupanya klien Raman melihat raut muka kaget di wajah
Mihika “Tidak, tidak apa apa, makanannya sangat enak, tuan ,,, hmmm
yummmy” ujar Mihika, Shweta juga memuji Raman didepan suaminya kalau
Raman itu pria pecinta keluarga,
Ishita segera mendekat ke
arah Raman dan berbisik padanya “Sepertinya mereka tidak terlihat
seperti hendak menginterogasi ?”, “Tidak usah membahas tentang hal itu,
Ishita” ujar Raman cemas “Itu harus, Raman ,,, tapi aku tidak ingin
membicarakannya” bisik
Ishita, Shweta bertanya pada Mihika apakah dia sudah atau belum, Ishita
yang menjawab semua pertanyaan Shweta, Shweta juga bertanya pada Ishita,
apakah mereka saling mencintai ketika menikah antara Raman dan dirinya,
kali ini Mihika yang menjawab semua pertanyaan Shweta, kemudian Shweta
mengatakan pada Mihika kalau ada beberapa laki laki Punjabi yang baik di
London “Aku tidak suka dengan pria Punjabi, nyonya Shweta ,,, karena
aku yakin kalau aku akan menemukan pria Tamilian yang baik dan lucu
untuk diriku sendiri” ujar Mihika, saat itu Raman dan Mihir sudah mulai
bosan dengan pembicaraan mereka “Sepertinya Mihika mempunyai masa lalu
yang buruk” ujar Shweta “Tidak ada yang buruk, nyonya Shweta ,,, itu
hanya soal lingkungan saja, baik itu baik atau buruk” Mihir setuju
dengan ucapan Raman
Setelah selesai makan siang, Mihir memberikan
mobilnya untuk klien Raman, sepeninggal mereka, Mihir bertanya tentang
mobil Raman, Raman langsung menunjuk mobil Ishita, akhirnya mereka
berlima masuk ke dalam mobil tersebut, ketika di dalam mobil, Mihika
sangat marah pada Raman dan Mihir karena mereka telah menghina keluarga
Ishita, kapanpun mereka inginkan, kemudian mereka menggunakannya
kapanpun yang mereka mau “Mihika, aku mohon ,,, jangan katakan apapun
kalau kamu tidak mengetahui segalanya” Mihir mencoba menjelaskan pada
Mihika namun Mihika tidak bisa diam, dia terus nyerocos menyalahkan
Mihir dan Raman “Ishita, bisakah kamu menghentikan mobilmu ini ?” pinta
Mihir dengan sopan, rupanya Mihir hendak mengambil mobilnya, Ishita
memintanya untuk bersama mereka, namun Mihir tidak mau karena sudah
jengah dengan ucapan Mihika
Di tempat tuan Bhalla, tuan Bhalla dan
tuan Iyyer sedang ngobrol satu sama lain, tuan Bhalla mendesak tuan
Iyyer mengajukan sekretaris seperti yang terjadi sebelumnya tapi tuan
Iyyer segera pergi, tak lama kemudian Ishita dan Raman sampai di tempat
tinggal mereka, Mihika segera meninggalkan mereka menuju rumahnya, Raman
membawa semua barang barang yang di belinya dan Ishita menggandeng Ruhi
bersamanya, tuan Bhalla dan tuan Iyyer juga ada disana melihat semuanya
dari kejauhan, Ishita menawarkan bantuan pada Raman tapi Raman
menolaknya, Raman tidak masalah membawa semua barang barang itu, Ishita
kemudian mengatakan padanya kalau Ruhi akan tinggal bersamanya karena
dia sangat kelelahan sekarang, Raman tidak masalah dengan hal itu “Oh
iya, Ishita, tadi ada mainan Ruhi di dalam kantong celanaku, kalau lamu
tidak keberatan, bisakah kamu mengambilnya ?” tanpa pikir panjang Ishita
segera mengambil benda itu dari dalam kantong celana Raman kemudian
menaruhnya di dalam tasnya “Ishita, jika Ruhi membutuhkan mainan yang
lain atau benda apapun, dia bisa mengatakannya padaku” kemudian mereka
bertiga memasuki apartemen mereka,
Tak lama kemudian Shagun datang
untuk menjemput Ruhi, Simmi melihatnya dari balkon, Simmi segera
mengabarkannya pada ibunya Raman “Nyonya Bhallla, Shagun datang ! Jangan
ampuni dia, nyoanya” Simmi meracuni pikiran nyonya Bhalla karena
kemarin Shagun telah menghina mereka dan hari Shagun datang ke tempat
mereka, Simmi dan nyonya Bhalla segera mencegah Shagun di depan rumah
Ishita, nyonya Bhalla mulai mencerahami Shagun ketika dia mengetahui
kalau Ruhi tidak bersamanya sejak semalam, tiba tiba Raman datang dan
meminta mereka untuk masuk kedalam rumah dan Raman akan menerangkan pada
semuanya, keduanya Ishita dan Raman saling memandang satu sama lain
sambil memasuki rumah mereka masing masing.
Shagun segera ngobrol
dengan Ishita, Shagun meminta maaf pada Ishita karena telah memberikan
banyak permasalahan padanya “Tidak apa apa dan ini juga bukan salah Amma
(pelayan Ruhi) karena saat itu Ruhi terus menerus menangis” ujar Ishita
“Apakah kamu pulang terlambat dari pesta semalam, sehingga tidak bisa
bangun ketika Ruhi menangis ?” Shagun salah tingkah kemudian berbohong
pada Ishita “Aku sedang tidak enak badan hari ini dan Ashok memberikan
aku pil tidur semalam, jadi aku tidak bisa bangun ?” tepat pada saat itu
Ruhi menghampiri mereka dengan senyum manis di bibirnya namun senyum
itu segera menghilang begitu dilihat Shagun ada disana, Ruhi langsung
berbalik masuk ke dalam, melihat ulah anaknya yang seperti itu Shagun
pun bersandiwara dengan pura pura menangis dan meminta saran dari Ishita
“Apa yang harus aku lakukan agar Ruhi bisa dekat denganku ? Aku ini kan
baru saja menjadi seorang ibu baginya” ujar Shagun sambil menangis
“Jika Ruhi kembali pada Raman maka mereka akan mengatakan padanya untuk
menjauhiku, sementara aku tidak bisa hidup tanpa Ruhi” Ishita meminta
Shagun untuk tenang dan sabar, kemudian Ishita berbalik dan berjalan ke
dalam menemui Ruhi untuk berbicara dengannya,
Sementara itu di dalam
kamar, Ruhi sedang menangis, Ishita merasa iba padanya karena anak
sekecil itu harus menderita kasus persidangan perceraian antara Raman
dan Shagun, bagaimanapun juga Shagun adalah ibunya Ruhi dan sidang juga
menginginkan Ruhi tinggal bersama Shagun, jadi Ishita harus bisa
menjelaskan hal ini pada Ruhi, Ishita menghampiri Ruhi dan duduk di
sebelahnya “ Tante Ishita, aku tidak mau pergi dengan mama !” Ruhi
langsung merajuk “Ruhi, mamamu sangat merindukanmu”, “Ruhi juga sangat
merindukan nenek, papa ,
tante Ishita dan Muthu” Ishita tersenyum
“Kami semua juga sangat merindukan kamu, sayang ,,, tapi kamu tahu kan
kalau mamamu mencari cari kamu selama ini”, “Kenapa aku harus pergi,
tante ?” tanya Ruhi polos “Karena semua anak anak tinggal dengan ibunya
di rumah mereka, sayang”, “Itu bukan rumahku, tante” Ruhi masih terus
merajuk “Rumah mama itu artinya rumah Ruhi juga, Ruhi bisa menelfon
tante kapan saja kalau Ruhi ingin bertemu dengan tante dan tante pasti
akan datang dan kita juga bisa ngobrol di telfon setiap hari seperti
biasa, bagaimana ?” Ruhi menatap Ishita dengan tatapan yang polos “Aku
sayang sekali sama tante”, “Tante juga sangat sayang sama Ruhi” balas
Ishita sambil memeluknya erat Akhirnya Ishita berhasil membujuk Ruhi
untuk kembali ke Shagun, Ishita menggandeng Ruhi keluar dari kamar dan
berkata “Mulai sekarang Ruhi jangan suka menangis lagi yaa ,,, dan
tunjukkan pada mama apa yang kita beli hari ini” Ruhi mengangguk
mengiyakan ucapan Ishita,
Pada saat yang bersamaan Mihika datang dan
sangat terkejut ketika melihat Ruhi akan pergi “Tante Ishita, aku pasti
akan kangen sekali sama,
tante” Ishita segera memeluknya dan
berkata “Tante juga akan sangat kangen sama Ruhi, kita tidak boleh
mengucapkan selamat tinggal sambil menangis, kita akan mengucapkan
selamat tinggal dengan perasaan bahagia ya” Ruhi mengangguk kemudian
Shagun menggandeng tangan Ruhi namun Ruhi tidak mau melepaskan tangan
Ishita, keduanya saling memandang satu sama lain lama kelamaan Ruhi
melepaskan tangan Ishita dengan tatapan sedih kemudian Shagun
meninggalkan rumah Ishita bersama Ruhi, sepeninggal mereka, Mihika
langsung bertanya pada Ishita “Kak, kenapa kamu biarkan Ruhi pergi
dengannya ?”, “Bagaimanapun juga Shagun adalah ibunya Ruhi” ujar Ishita
“Tapi kamu tahu kan, kak ... dalam kasus ini situasinya berbeda” ujar
Mihika heran “Aku tidak tahu apa apa, Mihika” ujar Ishita yang
sebenarnya juga sangat menderita dan sedih, Ishita tidak bisa melakukan
apa apa karena dia tidak punya hak atas Ruhi.
Episode dimulai dengan Mr. Bhalla menawarkan minuman kepada Ibu Bhalla. Dia bilang aku tidak ingin memilikinya sekarang. Dia mengatakan beberapa baris filmi. Dia mengatakan saya tidak ingin. Dia mengatakan kita memiliki Lohri besok. Dia mengatakan apa yang akan kita merayakan festival dan tangisan berpikir tentang Ruhi. Dia merindukan Ruhi banyak. Dia ingin Ruhi datang kembali. Dia bilang aku berharap aku mendapatkan harapan baru pada Lohri ini. Its pagi, Amma panggilan Mihika dan Ishita dan merayakan Pongal. Mereka memiliki fungsi di rumah sementara beberapa orang bermain instrumen. Amma mengatakan aku rindu Soumya. Appa memiliki banyak tamu di rumah. Vandu, Bala dan Shravan datang dan menyapa Selamat Pongal.Klik bar ini untuk melihat gambar penuh.Ishita pelukan Shravan dan sangat senang melihat dia. Vandu mengatakan wow Amma, dekorasi yang indah, bahagia Pongal Appa. Appa senang melihat Vandu. Ishita mendapat telepon dari Ruhi. Ruhi ingin bahagia Pongal nya. Ishita mengatakan terima kasih, senang Lohri untuk Anda. Ruhi mengatakan ibu tidak memberitahu saya. Ishita mengatakan mungkin dia ingin mengejutkan Anda. Amma
mengatakan melakukan Ruhi menghubungi Anda, saya akan memintanya untuk
tidak menghubungi Anda, karena Anda marah berbicara dengannya, jangan
marah, Ruhi adalah dengan ibunya, aku m ibumu, itu tidak benar saya
untuk melihat Anda bahagia , tersenyum. Senyum Ishuta dan pelukan nya.Simmi mendapat telepon dari Sodhi paman dan mengatakan saya akan menginformasikan ayah saya ketika dia datang. Dia melihat Mrs. Bhalla marah dan mengatakan semua orang yang memanggil kita, membuat mood Anda baik. Dia melihat Raman dan mengatakan pulang segera, yang festival hari ini. Raman bilang aku tidak peduli, aku bakal kantor dan daun. Ibu Bhalla mengatakan bagaimana kita akan merayakan Lohri tanpa Ruhi. Mr Bhalla mengatakan Rumi bahwa ibu Anda marah tanpa Ruhi. Rumi mengatakan dia tertekan. Mr Bhalla mengatakan saya tidak bisa melihat dia tertekan, aku akan
pergi dan membuat pengaturan, yang terlalu banyak, bahkan aku rindu
Ruhi, tapi kami akan membuat ibumu bahagia hari ini.Amma mengatakan setelah beberapa hari, saya melihat Ishita tersenyum. Appa mengatakan ya. Mr Bhalla dan Rumi melakukan pengaturan untuk Lohri. Amma mengirimkan Mihika untuk mengambil prasad dan memberikan kepada Appa untuk makan sapi. Mihika memenuhi Rumi dan mereka saling menyapa Selamat pongal dan Lohri bahagia. Mereka bicara. Rumi berbicara menentang Mihir dan mengatakan untuk pertama kalinya Raman menampar saya. Mihika bilang aku tidak peduli tentang Mihir. Rumi tersenyum. Mihika memberikan prasad untuk Appa. Mr Bhalla ingin Appa senang pongal. Dia mengatakan kepadanya bahwa Mrs. Bhalla hilang Ruhi banyak. Appa bilang jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja, Lohri bahagia.Appa membantu Mr. Bhalla. Mr Singh bertemu Appa dan mengatakan yang besar Anda merayakan Lohri juga. Appa bilang aku m setengah punjabi. Appa mengatakan Mr Bhalla yang Ishita tersenyum setelah waktu yang lama, saya yakin Ibu Bhalla juga akan baik-baik saja. Raman dan Mihir yang dengan Rajeev dan menandatangani kesepakatan. Rajeev mengatakan hari ini adalah hari besar, kita harus merayakannya. Rajeev bilang aku m ingin melihat Lohri. Mihir kata Mrs. Bhalla merayakan dengan sangat baik. Rajeev
mengatakan dilakukan, saya akan datang ke rumah Anda maka, Shweta dapat
memenuhi Ishita, anak-anak saya tidak melihat India Lohri, akhir. Raman mengatakan tidak besar, dengan perayaan kecil di kompleks kami.Rajeev mengatakan Anda memiliki keluarga Anda, itu akan menjadi indah, saya memiliki penerbangan di malam hari. Aku akan pergi ke hotel dan memilih istri saya dan datang. Dia pergi. Mihir kata maaf Raman. Raman bilang aku tidak bisa melakukan kesalahan apapun, Anda harus berpikir sebelum melakukan.
Ruhi menangis dan Shagun bertanya apa yang terjadi. Dia menunjukkan dia permainan baru dan meminta Anda akan bermain atau menonton kartun. Ruhi mengatakan tidak. Pembantu mengatakan Ruhi mengalami sakit gigi. Shagun bilang aku akan meminta Ashok tentang dokter gigi. Ruhi mengatakan Ishita adalah seorang dokter gigi, Papa membawa saya ada terakhir kali. Shagun bilang aku akan memanggil Ishita. Amma mengatakan Vandu bahwa Appa berdiri di pemilu untuk membangun pos sekretaris. Bala mengatakan saya akan membantu Appa. Ishita mendapat panggilan Shagun ini. Shagun mengatakan Ruhi mengalami sakit gigi. Ishita bilang aku akan recah klinik saya, Anda juga datang ke sana. Ishita mengatakan Amma yang Ruhi mengalami sakit gigi, jadi saya harus pergi ke klinik.Shagun membawa Ruhi ke klinik Ishita ini. Dia mengatakan Ruhi baik-baik saja di pagi hari, tapi mulai menangis. Ishita peduli untuk Ruhi. Ruhi menandatangani Ishita bahwa dia bertindak. Ishita terkejut. Ruhu tertawa. Shagun mendapat panggilan dan dia meninggalkan. Ruhi bilang aku sedang tidak memiliki sakit gigi, saya hilang Anda. Ishita mengatakan Anda berbohong. Ruhi kata maaf. Ishita menggelitik nya. Ruhi tertawa.Shagun mendapat panggilan dari pembantu. Dia mengatakan bahwa Shagun Ashok berencana dan dia pergi ke London. Shagun
bertanya-tanya mengapa Ashok berperilaku seperti ini, apakah ada orang
lain dalam kehidupan Ashok, apakah itu alasan dia meminta saya untuk
membawa Ruhi rumah sehingga saya menjadi sibuk dengan dirinya. Ashok berbicara kepada Shagun. Dia mengatakan bahkan saya sedang datang. Dia bertanya mengapa. Shagun mengatakan Ishita dia harus pergi, ada keadaan darurat, bisa saya meninggalkan Ruhi sini. Ishita mengatakan baik-baik saja. Ruhi senang bahwa Shagun kiri. Ruhi dan Ishita bahagia bersama-sama. Dil se dil ka rishta jo hai ..................... memainkan ............ ..Precap:Raman dan Mihir membahas apa yang harus dilakukan tentang Ishita dan Ruhi. Raman mengatakan Tandons yang penting, saya tidak ingin kesalahan apapun terjadi.